Bikin Heboh! Inilah Kisah dan Makna Nama Gunung Eweranda di Garut, Jangan Ngeres Dulu!

Senin 15 Mei 2023, 21:00 WIB
Nama Gunung Eweranda yang berada di garut cukup menarik perhatian publik lantaran namanya yang dianggap unik | Foto: Tangkapan layar Google Maps

Nama Gunung Eweranda yang berada di garut cukup menarik perhatian publik lantaran namanya yang dianggap unik | Foto: Tangkapan layar Google Maps

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah gunung yang berada di Garut cukup menarik perhatian publik khususnya yang mengerti bahasa Sunda. Karena namanya gunung ini langsung menjadi bahan perbincangan warganet.

Nama gunung tersebut yaitu “Gunung Eweranda” yang berlokasi di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa barat.

Gunung atau yang lebih tepatnya sebuah bukit ini memiliki tampilan yang selayaknya bukit pada umumnya.
Memiliki udara sejuk, mata air yang melimpah, dan ditumbuhi berbagai tanaman khas pegunungan nan hijau di sekeliling Gunung Eweranda itu.

Baca Juga: Pasir Heunceut Viral, Anggota DPRD Sebut Geopark Ciletuh Sukabumi Punya Karang Kontol

Namun, yang menarik dan unik dari gunung ini adalah namanya saja yang menuai perbincangan warganet.
Mendengar namanya, jika orang tak faham akan kekayaan bahasa Sunda, mungkin akan terbesit pikiran jorok.

Melansir dari garut.suara.com, Eweranda, jika diartikan secara awam dan tanpa dibekali literasi bahasa Sunda yang cukup, wajar jika nama ini dikatakan jorok.

Jorok, dalam bahasa Sunda disebut "Jorang" , jika diartikan secara awam Eweranda dalam bahasa Indonesia artinya "Bersetubuh dengan Janda"

Nah, dalam bahasa Sunda sendiri kata "Eweranda" bisa diartikan sebagai sebuah kata atau kalimat yang cukup kasar.

Namun jika kita mendalami tata bahasa Sunda yang luas, maka makna nama Eweranda adalah biasa saja.
Bahasa Sunda sendiri terdiri dari beberapa tingkatan, asa bahasa Sunda halus, sedang, kasar, dan bahasa Sunda "wewengkon".

Baca Juga: Pesona Karang Kodok, Bebatuan Unik Selain Karang Kontol di Geopark Ciletuh Sukabumi

Bahasa "wewengkon' adalah bahasa Sunda yang lebih spesifik digunakan oleh orang Sunda di satu wilayah tertentu, semacam dialek.

Lokasi Gunung Eweranda dalam aplikasi Google maps | Foto: Tangkapan layar Google MapsLokasi Gunung Eweranda dalam aplikasi Google maps | Foto: Tangkapan layar Google Maps

Seperti diketahui, dalam bahasa Sunda, kata panggilan untuk perempuan dan pria atau lelaki itu ada beberapa sebutan.

Untuk perempuan, bahasa Sunda halusnya "istri" , kasarnya "awewe", bahkan ada yang lebih kasar lagi yaitu "bikang' kata bikang ini biasa digunakan untuk hewan.

Sementara untuk pria atau lelaki, dalam bahasa Sunda halus disebut "pameget' , dan bahasa kasarnya 'Lalaki" atau "Jalu", dan untuk kata terakhir juga biasa dinisbatkan untuk hewan.

Baca Juga: Mendunia, Spot Wisata Karang Kontol Sukabumi Menarik Perhatian Media Amerika dan Inggris

Nah, di sejumlah wilayah tatar Sunda jaman dulu, atau bahkan jaman sekarang, kata "Awewe" atau panggilan pendeknya "Ewe" adalah kata biasa saja, karena memang itu kata panggilan untuk perempuan Sunda.

Misalnya, dalam bahasa Sunda di satu wilayah tertentu dengan menggunakan dialek nya.

Ada kalimat yang biasa dilontarkan untuk kaum lelaki dan perempuan, seperti ini :

" Ari maneh geus ewean?'"

Kalimat di atas biasa dilontarkan untuk kaum lelaki yang artinya sama sekali tidak jorok.

Artinya '*Apakah kamu sudah beristri?"

Dan, begitupun ada lontaran kata tanya untuk kaum perempuan yang berkaitan dengan kata 'lalaki' . Seperti ini :

Baca Juga: Pria Bermain Ombak Pakai Baju Hijau, Menantang Mitos Pantai Selatan Jawa?

"Ari maneh geus lakian?" atau "Ari maneh geus boga lalaki ?"

Kata tanya di atas itu pun artinya sama sekali tidak jorok.

Artinya "Apakah kamu sudah bersuami?" atau "'Apakah kamu sudah punya cowok?"

Kembali ke nama Gunung Eweranda di Sukawening. Jika dimaknai dalam bahasa dan literasi yang cukup,

Eweranda bisa diartikan dalam bahasa Indonesia ; " Seorang Perempuan yang Menjanda "

"Ewe" dalam bahasa Sunda kependekan dari kata "Awewe" yaitu perempuan.

Sementara "Randa" atau sebagian orang Sunda menyebutnya "Rangda" artinya adalah Janda.

Baca Juga: Deretan Misteri Gunung Gede Pangrango, Hulu Wano na Pakuan

Sementara itu, terkait sejarah dan asal usul nama Gunung Eweranda hingga saat ini belum bisa dipastikan validitasnya.

Hanya saja, menurut warga sekitar, konon nama Eweranda disematkan untuk gunung tersebut hanya didapat dari dongeng mulut ke mulut.

Konon, pada zaman dahulu kala di kawasan gunung tersebut telah hidup seorang perempuan yang menjanda di tengah hutan menyendiri.

Keseharian janda ini sangat rajin bercocok tanam berbagai macam tanaman di wilayah itu. Dan akhirnya di kemudian hari gunung di tempat itu dinamai Gunung Eweranda.

Sumber: garut.suara.com

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi27 Juli 2024, 08:00 WIB

Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Info Loker Teknik Posisi Operator Peralatan. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Operator Peralatan ini dibuka hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Ilustrasi. Info Loker Teknik (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Life27 Juli 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya!

Menghadapi seseorang yang tidak punya rasa bersalah bisa sangat menantang.
Ilustrasi. Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya! (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Science27 Juli 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Juli 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Akhir Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024. (Sumber : Pixabay.com).
Inspirasi26 Juli 2024, 22:02 WIB

Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Sebelum memulai membuat konten video, alangkah baiknya untuk mengenal audiens atau penonton. Cari tahu apa yang mereka suka dan dibutuhkan.
Jatim Media Summit, Kamis (25/7/2024) | Foto : Ist
Sukabumi26 Juli 2024, 21:26 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Pabrik di Parungkuda Sukabumi

Warga ungkap asal muasal api yang menjadi penyebab kebakaran gudang limbah pabrik di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Damkar berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda gudang limbah pabrik kain di Parungkuda Sukabumi. | Foto: Istimewa
Jawa Barat26 Juli 2024, 21:11 WIB

16 Rumah Dilaporkan Rusak, Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kuningan

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kuningan. (Sumber : Humas Jabar)
Sehat26 Juli 2024, 21:00 WIB

Oatmeal Hingga Minyak Kelapa, 7 Cara Mengatasi Kulit Kering yang Dapat Anda Lakukan

Cuaca dingin dan kering, sering mencuci tangan, atau paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit kering.
Ilustrasi - Dengan perawatan yang tepat, kulit kering dapat diatasi dan kembali sehat. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi26 Juli 2024, 20:56 WIB

Langganan Banjir, Warga Minta Pengerukan Sungai Cibening Purabaya Sukabumi

Warga berharap adanya penanganan Sungai Cibening Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang mengalami pendangkalan serta penyempitan
Forkopimcam dan relawan saat sedang membersihkan Sungai Cibening Purabaya Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life26 Juli 2024, 20:30 WIB

10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

Senyuman orang yang memiliki dendam mungkin tampak dipaksakan atau tidak tulus. Ekspresi wajah sering kali tidak selaras dengan kata-kata mereka.
Ilustrasi. Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Opini26 Juli 2024, 20:07 WIB

Menengok Pilkada Sukabumi yang Kering Gagasan

Kurang lebih empat bulan lagi, tepatnya pada tanggal 27 November 2024, masyarakat Kabupaten Sukabumi akan memilih Bupati dan Wakil Bupati yang baru
Ilustrasi kepala daerah menyampaikan gagasan membangun Sukabumi | Foto : Pixabay