Pemicu dan Cerita Santri: Kebakaran Ponpes Al-Kahfi Jampangkulon Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Kamis 31 Jul 2025, 18:37 WIB
Pemicu dan Cerita Santri: Kebakaran Ponpes Al-Kahfi Jampangkulon Sukabumi

Api berkobar. Kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kahfi, Kampung Gemarasa RT 01/01, Kelurahan/Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Kamis (31/7) sekitar pukul 14.30 WIB (Sumber : dok warganet)

SUKABUMIUPDATE.com - Kebakaran terjadi di asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kahfi, Kampung Gemarasa RT 01/01, Kelurahan/Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Kamis (31/7) sekitar pukul 14.30 WIB. Lokasi kejadian hanya berjarak sekitar 50 meter dari Kantor Kecamatan Jampangkulon.

Asrama lantai dua dengan delapan kamar itu ludes dilalap api, dengan tingkat kerusakan mencapai 85 persen. Material bangunan yang mayoritas berbahan kayu mempercepat proses penyebaran api, yang diduga kuat berasal dari korsleting listrik.

“Sumber api pertama kali terlihat dari lantai dua asrama. Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik,” ujar Asep, Wakil Danpos Pemadam Kebakaran Surade, di lokasi kejadian kepada Sukabumiupdate.com.

Baca Juga: RDF Cimenteng Diresmikan, Solusi Penanganan Sampah di Sukabumi

Petugas gabungan dari Pos Damkar Surade dan Jampangkulon diterjunkan ke lokasi. Proses pemadaman berlangsung lebih dari satu jam hingga api berhasil dikendalikan dan tidak menjalar ke bangunan lain.

Sementara itu, Muhammad Iqbal, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampangkulon, menyebutkan bahwa sekitar 20 santri segera dievakuasi ke masjid terdekat, dan sebagian lainnya dipulangkan ke rumah masing-masing.

"Beberapa santri mengalami trauma akibat peristiwa ini, namun tidak ada korban jiwa. Kami masih mendata jumlah kerugian dan membantu proses pembersihan puing pasca kebakaran," kata Iqbal.

Baca Juga: Rumah Doa dan Izin Beribadah: Mengurai Kusut Intoleransi, Studi Kasus Cidahu Sukabumi

Salah satu santri, Misbahulhudin (18), menceritakan detik-detik mencekam saat api mulai muncul. “Awalnya saya mencium bau asap, saya kira teman-teman sedang bakar sampah dibawah. Tapi lama-lama terasa panas, saya keluar kamar melihat api sudah besar, saya langsung bangunkan teman-teman dan kami turun menyelamatkan diri,” ungkapnya.

Rumah warga yang berdekatan dengan asrama turut terdampak, meski tidak terbakar seluruhnya. Hingga saat ini, pihak pondok pesantren bersama aparat kepolisian masih melakukan pendataan dan penyelidikan lebih lanjut atas insiden ini.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini