Camat Pabuaran Sebut Cerebral Palsy, Bocah Sukabumi yang Terbaring Lemah Sejak Bayi

Sukabumiupdate.com
Jumat 22 Agu 2025, 17:39 WIB
Camat Pabuaran Sebut Cerebral Palsy, Bocah Sukabumi yang Terbaring Lemah Sejak Bayi

Alifa Khoirunisa (8 tahun) berada di RSUD Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Camat Pabuaran Ikhsan Mukhlis Sani menanggapi kabar soal Alifa Khoirunisa (8 tahun). Alifa adalah anak yang saat ini hanya terbaring lemah di rumah neneknya yang sederhana di Kampung Babakan RT 18/04 Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.

Sejak usia enam bulan, Alifa tidak dapat berjalan, berbicara, maupun beraktivitas sebagaimana anak seusianya. “Kami baru mendapatkan informasi pagi tadi. Langsung kami tangani, dan saat ini sudah dirujuk ke RS Sekarwangi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” kata Ikhsan kepada sukabumiupdate.com, Jumat (22/8/2025).

Ikhsan menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengecekan administrasi kesehatan Alifa. “BPJS (Kesehatan) milik yang bersangkutan terdaftar dan aktif, jadi bisa digunakan untuk berobat. Dari keterangan Kepala Puskesmas Pabuaran, diagnosa Alifa adalah (mengalami) cerebral palsy,” ujar dia menjelaskan.

Alifa pernah mendapatkan penanganan medis melalui program Dokter Masuk Kampung (DMK) ketika masih tinggal di Desa Sirnasari, sebelum pindah ke Desa Bantarsari. “Kami akan terus memantau kondisi Alifa, memastikan layanan kesehatan berjalan, dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar kebutuhan medisnya terpenuhi,” kata Ikhsan.

Baca Juga: Harapan Seorang Ibu untuk Alifa, Bocah Sukabumi yang Terbaring Lemah Sejak Bayi

Pemerintah Kecamatan Pabuaran mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika ada warga yang membutuhkan penanganan serupa agar bisa mendapatkan layanan tepat waktu.

Sebelumnya diberitakan, seiring bertambah usia, kondisi Alifa terus memprihatinkan. Tubuhnya semakin kurus dan kaku hingga membutuhkan perawatan medis intensif. Namun, keterbatasan ekonomi membuat sang ibu, Elita (33 tahun), tak mampu membawanya berobat secara rutin.

Ayah Alifa meninggal dunia ketika Elita masih hamil dua bulan. Sejak itu, ia berjuang sebagai orang tua tunggal untuk membesarkan kedua anaknya. Demi kebutuhan hidup, Elita merantau ke Jakarta bekerja sebagai terapis pijat. Sementara Alifa dan kakaknya dirawat oleh nenek mereka di kampung.

Mengutip penjelasan di www.halodoc.com, cerebral palsy atau lumpuh otak adalah sekelompok gangguan yang memengaruhi gerakan dan koordinasi otot. Dalam banyak kasus, cerebral palsy juga memengaruhi penglihatan, pendengaran, dan sensasi. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan pada otak yang belum matang dan berkembang, dan paling sering terjadi sebelum lahir (selama kehamilan).

Namun, cerebral palsy juga dapat terjadi saat proses persalinan, atau tahun pertama pascakelahiran. Secara umum, cerebral palsy menyebabkan gangguan gerakan yang berhubungan dengan refleks yang berlebihan, kelenturan, atau kelenturan anggota badan.

Selain itu, tanda lainnya berupa postur yang tidak biasa, gerakan yang tidak pengidapnya sengaja, berjalan tidak stabil, atau kombinasi dari semuanya.

Berita Terkait
Berita Terkini