Ini Saran Psikolog agar Anak Menanamkan Sikap Empati

Jumat 03 Juni 2022, 13:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Menanamkan sikap empati pada anak mamang membutuhkan waktu dan kesabaran. Begitu pula menurut seorang psikolog keluarga, Anna Surti Ariani yang mengatakan jika menanamkan sikap empati pada anak tidak akan muncul secara langsung tapi harus dipraktikan berulang dan bertahap.

photoIlustrasi Anak dan Ayah - (Freepik)</span

"Jadi, kita perlu memahami dulu bahwa kemampuan menolong, kemampuan berbagi itu tidak muncul secara langsung, namun bertahap," kata Anna seperti dilansir oleh tempo.co.

Baca Juga :

"Ada ahli-ahli perkembangan yang menyebutkan untuk bisa betul-betul sadar untuk berbagi, itu paling nggak perlu melewati beberapa tahap, setidaknya tiga tahap dulu. Artinya, itu baru usia sekitar SMP untuk betul-betul menyadari secara utuh dia bisa berbagi," tambahnya.

Anna menjelaskan sikap tersebut akan tumbuh setelah anak mengalami tiga tahap. Tahap pertama adalah prasekolah.

Di usia tersebut, anak belum melakukan tindakan berbagi berdasarkan kesadaran sendiri. Menurutnya, ketika anak prasekolah berbagi kepada orang lain, hal tersebut dilakukan karena ia tahu itu merupakan tindakan yang dipuji oleh orang tua.

"Kalau masih prasekolah, kemungkinan tahap yang dia alami itu adalah baru dia berbagi lebih karena tahunya itu adalah hal yang dipuji oleh orang tuanya, bukan karena sadar kalau itu memberikan kebaikan," jelas Anna. 

"Tahapan berikut biasanya dialami oleh anak SD awal, itu adalah ketika seorang anak menolong atau berbagi karena dia merespons saja apa yang diminta oleh orang lain. Jadi, ibaratnya disuruh sama orang tuanya baru dia melakukannya."

photoIlustrasi Ibu dan Anak - (Freepik)</span

Umumnya pada usia-usia tersebut anak masih sulit untuk bersabar dan berbagi. Misalnya, mengantre bermain ayunan atau meminjamkan mainan kepada teman.

Namun, Anna mengimbau orang tua tetap bersabar dan tidak berhenti menanamkan sikap tersebut kepada anak.

"Jadi, kalau orang tua bilang belum sadar-sadar, memang belum. Itu sudah sesuai dengan tahap perkembangannya. Tahap ketiga, biasanya di usia anak SD akhir dia melihat berbagi itu adalah cara untuk mendapatkan sesuatu, misalnya nama baik, pujian, dan lain sebagainya," ungkapnya.

"Baru nanti usia SMP dia baru lebih sadar dari hati nuraninya. Walaupun dari kecil kesannya belum sadar, tidak berarti kita ketika mengajarkan berbagi, malah dimarahi karena belum sadar," tuturnya.

Anna menyarankan orang tua tak perlu terburu-buru untuk menumbuhkan rasa empati kepada anak karena ketika mendapatkan praktik terus menerus sejak kecil, maka orang tua baru dapat merasakan manfaatnya di masa depan ketika ia sudah dewasa.

Baca Juga :

SOURCE: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi25 April 2024, 17:33 WIB

Aksi Protes di PT GSI Bubar, Kades Bojongraharja Beri Jaminan Soal Pungli Tenaga Kerja

Kepala Desa Bojongraharja, Henhen Suhendar mengatakan, warga yang melakukan aksi demonstrasi ini, lantaran mereka merasa kecewa dengan pihak perusahaan.
Kades Bojongraharja, Henhen Suhendar usai menemui warga yang protes pungli tenaga kerja di PT GSI (Sumber: SU/Ibnu)
Sehat25 April 2024, 17:30 WIB

Apakah Kopi Aman Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Penjelasannya!

Dengan memahami secara mendalam manfaat dan risiko yang terkait dengan konsumsi kopi, pembaca dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang pola konsumsi kopi mereka dan menjaga kesehatan mereka tetap optimal.
Ilustrasi. Kopi. Sumber : pixabay/buavit66
Sukabumi25 April 2024, 17:24 WIB

Hadapi Polemik PT GSI Vs Warga. Disnakertrans Sukabumi Kembali Tak Hadir

Koordinator Aksi Dede Raka menyebut hingga saat ini belum melihat pergerakan dari Disnaker sehingga memaksa warga untuk berjuang sendiri.
Warga protes pungli tenaga kerja di PT GSI Cikembar (Sumber: su/awal)
Sukabumi25 April 2024, 17:17 WIB

Protes Pungli Tenaga Kerja, Warga Blokade Jalan Pelabuhan II i Depan GSI Cikembar

kali ini warga melakukan aksi blokade ruas Jalan Provinsi, tepatnya di depan bundaran pintu masuk PT GSI Cikembar, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar.
Warga sempat blokade jalan cikembar, sebagai bentuk protes praktik pungli tenaga kerja di PT GSI (Sumber: SU/Ibnu)
Sukabumi25 April 2024, 17:10 WIB

Isu Pungli Di PT GSI Sukabumi Merebak, Seret Sejumlah Petinggi Perusahaan

Aksi demonstrasi dilakukan ratusan warga yang tergabung dalam Gerakan Bojongraharja Memanggil (GBM) buntut dugaan pungli hingga menyeret sejumlah petinggi perusahaan.
Aksi warga protes praktik pungli tenaga kerja di PT GSI Cikembar Sukabumi (Sumber: su/awal)
Musik25 April 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Sampai ke Bintang Asmidar: Tiada Gunung yang Terlalu Tinggi

"Tiada Gunung yang Terlalu Tinggi". Lagu Sampai ke Bintang Asmidar yang kini viral yakni digunakan sebagai backsound video galau dan sedih di aplikasi TikTok hingga Instagram.
Lirik Lagu Sampai ke Bintang Asmidar: Tiada Gunung yang Terlalu Tinggi (Sumber : YouTube/Asmidar)
Life25 April 2024, 16:30 WIB

9 Cara Agar Tidak Mudah Bosan Saat di Rumah, Ini yang Harus Dikerjakan

Artikel ini akan membahas berbagai ide untuk membantu Anda mengatasi kebosanan dan menemukan kegiatan yang menyenangkan.
Ilustrasi. Bermain dengan keluarga di rumah untuk mencegah rasa bosan. Sumber : pixabay/kloow99
DPRD Kab. Sukabumi25 April 2024, 16:15 WIB

Anggota DPRD Paoji: Koalisi PDIP-PKS di Pilkada 2024 Sukabumi Bisa Jadi Kenyataan

Desk Pilkada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan sejumlah elit partai melakukan kunjungan ke kantor DPD PKS dalam rangka membangun komunikasi politik menjelang perehelatan Pilkada 2024.
Kunjungan Desk Pilkada PDIP ke Markas DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/4/2024) | Foto : Ist
Bola25 April 2024, 16:00 WIB

Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2023/2024: H2H, Susunan Pemain dan Prediksi Skor

Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2023/2024, akan tersaji malam ini mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2023/2024, akan tersaji malam ini mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@persib/@BorneoSMR).
Life25 April 2024, 15:30 WIB

10 Cara Agar Dipercaya Oleh Orang Lain, Ini yang Harus Dilakukan

Kini, interaksi manusia semakin kompleks dan teknologi terus berkembang, maka memiliki reputasi sebagai individu yang dapat diandalkan dan dipercaya menjadi semakin penting.
Ilustrasi. Orang yang sedang berkumpul tidak gaduh dan saling percaya. Sumber : pixabay/anne00