Goa Landak dan Jejak Gigi Megalodon di Sukabumi, Penemuan Fosil Purba yang Terlupakan?

Sukabumiupdate.com
Rabu 09 Jul 2025, 16:07 WIB
Goa Landak dan Jejak Gigi Megalodon di Sukabumi, Penemuan Fosil Purba yang Terlupakan?

Foto diduga fosil gigi hiu purba jenis megalodon yang ditemukan di kawasan Goa Landak, Kampung Ciguha, Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, pada 2021. | Foto: Dokumentasi Warga

SUKABUMIUPDATE.com - Goa Landak yang berlokasi di Kampung Ciguha, Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, sempat menarik perhatian publik setelah ditemukannya fosil yang diduga merupakan gigi hiu purba jenis megalodon. Namun hingga kini, kelanjutan dari penelitian temuan ini masih belum jelas.

Penemuan terjadi pada Februari 2021, ketika warga setempat melakukan aktivitas pemotongan dan pengurukan lahan (cut and fill) untuk mengembangkan kawasan tersebut menjadi objek wisata water boom. Namun di tengah proses itu, masyarakat menemukan bebatuan yang mencurigakan dan menyerupai gigi hewan laut berukuran besar.

Hermawan (40 tahun), warga yang menjadi saksi awal penemuan, menyebut penduduk sekitar sering menyebut temuan itu sebagai huntu gelap atau gigi raksasa.

“Saat itu tim dari Museum Geologi Bandung sempat datang dan mengambil beberapa fosil untuk diteliti. Mereka bilang ini kemungkinan fosil hiu purba. Tapi sampai sekarang belum ada kabar lanjutan. Katanya sih karena pandemi, anggarannya belum turun,” ujar Hermawan kepada kepada sukabumiupdate.com, Rabu (9/7/2025).

Baca Juga: UNESCO Tinjau Desa Wisata dan Museum Megalodon Sukabumi, DPMD Beri Apresiasi

Menurut Hermawan, sejak penemuan itu, Goa Landak sempat ramai dikunjungi warga yang penasaran. Tetapi ketidakjelasan kelanjutan penelitian membuat perhatian mulai berkurang, bahkan proses pembangunan water boom pun mangkrak. Ia berharap ada kejelasan dari pihak berwenang mengenai status dan potensi tempat tersebut.

Kepala Desa Ciracap, Sopandi atau akrab disapa Badong, membenarkan adanya kunjungan tim dari Museum Geologi Bandung. Ia menyebut beberapa fosil telah dibawa untuk penelitian lebih lanjut. “Ada tim dari Bandung yang datang, bahkan sempat membawa beberapa contoh fosil. Tapi sampai sekarang belum ada informasi lebih lanjut. Itu memang lahan milik pribadi, jadi mungkin juga ada kendala,” jelas dia.

Hingga berita tayang, belum ada pernyataan resmi dari pihak Museum Geologi Bandung terkait hasil penelitian maupun rencana lain di kawasan Goa Landak. Masyarakat dan pemerintah desa berharap lokasi ini bisa mendapat perhatian lebih untuk kepentingan ilmu pengetahuan sekaligus pengembangan pariwisata berbasis edukasi.

Berita Terkait
Berita Terkini