Tak Hanya Banjir, Longsor Juga Sergap Tegalbuleud Sukabumi, Banyak Warga Terdampak

Sukabumiupdate.com
Rabu 20 Agu 2025, 16:49 WIB
Tak Hanya Banjir, Longsor Juga Sergap Tegalbuleud Sukabumi, Banyak Warga Terdampak

Relawan dan warga bersihkan jalanan yang tertimbun longsor di Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi (Sumber: dok p2bk)

SUKABUMIUPDATE.com - Lebih dari 50 kepala keluarga dari sejumlah desa di Kecamatan Tegalbuleud terdampak bencana, dari curah hujan tinggi yang terjadi selama beberapa hari terakhir. Banjir dan longsor menyergap kawasan ini, setelah diguyur hujan deras pada Sabtu, 16 Agustus 2025.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 23.00 WIB setelah hujan turun tanpa henti sejak sore hari. P2BK Tegalbuleud, Noris, menjelaskan banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang diperparah dengan kondisi sungai yang dangkal serta drainase jalan yang buruk.

“Banjir melanda Desa Tegalbuleud dengan 20 KK terdampak, Desa Buniasih 22 KK, dan Desa Sumberjaya 9 KK,” kata Noris kepada Sukabumiupdate.com, Selasa 19 Agustus 2025.

Baca Juga: Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Anak Lisa Mariana Dinyatakan Tidak Identik

Selain banjir, longsor juga terjadi di Desa Sumberjaya tepatnya di Kampung Lingkungsari. Sebanyak 5 rumah warga terdampak, dengan rincian 3 rumah rusak ringan dan 2 rumah mengalami rusak sedang akibat dinding jebol tertimpa material longsor dari tebing setinggi 40 meter. Longsor juga menutup total akses jalan desa di kawasan tersebut.

Menurut Kasi Trantib Kecamatan Tegalbuleud, Sumarna, peristiwa ini membuat 56 KK terancam dan 3 KK (7 jiwa) harus mengungsi sementara waktu. “Saat ini kondisi air sudah mulai surut, cuaca masih gerimis, namun warga tetap diminta waspada mengingat potensi hujan susulan,” ujarnya.

Upaya penanganan darurat telah dilakukan oleh P2BK Tegalbuleud bersama perangkat desa, Tagana, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, serta relawan. Mereka melakukan assessment ke lokasi, sekaligus gotong royong membersihkan material lumpur dan tanah yang menutup akses jalan menggunakan mesin pompa air (alkon) dan cangkul.

Baca Juga: Ruang Kelas Ambruk, 90 Siswa Madrasah di Gunungguruh Sukabumi Belajar di Masjid-Majelis

Adapun kebutuhan mendesak saat ini meliputi bantuan logistik/sembako dan normalisasi sungai agar banjir tidak kembali terjadi. Untuk nilai kerugian material masih dalam proses pendataan oleh pihak terkait.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini