PLTMH Jebol Air Muncrat ke Langit, Data 6143 Pembangkit Listrik di Indonesia

Rabu 30 November 2022, 15:05 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro atau PLTMH heboh di media sosial sejak terjadi insiden kebocoran pipa di Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro atau PLTMH heboh di media sosial sejak terjadi insiden kebocoran pipa di Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat

SUKABUMIUPDATE.com - Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro atau PLTMH heboh di media sosial sejak terjadi insiden kebocoran pipa di Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kabar kebocoran Pipa PLTMH tersebut beredar melalui video semburan air yang mengerikan.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) merupakan jenis dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang ramah lingkungan.

Lantas, apa perbedaan antara PLTMH dengan PLTA?

Mengutip dari berbagai sumber, berikut tiga perbedaan antara PLTMH dan PLTA!

1. Pengertian PLTMH dan PLTA

PLTMH dan PLTA jelas berbeda ketika sekilas menyebut akronim pembangkit listrik ini.

PLTMH adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro sedangkan PLTA adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Jika PLTA menggunakan kata ‘Air’ dan PLTMH menggunakan kata ‘Mikro Hidro’, sehingga perlu diketahui arti istilah Mikro Hidro dalam akronim PLTMH.

Mari bedah padanan kata Mikro Hidro dalam PLTMH!

Mikro berarti kecil, sedangkan hidro artinya air. Maka penggunaan kata Mikro Hidro dalam PLTMH bermakna penggunaan air sebagai pembangkit listrik dalam skala kecil.

2. PLTMH adalah Bagian dari PLTA

Perusahaan Listrik Negara (PLN) membagi klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air menjadi tiga jenis berdasarkan daya outputnya, yakni: Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Masing-masing daya output Pembangkit Listrik Tenaga Air tersebut yaitu PLTMH memiliki daya output kurang dari 100 kW, PLTM memiliki daya output 100-1000 kW dan PLTA memiliki daya output lebih dari 1000 kW.

Dikutip dari situs resmi Komunitas Energi Terbarukan Aceh, keta.or.id, sumber lain menyebutkan sistem pembangkit listrik tenaga air ini terbagi menjadi empat jenis menurut kapasitasnya, diantaranya:

Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro: < 5 kW
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH): 5 – 500 kW
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM): 0,5 – 10 MW
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA): 10 MW >

3. Sumber Air PLTMH dan PLTA

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) memanfaatkan tenaga air skala kecil, bersumber dari danau yang dibendung, waduk, sungai dan saluran irigasi sebagai penggeraknya.

Sementara itu, umumnya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) menggunakan sumber air yang lebih besar sebagai penggeraknya misalnya air terjun.

Pembangkit listrik merupakan suatu alat yang dapat memproduksi energi listrik dari suatu energi tertentu.

Melansir dari gramedia.com, Pada akhir 2021, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melaporkan ada 6.143 unit pembangkit listrik di Indonesia.

Dari 6.143 unit pembangkit listrik tersebut, sebanyak 5.258 unit merupakan jenis Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan persentase paling besar dari total unit pembangkit listrik yang digunakan yaitu mencapai 85,59%.

Kemudian, 193 unit (3,14%) adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang dapat dipindahkan atau mobile. Selanjutnya, sejumlah 162 unit (2,64%) tergolong Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Unit lain yakni Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/angin (PLTB) 150 unit (2,44%) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 126 unit (2,05%).

Terakhir, 254 unit (2,4%) pembangkit listrik menggunakan energi lain meliputi 79 unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), 72 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), 66 unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), 18 unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), 12 unit Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), 5 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS) dan 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).

PLN juga melaporkan kapasitas terpasang pembangkit listrik mencapai 44,46 gigawatt hours (GWH) dengan daya mampu pembangkit sebesar 38,31 GWH.

Baca Juga: Pipa PLTMH di Garut Jebol, Diduga Akibat Pergerakan Tanah

PLTMH Cirompang yang mengalami kebocoran pipa adalah satu diantara 72 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Indonesia.

Sejak 17 April 2016, PLTMH Cirompang beroperasi dengan tarif penjualan tenaga listrik mencapai Rp850/kWh dan rata-rata produksi tenaga listrik sekitar 63.72 juta kWh per tahun.

PLTMH Cirompang bahkan berkontribusi terhadap pendapatan operasional kepada PT. Tirta Gemah Ripah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Sumber: berbagai sumber.

Writer: Nida Salma M

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih20 April 2024, 14:41 WIB

Punya 10 Kursi! PKS-PAN Satu Fraksi di DPRD Sukabumi, Siap Seperahu untuk Pilkada 2024

Dalam pilkada serentak 2024, diperlukan persyaratan minimal 20 persen kursi parlemen untuk mencalonkan bupati/wakil bupati.
Pertemuan PKS dan PAN di Aula Kantor DPD PKS Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/4/2024). | Foto: Istimewa
Sehat20 April 2024, 14:00 WIB

Dampak Stres Bagi Kesehatan: 7 Penyakit yang Bisa Mengancam Tubuh

Dampak stres sangat buruk bagi kesehatan tubuh. Itulah mengapa waspada dengan gejala gangguan kejiwaan adalah hal yang penting.
Ilustrasi. Dampak stres bagi kesehatan tubuh. Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi20 April 2024, 13:07 WIB

SPI Soroti Reforma Agraria Eks HGU PT Sugih Mukti Warungkiara Sukabumi

Reforma agraria mengatur dua poin yaitu terkait penataan aset dan penataan akses.
Ketua SPI Sukabumi Rozak Daud. | Foto: Istimewa
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 April 2024, 12:30 WIB

Ini 7 Penyebab Stres yang Tidak Boleh Disepelekan, Yuk Jaga Kesehatan Mental!

Penyebab stres oleh masing-masing orang sangat beragam. Tapi, ada beberapa pemicu yang biasanya bisa terjadi demikian.
Ilustrasi. Memahami penyebab orang stres. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)