SUKABUMIUPDATE.com – Bagi setiap pasangan yang ingin melangkah ke hubungan lebih serius, mereka biasanya akan menghadapi dua tradisi penting, yaitu tunangan dan lamaran. Namun, banyak di antara kita menganggap keduanya sama. Padahal, tunangan dan lamaran sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Baik pria maupun wanita yang ingin berkomitmen dengan pasangan mereka biasanya akan melaksanakan prosesi tunangan dan lamaran. Tujuan dari prosesi ini adalah untuk menyatakan kesiapan dan keinginan mereka untuk menikah. Biasanya, kedua acara ini akan dihadiri oleh keluarga inti dari masing-masing pasangan dan sahabat terdekat saja.
Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami perbedaan antara tunangan dan lamaran. Disini, akan dijelaskan perbedaan antara kedua prosesi tersebut. Jadi, buat kamu yang berencana melangkah ke jenjang yang lebih serius, artikel ini wajib banget dibaca!
Baca Juga: 3 Perbedaan Seserahan Lamaran dan Pernikahan, Makna Hingga Jenis Barang
Apa Itu Tunangan?
Tunangan adalah tahap awal yang menandai keseriusan dalam menjalin hubungan, dan sering dianggap sebagai langkah lanjutan setelah masa pacaran. Komitmen ini bisa disampaikan secara pribadi kepada pasangan atau dihadapan keluarga serta orang-orang terdekat.
Pada umumnya, tunangan melibatkan prosesi penyematan cincin dari pihak pria kepada wanita. Namun, karena sifatnya tidak resmi, penyematan cincin bukanlah keharusan. Bahkan, tidak sedikit pasangan yang memilih melewati tahap tunangan dan langsung melangkah ke proses lamaran atau pernikahan.
Apa Itu Lamaran?
Tidak seperti tunangan, lamaran memiliki sifat yang lebih resmi. Bukan hanya pasangan saja tetapi melibatkan antara kedua pihak keluarga besar. Tahap ini menjadi langkah awal menuju persiapan pernikahan secara lebih matang.
Dalam prosesi lamaran, pihak pria menyampaikan niatnya untuk mempersunting sang wanita dan membina rumah tangga. Acara ini biasanya menggabungkan unsur adat dan budaya, serta menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antar keluarga. Selain itu, lamaran juga menjadi ajang untuk membahas berbagai hal terkait pernikahan, seperti tanggal pelaksanaan, mas kawin, hingga rencana persiapan lainnya.
Baca Juga: 3 Perbedaan Cincin Lamaran dan Nikah untuk Pasangan, Cek Dulu Sebelum Beli!
Perbedaan Antara Tunangan dan Lamaran?
Meskipun kelihatannya mirip, tunangan dan lamaran sebenarnya punya beberapa perbedaan di beberapa hal, lho. Berikut ini di antaranya:
1. Makna Acara
Perbedaan pertama antara tunangan dan lamaran terletak pada makna dari acaranya. Proses tunangan tidak menuntut adanya rangkaian adat atau tradisi tertentu. Tunangan juga tidak wajib melibatkan keluarga besar.
Sementara itu, lamaran dipandang sebagai momen yang sakral dan biasanya melibatkan kehadiran keluarga besar, kerabat dekat, sahabat maupun teman dekat.
Dalam sejumlah budaya, prosesi lamaran kerap diiringi oleh rangkaian adat yang harus dijalankan. Hal inilah yang membuat lamaran dipandang lebih resmi dan memiliki nilai kesakralan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tunangan.
2. Rangkaian Acara
Perbedaan lainnya antara tunangan dan lamaran terletak pada prosesi acaranya. Tunangan umumnya hanya terdapat satu momen utama, yaitu penyematan cincin dari pihak pria kepada wanita. Prosesi ini biasanya dilakukan di hadapan kerabat serta anggota keluarga terdekat.
Selain penyematan cincin, dalam lamaran juga biasanya terdapat prosesi pembawaan seserahan atau mahar untuk calon mempelai wanita. Seserahan ini umumnya berisi barang-barang seperti tas, pakaian, atau barang-barang yang disukai oleh pihak wanita. Selain itu, calon mempelai pria biasanya juga membawa parsel atau bingkisan sederhana sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga pihak wanita.
3. Waktu Penyelenggaraan
Perbedaan terakhir antara lamaran dan tunangan terletak pada waktu pelaksanaannya. Tunangan dapat dilakukan bahkan hingga satu atau tiga tahun sebelum pasangan melangkah ke tahap pernikahan. Sementara lamaran biasanya dilakukan maksimal 5-6 bulan sebelum acara pernikahan dilaksanakan.
Sumber: Beberapa Sumber
Penulis: Salwa Mahasiswa Magang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sukabumi