SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan duka cita atas meninggalnya Raya (3 tahun), balita asal Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Raya meninggal pada 22 Juli 2025 dengan tubuh dipenuhi cacing gelang.
Mengutip suara.com, kasus itu, menurutnya, menjadi alarm nasional yang menuntut langkah cepat, terukur, dan koordinasi lintas sektor agar tak terulang. Pratikno memastikan pemerintah cepat tanggap merespons kejadian ini. Tragedi Raya menjadi pengingat bahwa masalah gizi buruk dan penyakit yang bisa dicegah, tidak boleh dibiarkan berlarut.
"Dengan memperkuat Posyandu, memperkuat data kesehatan, serta memperkuat pendampingan keluarga rentan, kami berkomitmen memastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat dan terlindungi,” ucap Pratikno dalam pernyataannya, Jumat (22/8/2025).
Sebagai tindak lanjut, Pratikno mengaku langsung berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat dan dinas terkait pada 21 Agustus 2025 malam. Kemudian juga menggelar rapat daring bersama pejabat eselon Kemenko PMK untuk menggali informasi dan menyatukan pandangan.
Baca Juga: Tragedi di Lumbung Energi: Balita Sukabumi Tewas Cacingan di Tengah Miliaran Dana Panas Bumi
Direncanakan hari ini, Jumat, dilakukan rapat koordinasi lanjutan dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Fokus pembahasannya adalah mengenai percepatan upaya peningkatan kesehatan anak.
Pratikno juga menyoroti pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya terkait penyakit zoonosis dan pemantauan malnutrisi. Langkah itu disebutnya sebagai pencegahan dini agar kasus serupa tidak lagi terjadi.
Pratikno menyinggung program pencegahan sebenarnya sudah berjalan lama—dari deworming massal sejak 1975, obat cacing gratis, kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah dan pesantren, hingga pendampingan anak telantar dan keluarga rentan.
Namun, tragedi Sukabumi menjadi bukti bahwa program tersebut perlu dijalankan lebih aktif, tepat sasaran, dan menyentuh keluarga paling membutuhkan. “Pemerintah berkomitmen memperkuat pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Setiap anak Indonesia berhak atas masa depan yang sehat, aman, dan terlindungi,” katanya.
Sumber: Suara.com