SUKABUMIUPDATE.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, berkunjung ke lokasi terdampak banjir bandang di Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Senin (3/11/2025), sekaligus menyerahkan bantuan bagi warga.
Bantuan berupa paket kebutuhan dasar (berupa sembako, perlengkapan sandang, peralatan mandi dan kebersihan) tersebut diserahkan langsung kepada Kepala Desa Wangunsari dan Kepala Desa Cikahuripan, untuk kemudian didistribusikan kepada warga yang terdampak.
Jaenudin menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jabar terhadap masyarakat yang menjadi korban banjir.
“Saya hari ini berkunjung ke Desa Cikahuripan untuk menyerahkan bantuan dari Dinas Sosial Jawa Barat. Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat bagi warga Cisolok secara umum, dan khususnya untuk warga Desa Cikahuripan,” ujar Jaenudin yang juga menjabat Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jabar itu.
Kepala Desa Cikahuripan, Heri Suryana atau akrab disapa Jaro Midun, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan.
“Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar PDIP dan Dinas Sosial Jawa Barat yang telah memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir bandang. Bantuan ini sangat berharga bagi kami,” kata Midun.
Ia juga berharap bantuan tersebut membawa keberkahan bagi semua pihak yang telah peduli. “Semoga berkah buat PDIP dan Dinsos Jabar,” tambahnya.
Baca Juga: Tanggul Jebol Pemicu Banjir Cisolok Sukabumi Belum Diperbaiki, Ini Penjelasan Camat dan BPBD
Diketahui, bencana banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh cuaca ekstrem dan hujan deras pada Senin, 27 Oktober 2025, telah menyebabkan kerusakan signifikan di dua kecamatan, yaitu Cisolok dan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut Laporan Sementara Penanganan Tanggap Darurat dari BPBD Kabupaten Sukabumi per 30 Oktober 2025, bencana ini meliputi 43 lokasi banjir di 15 desa dan 18 titik tanah longsor di total 18 desa.
Dalam catatan Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, secara keseluruhan, dampak bencana menimpa 1.091 Kepala Keluarga (KK) atau 3.291 jiwa. Sementara itu, 9 KK atau 37 jiwa dilaporkan mengungsi ke rumah sanak saudara, dengan 1 KK atau 5 jiwa masuk dalam kategori terancam. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian ini.
Bencana ini juga merusak sarana umum dan infrastruktur, termasuk:
- 4 unit jembatan (satu di antaranya, jembatan coran penghubung Desa Cisolok dan Cikahuripan di Kecamatan Cisolok, dilaporkan putus).
- 5 titik Tembok Penahan Tanah (TPT), termasuk jebolnya Tanggul Panahan Sungai Cisolok.
- 1 unit sekolah (SDN Cikahuripan terendam banjir bandang).
- 1 unit tempat ibadah (Masjid Jami Al-Hidayah di Desa Cikahuripan terendam banjir).
- 1 unit bangunan lainnya (Kantor Desa Cikahuripan terendam banjir).
- 4 titik akses jalan terdampak longsoran, meski beberapa titik di Kecamatan Cisolok sudah bisa dilalui kendaraan.
- 43,44 hektar sawah/lahan turut terendam.
Baca Juga: Warga Cisolok Sukabumi Masih Berjuang Bersihkan Lumpur: Minta Status Tanggap Darurat Diperpanjang
Sebelumnya Pemkab Sukabumi menetapkan status tanggap darurat bencana dalam Keputusan Bupati (Kepbup) Sukabumi Nomor 300.2.1/kep 859 - BPBD/2025. Dalam Kepbup itu, status tanggap darurat bencana banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Cisolok dan Cikakak berlaku selama lima hari, sejak tanggal 27 hingga 31 Oktober. (adv)






