SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Asep Japar akhirnya angkat bicara terkait kasus viral meninggalnya Balita bernama Raya (3 tahun) di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan. Ia menyampaikan belasungkawa kepada masyarakat Sukabumi atas peristiwa tersebut, sekaligus menegaskan seluruh perangkat daerah harus lebih sigap dalam memberikan pelayanan publik agar kejadian serupa tidak terulang.
“Saya ingin menjelaskan tentang kejadian anak yang meninggal ananda Raya. Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Sukabumi pertama menyampaikan bela sungkawa terhadap meninggalnya ananda Raya yang di Desa Cianaga Kabupaten Sukabumi,” kata Asep Japar kepada sukabumiupdate.com, Rabu (20/8/2025) di Pendopo.
Menurutnya, Pemerintah Daerah sudah berupaya mendampingi keluarga korban. Bahkan dirinya langsung menemui keluarga usai pulang dari Bandung.
“Kemarin saya langsung dari Bandung ketemu dengan keluarganya, dengan bapaknya juga neneknya. Saya menyampaikan latar belakang termasuk kejadian kemarin. Jadi memang kedua orang tuanya punya kekurangan, terutama dari sumber daya manusia juga dari segi mentalnya memang dia agak terganggu. Jadi intinya pola asuh yang salah, sehingga anak terlantarkan, sehingga mungkin anak main di mana saja termasuk apa yang cerita di medsos,” jelasnya.
Baca Juga: Matipun Repot! Warga Sukabumi Gotong Jenazah Menyeberangi Sungai, Jembatan Cibungur Putus
Bupati menegaskan, pelayanan kesehatan sebenarnya telah berjalan sejak lama. “Saya kira ingin meluruskan bahwa Pemerintah Daerah itu tidak diam, hadir pada saat dan sebelumnya juga hadir. Bahkan pada saat pelayanan posyandu dia suka dibawa ke posyandu, dia ke puskesmas datang juga. Saya langsung ketemu dengan neneknya, cerita itu,” ujarnya.
Selain itu, Bupati juga menyebut orang tua Raya kini sedang menjalani perawatan di Bandung akibat gangguan kesehatan. “Tadi malam bahwa orang tuanya dibawa ke rumah sakit Bandung karena ada gangguan TB, jadi saya didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Sosial. Bahwa kita dalam kejadian ini, bahwa kita tidak diam, bahkan itu masih saudaranya kepala desa, termasuk kepala desanya punya bidan juga di sana. Jadi itu tidak dibiarkan, hadir di sana,” tambahnya.
Meski demikian, Bupati menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan kinerja aparat pemerintah hingga tingkat terbawah. “Jadi bukan seolah-olah di berita itu bahwa pemerintah itu tidak hadir. Dan saya sudah menegaskan kepada seluruh perangkat daerah, termasuk kecamatan, desa, dan RW RT, kita harus betul-betul ke depan itu melayani masyarakat itu dengan baik karena kita sebagai pelayanan publik,” tegasnya.
Baca Juga: Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Anak Lisa Mariana Dinyatakan Tidak Identik
Bupati mengaku mengambil pelajaran besar dari kasus ini. “Sekali lagi saya menegaskan kepada seluruh perangkat daerah, jangan sampai terjadi dan terulang kembali masalah ini di Kabupaten Sukabumi. Dan saya permohonan maaf kepada warga Sukabumi atas kejadian ini, atas nama pemerintah,” ungkapnya.
Asep juga menyinggung soal kemungkinan sanksi kepada aparat bila terbukti lalai. “Saya akan melakukan tindakan kepada aparat petugas kita, jika memang ada terbukti melakukan pelanggaran,” ujarnya.
Sementara itu, ia meluruskan kabar soal identitas orang tua korban serta kendala layanan kesehatan. “Salah luruskan kembali memang bahwa Pak Udin itu tidak punya identitas setelah ada persoalan lain. Tapi setelah itu dari kecamatan, dari desa, bahkan sekarang sudah punya identitas. Maklum kan Pak Udin ditanya itu kan selalu beda jawabnya, jadi kita juga harus memaklumi. Dan kita mungkin sebagai warga Kabupaten Sukabumi persoalan ini diambil hikmahnya jangan sampai terulang kembali,” kata Asep Japar.
Terkait BPJS, ia menyebut adanya kendala teknis yang juga berdampak ke masyarakat kecil. “Perlu diketahui bahwa BPJS yang dari APBN sekarang sudah seperti dinonaktifkan. Sedangkan begitu datang ke rumah sakit masyarakat ternyata setelah dicek tidak aktif lagi. Karena itu sebagai pikiran kita, mudah-mudahan pihak pusat juga mendengar dengan non aktifnya BPJS ini, mudah-mudahan dijadikan ini ya, kasihan masyarakat ini,” tandasnya.(Adv)