Gunung Padang Cianjur Mulai Direkonstruksi demi Menjaga Warisan Peradaban Leluhur

Sukabumiupdate.com
Selasa 16 Des 2025, 22:19 WIB
Gunung Padang Cianjur Mulai Direkonstruksi demi Menjaga Warisan Peradaban Leluhur

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat meresmikan dimulainya rekonstruksi Situs Gunung Padang Cianjur. (Sumber Foto: Biro Adpim Jabar)

SUKABUMIUPDATE.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi memulai rekonstruksi Situs Gunung Padang yang berlokasi di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Senin (15/12/2025). Rekonstruksi ini dilakukan sebagai upaya menjaga dan melestarikan warisan peradaban leluhur yang dikenal sebagai situs megalitikum tertua di Asia Tenggara.

Peresmian dimulainya rekonstruksi dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ia menegaskan bahwa pelestarian peninggalan sejarah merupakan tanggung jawab negara yang tidak boleh diabaikan, termasuk dalam hal penyediaan anggaran.

"Negara bertanggung jawab penuh terhadap berbagai rekonstruksi peninggalan sejarah. Biaya harus tersedia, kalaupun tidak tersedia harus disediakan," tegas Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM.

Menurut KDM, rekonstruksi Gunung Padang bukan sekadar wacana yang terus berganti setiap pergantian kepemimpinan, melainkan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjaga warisan peradaban masa lalu.

"Semoga hari ini bisa terwujud. Kita tidak lagi bicara mana kewenangan Kementerian Kebudayaan, mana kewenangan Pemerintah Provinsi, mana kewenangan Kabupaten. Seluruhnya adalah hak dan kewajiban kita untuk memelihara. Yang membedakan hanya nomenklatur pembiayaan saja," jelasnya.

Baca Juga: Setop Izin Perumahan Diperluas ke Seluruh Jawa Barat, Dedi Mulyadi Jelaskan Alasannya

Pemda Provinsi Jawa Barat, lanjut KDM, menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam merekonstruksi situs tersebut melalui kolaborasi anggaran APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten.

"Saya ucapkan terima kasih, rekonstruksi Gunung Padang dikawitan (dimulai)," imbuhnya.

Makna Filosofis dan Peningkatan Daya Tarik Wisata

KDM juga mengungkapkan makna filosofis Gunung Padang sebagai simbol peradaban leluhur. Menurutnya, Gunung Padang mencerminkan pandangan hidup masyarakat masa lampau yang membangun peradaban dengan visi alam semesta yang luas.

"Gunung itu artinya adalah puncak tertinggi dari sebuah peradaban. Padang itu artinya alam yang luas," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, menyatakan bahwa Pemprov Jabar mendukung penuh rekonstruksi Gunung Padang, terlebih situs tersebut telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional.

"Kegiatan ini tentu akan menggali lebih dalam informasi sejarah yang dimiliki masyarakat zaman dulu," kata Iendra.

Ia berharap, rekonstruksi tidak hanya memperkaya pengetahuan sejarah, tetapi juga meningkatkan daya tarik wisata budaya di Jawa Barat.

"Ini juga bisa menjadi daya tarik wisata. Terlebih kita sudah didukung dengan akses kereta api melalui program West Java Traincation," pungkasnya.

Baca Juga: Konten Kreator Asal Cidahu Disoal Warga Usai Unggah Video Dukung Aktivitas Wisata di Kawasan TNGHS

Lebih Tua dari Piramida Giza

Dikutip dari akun Instagram @humas_jabar, Gunung Padang merupakan situs megalitikum tertua di Asia Tenggara. Situs ini berada di ketinggian 885 meter di atas permukaan laut dengan luas sekitar 29,18 hektare. Gunung Padang pertama kali ditemukan pada 1981, namun baru dilaporkan secara ilmiah oleh ahli sejarah Nicolaas Johannes pada 1914.

Sejumlah penelitian menyebutkan lapisan batu ketiga di Gunung Padang berusia antara 9.500 hingga 28.000 tahun, menjadikannya lebih tua dibanding Piramida Giza di Mesir. Sebagai situs megalitikum, Gunung Padang memiliki ciri khas berupa punden berundak yang unik dan sarat nilai peradaban leluhur.

Berita Terkait
Berita Terkini