SUKABUMIUPDATE.com - Tidak semua masalah dalam hubungan adalah alasan untuk menyerah. Beberapa adalah cobaan yang bisa dilewati bersama, tapi sebagian lainnya adalah pengingat keras bahwa hubungan itu sudah berada di jalur yang salah dan tak seharusnya dipertahankan.
Sayangnya, banyak orang sulit membedakan antara keduanya alhasil, mereka bertahan dalam hubungan yang justru merusak diri sendiri.
Apa Itu Cobaan dalam Hubungan?
Cobaan adalah bentuk tantangan yang wajar terjadi dalam hubungan, yang bisa diatasi dengan komunikasi, kompromi, dan usaha bersama. Masalah ini tidak merusak pondasi hubungan secara langsung, tapi memang butuh kesabaran dan kerja sama untuk melewatinya.
Contoh Cobaan:
- Kesulitan finansial sementara: Salah satu atau kedua pasangan sedang dalam masa sulit, tapi tetap transparan dan mau berjuang bersama.
- Perbedaan pendapat atau prinsip kecil: Tapi masih bisa didiskusikan dengan saling menghormati.
- Jarak (LDR): Jika keduanya tetap menjaga komunikasi dan komitmen.
- Konflik dengan keluarga pasangan: Selama ada batas yang jelas dan pasangan tetap berpihak padamu secara adil.
- Pasangan sedang menghadapi masalah pribadi: Tapi tetap berusaha menjaga hubungan.
Tanda itu cobaan:
- Ada keinginan untuk berubah dan memperbaiki diri dari kedua belah pihak.
- Masalahnya bersifat sementara dan bisa dikelola bersama.
- Tidak ada unsur merendahkan, mengontrol, atau menyakiti.
- Kamu tetap merasa dicintai, dihargai, dan aman.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Kecemasan Akan Perpisahan dalam Hubungan, Yuk Terapkan
Apa Itu Pengingat atau Alarm Hubungan?
Pengingat adalah red flag, tanda bahwa hubunganmu sudah tidak sehat. Ini bukan sekadar tantangan, tapi pertanda kuat bahwa hubunganmu bisa merusak dirimu jika terus dipaksakan. Pengingat bukan untuk diuji atau ditoleransi tapi untuk disadari dan diambil tindakan tegas.
Contoh Pengingat:
- Pasangan suka berjudi (judol) dan tidak mau berubah, bahkan sering memanipulasi atau meminjam uang terus-menerus.
- Kekerasan verbal, emosional, apalagi fisik.
- Perselingkuhan yang berulang, disertai pembenaran atau gaslighting.
- Sikap posesif dan mengontrol berlebihan, termasuk mengatur pakaian, teman, atau pekerjaanmu.
- Tidak ada rasa tanggung jawab, tapi selalu menyalahkanmu atas semua masalah.
Tanda itu pengingat:
- Kamu merasa lelah secara emosional, tertekan, atau kehilangan jati diri.
- Kamu harus terus mengorbankan nilai, prinsip, dan kebahagiaanmu untuk "mempertahankan" hubungan.
- Masalahnya terjadi berulang dan pasangan menolak berubah.
- Kamu takut untuk bicara jujur atau jadi diri sendiri.
Baca Juga: Hubungan Gagal Terus? Coba Lihat Gaya Attachment-mu!
Bertahan dalam cobaan bisa memperkuat hubungan, tapi bertahan dalam hubungan yang penuh pengingat hanya akan menguras mental, harga diri, dan masa depanmu.
Jangan sampai kamu berpikir, "Namanya juga hubungan, pasti ada masalah," saat sebenarnya kamu sedang disakiti secara terus-menerus. Masalah boleh ada, tapi tidak boleh menjatuhkan kamu secara utuh.
Cobaan mengajarkan kita untuk bertumbuh bersama pasangan, tapi pengingat hadir agar kita sadar kapan harus berhenti dan menyelamatkan diri sendiri.
Tanyakan ini pada dirimu:
- Apakah aku masih bahagia?
- Apakah masalah ini bisa diselesaikan bersama?
- Apakah aku menjadi versi terbaik dari diriku dalam hubungan ini?
Jika jawabannya tidak, mungkin itu bukan cobaan, tapi pengingat bahwa kamu pantas untuk sesuatu yang lebih baik.
Baca Juga: Apresiasi, Kunci Kecil yang Sering Terlupakan dalam Hubungan
Sumber: Verywellmind