SUKABUMIUPDATE.com - Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap dihadapkan pada berbagai kebutuhan dan harapan yang kita panjatkan melalui doa. Ketika doa itu dikabulkan, atau harapan kita akhirnya terwujud, momen tersebut menjadi saat istimewa yang patut disambut dengan rasa syukur.
Dalam ajaran Islam, bersyukur atas terkabulnya doa bukan hanya dianjurkan, tetapi merupakan bentuk adab yang tinggi.
Sering kali kita menyaksikan sendiri bagaimana doa-doa kita dijawab oleh Allah SWT, baik dalam bentuk terkabulnya permintaan, kesembuhan dari penyakit, maupun tercapainya tujuan tertentu.
Baca Juga: 5 Amalan dengan Pahala Setara Kurban yang Mudah dan Ringan Dilakukan
Dalam situasi seperti ini, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan pujian dan syukur kepada Allah SWT sebagai bentuk pengakuan atas nikmat-Nya.
Imam Al-Ghazali, dalam kitab berjudul Ihya Ulumiddin, menyebutkan sebuah doa atau bacaan tahmid yang sebaiknya diucapkan ketika keinginan seseorang dikabulkan. Doa ini merupakan bentuk pengakuan bahwa segala hal kebaikan hanya bisa sempurna karena kemuliaan dan keagungan Allah SWT.
Berikut doa yang dapat diamalkan:
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِعِزَّتِهِ وَجَلَالِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
Alhamdulillāhil ladzī bi ‘izzatihī wa jalālihī tatimmus shālihātu.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang dengan kemuliaan dan kebesaran-Nya kebaikan-kebaikan itu menjadi sempurna.”
Sayyid Muhammad Az-Zabidi dalam kitab Ithafus Sadatil Muttaqin (syarah dari Ihya Ulumiddin) menjelaskan bahwa doa ini berasal dari hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hakim melalui Sayyidah Aisyah ra dan juga dicantumkan dalam riwayat Ibnu Majah.
Doa ini dibaca ketika seseorang merasa doanya telah dikabulkan, sembuh dari sakit, tiba dengan selamat di tempat tujuan, atau dalam kondisi apa pun di mana kebutuhan dan harapannya telah terpenuhi.
Wallāhu a’lam.
Sumber: NU Online