Muhammad Jaenudin Beri Pendidikan Demokrasi kepada Pelajar SMK di Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Rabu 22 Okt 2025, 06:37 WIB
Muhammad Jaenudin Beri Pendidikan Demokrasi kepada Pelajar SMK di Sukabumi

Kegiatan pendidikan demokrasi bagi pelajar SMK di Sukabumi | Foto : Tim Adc

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, memberikan pendidikan demokrasi kepada siswa-siswi SMKN 1 Kabupaten Sukabumi pada Senin (20/10/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendidikan politik bagi pelajar tingkat SMA/SMK yang diinisiasi DPRD Jawa Barat, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran berdemokrasi sejak dini.

Dalam paparannya, Jaenudin menegaskan pentingnya pendidikan politik untuk membekali generasi muda dengan pemahaman tentang sistem demokrasi di Indonesia. Ia menilai, pelajar sebagai calon pemilih pemula perlu mengetahui peran serta tanggung jawab mereka dalam proses demokrasi.

“Pendidikan politik sangat penting agar pelajar memahami bagaimana sistem pemerintahan bekerja, termasuk peran DPRD dalam membuat kebijakan publik,” ujar Jaenudin.

Sekretaris Komisi V DPRD Jabar itu juga memperkenalkan struktur dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari 120 anggota. Ia menjelaskan bahwa para anggota DPRD merupakan representasi masyarakat dari berbagai daerah pemilihan dan partai politik, termasuk delapan wakil rakyat dari Kota dan Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Pendidikan Karakter Ala Dedi Mulyadi Masih Jalan, Ratusan Siswa Dikirim ke Barak Marinir

“Dari Sukabumi ada delapan wakil rakyat. Di antaranya saya dari PDI Perjuangan, ada juga dari Gerindra, Demokrat, PPP, PKB, PAN, PKS, dan Golkar,” jelasnya.

Selain menyampaikan materi, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi untuk memperluas wawasan siswa mengenai praktik demokrasi dari perspektif nasional. Jaenudin berharap kegiatan semacam ini dapat menumbuhkan generasi muda yang kritis, cerdas, dan peduli terhadap kebijakan publik.

“Harapan kami, pelajar tidak hanya memahami demokrasi secara teori, tetapi juga mampu mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat,” pungkas Jaenudin.

Berita Terkait
Berita Terkini