SUKABUMIUPDATE.com - Cap Go Meh adalah festival Lampion Meriah Penutup Tahun Baru Imlek yang dirayakan oleh kaum tionghoa. Perayaan Cap Go Meh diawali dengan berdoa di wihara dan dilanjutkan dengan iringan gendang dan simbal serta pertunjukan barongsai dan pertunjukan tradisional Tionghoa.
Lampion Cap Go Meh ini banyak ditemui pada setiap sudut tempat ibadah umat agama Buddha dengan warna merah khas yang menyilaukan matanya.
Makna Lampion dalam Perayaan Cap Go Meh pada zaman dahulu dipercaya dapat mengusir roh jahat yang disimbolkan dengan binatan buas bernama Nian. Hal ini sedikit banyak berkaitan dengan tradisi Cap Go Meh sendiri yaitu kepercayaan bahwa pada hari ke-15 bulan pertama kalender lunar, para dewa akan keluar dari surga untuk membagi-bagikan keselamatan, kesejahteraan, dan juga nasib baik kepada seluruh manusia.
Baca Juga: Perayaan Cap Go Meh 2023: Sederet Atraksi di Sukabumi hingga Tradisi Indonesia
Dilansir dari laman Binus University, wujud Nian adalah banteng jantang dengan kepala singa, gigi, dan kuku yang tajam. Konon, Nian akan meneror penduduk di Tiongkok dengan memakan hewan ternak, tanaman, hingga anak-anak. Nian juga takut akan tiga hal yaitu suara bising, api dan merah. Itulah mengapa, merah dipilih sebagai warna lampion untuk mengusir Nian.
Sebelum dijadikan sebagai salah satu simbol perayaan tahun baru dalam penanggalan Tionghoa, lampion merupakan bagian dari ritual ibadah di hari ke 15 bulan pertama tanggalan China. Jauh sebelum itu, lampion digunakan untuk penerangan di tempat sembahyang. Penggunaan ini sudah ada sejak Dinasti Han di tahun 25–220 Masehi.
Lentera alias lampion melambangkan orang melepaskan tahun lalu dan menyambut tahun baru dengan keberuntungan. Yang mana pada tahun Baru Imlek, juga disebut Festival Musim Semi di Tiongkok, menandai awal musim semi dan Festival Lentera Tiongkok atau Cap Go Meh menandai hari terakhir perayaan, dikutip via Tempo.co.
Perayaan Festival Imlek Lain
Waktu berlangsung perayaan sepanjang sejarah bervariasi dalam laman chinesenewyear, secara teknis festival tersebut bukanlah hari libur nasional, jadi tidak ada hari libur. Faktanya, periode terbaik bagi pecinta Festival Lentera pada saat dinasti Ming selama 1 bulan.
Baca Juga: Kapan Cap Go Meh 2023? Festival Lampion Meriah Penutup Tahun Baru Imlek