SUKABUMIUPDATE.com - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, menyebabkan atap ruang kelas di SDN Pakuhaji, Gedung 2, nyaris roboh pada Sabtu (1/11/2025) malam di Jalan Raya Pakuwon Km 02, Kampung Pamatutan Tengah RT 52/22, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Parungkuda, M. Ramdan, mengatakan, hujan deras disertai angin kencang menjadi penyebab utama kerusakan tersebut. “Kondisi cuaca ekstrem membuat bagian atap ruang belajar mengalami keretakan dan nyaris roboh,” ujar Ramdan, Senin (3/11/2025).
Akibat kejadian itu, empat ruang kelas di SDN Pakuhaji tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Demi keselamatan siswa dan guru, pihak sekolah memindahkan sementara proses belajar ke dua ruang kelas lain yang dinilai masih aman.
Setelah menerima laporan, P2BK Parungkuda segera berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, Kecamatan, Damkar Pos Parungkuda, Pemerintah Desa, PGRI, K3S, Tagana, dan relawan Parungkuda Quick Response. Upaya dilakukan untuk meninjau lokasi, mengamankan area sekitar, serta merencanakan langkah penanganan lanjutan.
Baca Juga: Warga Cisolok Sukabumi Masih Berjuang Bersihkan Lumpur: Minta Status Tanggap Darurat Diperpanjang
“Koordinasi lintas unsur terus dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dan mempercepat penanganan agar proses belajar dapat kembali normal,” tutur Ramdan.
Hingga saat ini, empat ruang kelas masih belum bisa digunakan karena kondisi bangunan dinilai rawan roboh. Pihak sekolah dan pemerintah setempat masih memerlukan bantuan material untuk memperbaiki bagian atap yang rusak.
Sementara itu, Kepala SDN Pakuhaji, Anceu Sukmawati, menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Ia menyebut bangunan yang terdampak merupakan ruang kelas lama yang sudah mulai rapuh.
“Bangunannya memang sudah tua. Dua lokal yang baru dibangun masih aman, tapi yang empat lainnya sudah tidak bisa digunakan. Kami langsung melapor ke desa, forkopimcam, Polsek, dan juga ke Dinas Pendidikan,” ungkap Anceu.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Dispar Sukabumi Maksimalkan Fungsi GIC Sebagai Pusat Informasi Wisata
Menurutnya, hujan deras juga menyebabkan longsor di dua titik di area belakang sekolah, tak jauh dari kamar mandi. Material tanah dan rumput bahkan sempat masuk ke halaman sekolah hingga ke lantai ruang baru. “Yang paling parah itu tiang listrik hampir tergeser karena tanahnya longsor. Untungnya tidak ada bangunan utama yang rusak berat,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi, pihak sekolah memindahkan kegiatan belajar ke dua ruang kelas yang dinilai aman. Proses belajar sementara dibagi menjadi dua sesi agar seluruh siswa tetap bisa mengikuti pelajaran. “Empat lokal untuk sementara tidak digunakan, termasuk ruang guru. Sudah kami pasangi police line agar anak-anak tidak mendekat,” jelasnya.
Anceu berharap agar perbaikan segera dilakukan karena kondisi saat ini membuat kegiatan belajar tidak berjalan nyaman. “Kami berharap Dinas Pendidikan bisa segera merealisasikan perbaikan. Kami butuh ruang kelas yang aman untuk kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.




