SUKABUMIUPDATE.com – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi sepanjang Juni 2025 menyebabkan puluhan kejadian bencana alam di berbagai wilayah. Meski tak ada korban jiwa, dampaknya cukup merusak, mulai dari rumah warga, lahan pertanian, hingga sarana umum.
Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengungkapkan bahwa berdasarkan data infografis bencana periode Juni 2025, tercatat ada 31 kejadian bencana yang tersebar di 13 kecamatan. Jenis bencana yang paling dominan adalah tanah longsor sebanyak 15 kali dan angin kencang sebanyak 14 kali. Selain itu, dua kejadian banjir juga tercatat dalam periode tersebut.
“Tidak terdapat laporan bencana gempa bumi, pergerakan tanah, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), letusan gunung api, abrasi, maupun tsunami,” ujar Daeng dalam keterangan tertulisnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (4/7/2025).
Akibat bencana alam tersebut, sebanyak 31 kepala keluarga (KK) atau 111 jiwa terdampak langsung, 4 KK (12 jiwa) harus mengungsi, dan 5 KK (20 jiwa) berada dalam kondisi terancam, tidak ada laporan korban meninggal dunia maupun luka-luka.
Baca Juga: DPRD Kota Sukabumi Komitmen Tingkatkan Sinergitas dengan Insan Pers
Baca Juga: KDM Dorong Calon Taruna Akademi TNI 2025 Asal Jabar Lolos Seleksi Nasional
Selain itu, Daeng mengungkapkan bencana juga menyebabkan sebanyak 20 rumah warga mengalami kerusakan, terdiri dari 12 rumah rusak ringan, 7 rusak sedang, 1 rusak berat, serta 15 rumah lainnya berada dalam kondisi terancam.
Di sektor infrastruktur, 15 hektare lahan pesawahan turut terdampak, 6 titik tebing penahan tanah (TPT) rusak, 3 saluran air rusak, serta 5 titik akses jalan mengalami kerusakan. Satu sarana pendidikan juga dilaporkan terdampak.
Sebaran bencana ini meliputi Kecamatan Nagrak, Sagaranten, Ciambar, Cicurug, Cireunghas, Sukaraja, Kabandungan, Sukabumi, Kebonpedes, Parakansalak, Cisaat, Simpenan, dan Cidahu. Daeng menyebut, beberapa kecamatan seperti Sagaranten dan Simpenan mencatat tingkat kejadian yang cukup tinggi.
BPBD Kabupaten Sukabumi terus mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan seperti perbukitan dan bantaran sungai. Pemerintah Daerah juga tengah melakukan pendataan kerusakan dan menyiapkan upaya pemulihan pasca-bencana. “Kedepannya, kami berharap masyarakat lebih siap dalam menghadapi potensi terjadinya bencana alam,” pungkasnya.