Satu Malam, Tiga Bencana: Cuaca Ekstrem Uji Ketahanan Permukiman di Kota Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Selasa 16 Des 2025, 22:06 WIB
Satu Malam, Tiga Bencana: Cuaca Ekstrem Uji Ketahanan Permukiman di Kota Sukabumi

Salah satu rumah yang terdampak cuaca ekstrem berupa hujan deras di Kota Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Cuaca ekstrem hujan berintensitas sedang hingga tinggi memicu tiga bencana di Kota Sukabumi pada Senin malam hingga Selasa dini hari, 15-16 Desember 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat kejadian ini berupa dinding rumah roboh, sebagian bangunan rumah ambruk, dan atap rumah runtuh.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Yosep Sabaruddin menjelaskan hujan yang turun secara terus-menerus menyebabkan rembesan air ke struktur bangunan, diperparah oleh kondisi material rumah yang telah lapuk. Ia menegaskan, meski berdampak pada sejumlah rumah, seluruh kejadian tersebut tidak sampai memaksa warga untuk mengungsi.

“Dari tiga kejadian itu tidak ada warga yang mengungsi,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com.

Kejadian pertama di Jalan RA Kosasih, Gang Pangkalan RT 04/14 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Senin sekira pukul 22.10 WIB. Dinding belakang rumah yang difungsikan sebagai musala roboh dengan luas sekitar 10 meter dan tinggi 2,5 meter. Dua rumah milik Beben Sapilih (68 tahun) dan Edi Suryadi (68 tahun), terdampak, dihuni tujuh jiwa.

Baca Juga: Banjir Luapan Sungai Cibadak Terjang Permukiman di Mekarasih Simpenan, Warga: Makin Parah!

Peristiwa kedua di Jalan Bhayangkara, Gang Rawasalak, Kampung Kebon Kembang RT 04/10 Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh. Sebagian bangunan rumah ambruk pukul 01.00 WIB, Selasa dini hari. Rumah ini dihuni satu keluarga dengan enam jiwa. Untuk sementara, bagian yang ambruk dikosongkan guna mengantisipasi kejadian susulan.

Sementara bencana ketiga terjadi di Jalan RA Kosasih, Gang Juli RT 05/13 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole. Sebagian atap rumah milik Duduh Abd Kodir (64 tahun) runtuh sekira pukul 22.30 WIB, Senin malam. BPBD bersama unsur RT dan RW setempat melakukan penanganan awal dengan pemasangan terpal agar rumah tetap dapat ditempati.

Yosep menuturkan BPBD telah melakukan serangkaian langkah penanganan, mulai menerima laporan, pengecekan lokasi, asesmen, pendataan korban terdampak, hingga koordinasi dengan kelurahan dan aparat wilayah. Saat ini BPBD masih melakukan penghitungan kerusakan dan mendata kebutuhan bantuan lanjutan berupa material dan dukungan dana.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi. Warga yang tinggal di rumah dengan kondisi bangunan lama atau rawan diminta segera melapor jika menemukan tanda-tanda kerusakan struktural demi mencegah kejadian serupa.

Berita Terkait
Berita Terkini