SUKABUMIUPDATE.com - Kecemasan sering muncul dalam bentuk rasa takut, khawatir, atau gelisah. Kondisi ini bisa mempengaruhi pikiran, emosi, bahkan fisik. Beberapa orang merasakan gejala seperti jantung berdebar, berkeringat, gemetar, atau sesak napas. Gejala ini umum terjadi pada mereka yang memiliki gangguan kecemasan, tetapi siapa pun bisa mengalaminya pada waktu tertentu.
Untungnya, ada banyak cara sederhana yang dapat membantu mengatasi kecemasan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut beberapa strategi yang bisa dicoba.
Cara Mengatasi kecemasan
1. Berhenti dan Bernapas
Kecemasan sering muncul karena kita terlalu fokus pada masa depan atau masih terjebak dalam kejadian masa lalu. Cara mudah untuk kembali ke masa kini adalah berhenti sejenak dan menarik napas dalam.
Duduk dengan nyaman, tutup mata, lalu tarik napas perlahan melalui hidung dan buang napas dengan tenang. Anda bisa menggunakan mantra sederhana seperti kata “hadir” setiap kali bernapas. Latihan ini mengajak pikiran kembali fokus pada saat ini dan meredakan rasa tegang.
Baca Juga: 9 Tips Latihan Pernapasan untuk Membantu Meredakan Kecemasan
2. Cari Tahu Apa yang Mengganggu
Langkah berikutnya adalah mengenali penyebab kecemasan. Menulis jurnal dapat membantu menuangkan pikiran yang berputar di kepala, terutama jika kecemasan membuat sulit tidur. Tuliskan apa saja yang mengganggu, tanpa perlu disaring. Cara lain adalah berbicara dengan teman dekat agar perasaan menjadi lebih ringan.
Dengan memahami akar masalah, Anda bisa lebih mudah mencari solusi atau sekadar menerima perasaan yang muncul.
3. Fokus pada Hal yang Bisa Diubah
Sering kali, kecemasan datang dari hal-hal yang belum tentu terjadi, seperti takut kehilangan pekerjaan atau khawatir kesehatan keluarga. Padahal, hidup penuh ketidakpastian dan tidak semua hal bisa dikendalikan.
Kuncinya adalah mengalihkan fokus pada hal yang bisa Anda lakukan. Misalnya, daripada terus takut kehilangan pekerjaan, lebih baik bersyukur atas pekerjaan yang ada dan berusaha memberikan yang terbaik. Jika situasi benar-benar tidak pasti, seperti isu pemutusan kerja, Anda bisa mulai memperbarui CV atau mencari peluang baru.
Baca Juga: Kunci Menjadi Bahagia: 7 Langkah Sederhana untuk Hidup Lebih Bermakna
Mengubah cara pandang dari rasa takut menjadi rasa syukur membuat pikiran lebih positif dan membantu mengurangi kecemasan.
4. Alihkan Perhatian
Kadang-kadang, cara terbaik untuk menghadapi kecemasan adalah dengan mengalihkan fokus ke aktivitas lain. Beberapa hal yang bisa dicoba antara lain:
- Melakukan pekerjaan rumah atau proyek sederhana.
- Terlibat dalam kegiatan kreatif seperti menggambar, melukis, atau menulis.
- Berjalan santai atau berolahraga ringan.
- Mendengarkan musik yang menenangkan.
- Berdoa atau meditasi.
- Menonton film lucu atau membaca buku menarik.
Mengalihkan perhatian bukan berarti mengabaikan masalah, tetapi memberi jeda pada pikiran agar tidak terus terjebak dalam kekhawatiran.
5. Jaga Kesehatan Tubuh dan Pikiran
Gaya hidup berperan penting dalam mencegah sekaligus mengurangi kecemasan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Makanan bergizi: Asupan buah, sayur, dan makanan sehat terbukti mendukung suasana hati lebih stabil.
- Aktivitas fisik: Olahraga teratur dapat meredakan stres dan memberi perlindungan terhadap munculnya gangguan kecemasan.
- Tidur cukup: Kualitas tidur berhubungan erat dengan kesehatan mental. Kurang tidur, bahkan dalam waktu singkat, bisa meningkatkan risiko stres dan kecemasan.
Dengan menjaga pola hidup sehat, tubuh dan pikiran menjadi lebih kuat dalam menghadapi tekanan sehari-hari.
Baca Juga: Dari Piring ke Pikiran: 10 Pola Makan Sehat untuk Membantu Mengurangi Kecemasan
Kecemasan adalah pengalaman umum yang bisa dialami siapa saja. Untungnya, ada berbagai cara sederhana untuk mengatasinya. Latihan pernapasan, menulis jurnal, berlatih rasa syukur, mengalihkan perhatian, serta menjaga gaya hidup sehat adalah beberapa langkah yang bisa Anda coba.
Namun, jika kecemasan mulai mengganggu hubungan, pekerjaan, atau aktivitas harian, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konsultasi dengan tenaga medis atau psikolog dapat membantu menemukan strategi yang lebih tepat untuk mengelola kecemasan.
Dengan langkah kecil yang konsisten, Anda bisa belajar menenangkan diri, lebih fokus pada masa kini, dan menjalani hidup dengan lebih seimbang.
Sumber: verywellhealth