Viral Video Asap Putih Gunung Gede, Benarkah Muncul Kawah Baru? TNGGP Ungkap Faktanya

Sukabumiupdate.com
Selasa 15 Jul 2025, 22:52 WIB
Viral Video Asap Putih Gunung Gede, Benarkah Muncul Kawah Baru? TNGGP Ungkap Faktanya

Kepulan asap putih dari kawah Gunung Gede yang videonya tengah viral. (Sumber Foto: Tangkapan layar video)

SUKABUMIUPDATE.com – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) memastikan tidak ada kawah baru di kawasan Gunung Gede, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Aktivitas gunung pun dilaporkan masih berstatus normal.

Pernyataan ini disampaikan menyusul viralnya sebuah video di media sosial Instagram yang diunggah akun @andrearamadhaan pada Senin, 14 Juli 2025.

Dalam unggahannya, pilot drone profesional yang juga pegiat media sosial itu menulis caption: “Salah satu kawah dari tiga kawah yang ada di Gunung Gede, ada kawah Ratu, kawah wadon, kawah lanang, kawah apakah yang ada di video?”

Video berdurasi 34 detik yang direkam menggunakan drone itu memperlihatkan kepulan asap putih tebal dari kawah Gunung Gede, sehingga memicu spekulasi warganet tentang keberadaan kawah baru dan aktivitas vulkaniknya.

Menanggapi hal itu, Humas Balai Besar TNGGP, Agus Denie, menegaskan bahwa kawah yang terlihat dalam video tersebut bukanlah kawah baru.

Baca Juga: Fenomena Langka! Hujan Es Guyur Alun-Alun Suryakencana Gunung Gede Pangrango

Gunung Gede sendiri memiliki tiga kawah aktif yang sudah tercatat secara resmi, yaitu Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon.

“Balai Besar TNGGP sebagai pemangku kawasan menyatakan bahwa tidak ada kawah baru yang dimaksudkan, namun kawah yang mengeluarkan asap pada video tersebut dipastikan adalah kawah Wadon," kata Agus dalam keterangan resmi, Selasa (15/7/2025).

Agus mengatakan, video Kawah Wadon dibuat oleh Andrea Ramadhan bersama tim BBTNGGP untuk mendapatkan gambaran situasi kawah yang lebih jelas dan lebih dekat dengan drone long range atau FPV.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa BBTNGGP juga bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM untuk melakukan pemantauan rutin aktivitas gunung.

Pemantauan tersebut dilakukan melalui lima alat yang dipasang di sekeliling Gunung Gede, meliputi:

1. Seismometer, untuk mendeteksi gempa gunung api

2. GPS, untuk memantau perubahan morfologi

3. Tiltmeter, untuk mengukur perubahan bentuk gunung

4. Infrasound, untuk merekam suara erupsi

5. Radio Mikrotik, sebagai alat komunikasi data pemantauan ke Pos Gunung Gede dan pusat PVMBG.

“Hal ini dilakukan untuk mitigasi dan antisipasi resiko kegiatan pendakian,” tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan resmi PVMBG melalui laman magma.esdm.go.id, status Gunung Gede saat ini berada pada Level I atau normal. Namun, masih ada rekomendasi yang harus diperhatikan.

“Masyarakat, pengunjung, dan wisatawan tetap tidak diperbolehkan menuruni, mendekati, maupun bermalam di sekitar Kawah Gunung Gede dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon,” terang Agus.

Dengan klarifikasi ini, BBTNGGP berharap masyarakat tidak termakan informasi spekulatif yang tidak berdasar. Pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Gede tetap dilakukan secara ketat dan ilmiah oleh pihak berwenang.

Berita Terkait
Berita Terkini