BPBD Kabupaten Sukabumi Catat Sejumlah Bencana Akibat Cuaca Ekstrim, Warga Diminta Tetap Waspada

Sukabumiupdate.com
Senin 03 Nov 2025, 09:51 WIB
BPBD Kabupaten Sukabumi Catat Sejumlah Bencana Akibat Cuaca Ekstrim, Warga Diminta Tetap Waspada

Ilustrasi penanganan bencana oleh BPBD Sukabumi. (Sumber : Dok BPBD)

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keselamatan masyarakat di tengah meningkatnya potensi bencana akibat cuaca ekstrem. Melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB), BPBD mencatat sejumlah kejadian bencana alam yang terjadi pada Minggu (2/11/2025) kemarin.

Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menjelaskan bahwa hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Sukabumi sejak siang menyebabkan beberapa kejadian longsor, banjir, dan cuaca ekstrem di sejumlah kecamatan.

"Kami mencatat ada tiga kejadian longsor, lima wilayah terdampak cuaca ekstrem, dan satu titik banjir di Kecamatan Cibadak. Semua kejadian sudah kami tindaklanjuti dengan pemantauan lapangan melalui petugas P2BK," ujar Daeng, pada Senin (3/11/2025).

Daeng menyebut, lokasi longsor terjadi di Kampung Datarkopi Desa Sukajaya Kecamatan Pabuaran, Kampung Lemahputih Desa Ambarjaya Kecamatan Ciambar, dan Kampung Ciseupan Desa Boyongsari Kecamatan Bantargadung.

Baca Juga: BPBD Sukabumi Evakuasi 2 Pohon Tumbang Menimpa Rumah Warga di Cikembar

Sementara itu, kata dia, cuaca ekstrem dilaporkan di Kecamatan Jampangtengah, Cikembar, Parungkuda, Kabandungan, dan Waluran.

Menurut Daeng, saat ini kondisi cuaca di wilayah Sukabumi masih tergolong tidak stabil. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menjelang siang hingga malam hari wilayah Sukabumi berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

"Suhu udara saat ini berada di kisaran 23 derajat Celsius dengan kelembaban 93 persen. Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan bantaran sungai," ujarnya.

Sebagai langkah kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Sukabumi melakukan pemantauan intensif melalui jaringan komunikasi P2BK se-Kabupaten, media sosial, serta frekuensi radio Ratel I di 164.365 MHz. Pemantauan risiko bencana juga dilakukan melalui aplikasi InaRisk, InaSafe, dan InaWare BNPB.

"Kami terus berkoordinasi dengan seluruh unsur di lapangan. Masyarakat kami imbau agar tetap waspada dan segera melapor kepada aparat desa atau petugas jika melihat tanda-tanda bencana," tandasnya.(adv)

Berita Terkait
Berita Terkini