SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi sejak Sabtu (5/7/2025) hingga Minggu pagi (6/7/2025) atau semalaman, mengakibatkan bencana di beberapa kecamatan, mulai tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan ambruknya bangunan madrasah.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna dalam laporannya kepada wartawan menyebutkan bahwa bencana alam yang terjadi hampir merata di sejumlah kecamatan, dipicu oleh hujan berintensitas tinggi dan angin kencang.
“Sesuai hasil pemantauan dan laporan dari P2BK di lapangan, ada longsor, banjir, hingga bangunan yang rusak karena angin dan hujan ekstrem. Semua lokasi sedang dalam penanganan dan koordinasi dengan berbagai unsur,” jelas Daeng, Minggu kemarin.
Longsor dan Banjir di Parakansalak
Di Kampung Cileungsir RT 07/01 dan Kampung Garduh RT 06/02, Desa Bojongasih, Kecamatan Parakansalak, longsor dan banjir terjadi pada Minggu dini hari pukul 02.15 WIB. Banjir disebabkan oleh hujan deras serta aktivitas cut and fill di sekitar lapang bola, yang memperparah aliran air ke permukiman warga.
Sebanyak sembilan kepala keluarga atau 44 jiwa terdampak, sedangkan satu keluarga atas nama Budi Yulianto berada dalam kondisi terancam. Rumah-rumah milik Ace, Denih, Amel, Tatang, Ubad, dan Ujang Hendar terkena banjir. Sementara tanah longsor menimpa rumah Kokom, Een, dan Ujang.
“Selain permukiman, tiga kolam ikan milik warga juga rusak tergerus banjir, dan seluruh ikan di dalamnya hanyut terbawa arus, sehingga menambah kerugian ekonomi warga,” kata Daeng.
Baca Juga: BPBD Sukabumi Catat 31 Bencana Alam Sepanjang Juni 2025, Tersebar di 13 Kecamatan
Longsor di Desa Sukakersa Parakansalak
Masih di Kecamatan Parakansalak, tanah longsor juga terjadi di Kampung Lebaklarang RT 08/03, Desa Sukakersa, pada pukul 02.20 WIB. Longsor menyebabkan akses jalan desa sepanjang 4 meter dengan tinggi longsoran 3 meter rusak dan tidak dapat dilewati.
Satu keluarga atas nama Suhenda dengan 4 jiwa dilaporkan berada dalam kondisi terancam akibat pergeseran tanah di sekitar rumah mereka.
TPT Irigasi Longsor di Ciambar
Di Kampung Awilega RT 03/08 Desa Ginanjar, Kecamatan Ciambar, longsor terjadi pada Tembok Penahan Tanah (TPT) irigasi sepanjang 10 meter dan lebar 1,3 meter. Kejadian ini berlangsung pada Minggu pukul 04.00 WIB.
“Longsoran menutup aliran irigasi dan sedang dilakukan pembersihan serta perbaikan sementara agar air tetap bisa mengalir,” ujarnya.
Atap dan Dinding Madrasah Ambruk di Cicurug
Sementara itu, di Kampung Cipari Girang RT 03/03 Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, hujan deras disertai angin pada Sabtu malam pukul 22.00 WIB menyebabkan atap dan dinding madrasah ambruk. Ini adalah bangunan yang biasa digunakan untuk kegiatan mengaji. Kini, para murid dialihkan kegiatannya ke rumah pengajar.
Pohon Tumbang di Cigombong
Di Jalan Benteng, Desa Tugu Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, yang berbatasan dengan Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, sebuah pohon tumbang akibat hujan dan angin kencang pada Sabtu pukul 19.00 WIB hingga tengah malam. Pohon tumbang menimpa kabel dan material milik warga Desa Kutajaya. Tim gabungan dari P2BK, PLN, Tagana, dan aparat desa telah mengevakuasi pohon tersebut.
Upaya Penanganan dan Kebutuhan Mendesak
Seluruh kejadian bencana ini telah ditindaklanjuti oleh tim P2BK masing-masing kecamatan bersama aparat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Tagana, dan Satpol PP. Asesmen dan penanganan awal dilakukan, namun di beberapa titik masih belum sepenuhnya tertangani.
Adapun keperluan mendesak yang dibutuhkan antara lain bronjong, karung, serta material untuk perbaikan dan normalisasi saluran drainase.
Daeng mengimbau seluruh warga Kabupaten Sukabumi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. “Potensi hujan disertai angin kencang dan petir masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta tetap waspada dan melapor jika terjadi kondisi darurat di lingkungan masing-masing,” kata dia. (ADV)