SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi merespons cepat laporan kerusakan atap ruang kelas SDN Pakuhaji, Gedung 2, di Kecamatan Parungkuda yang nyaris roboh akibat cuaca ekstrem pada Sabtu (1/11/2025) malam. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, menyebut pihaknya segera menurunkan staf ke lokasi untuk melakukan peninjauan langsung.
“Iya, rencananya kami akan meninjau ke lokasi. Segera mengirimkan staf untuk melihat situasi dan kondisi terkini. Setelah itu baru akan diputuskan alternatif kebijakan yang tepat,” kata Deden kepada sukabumiupdate.com, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, Disdik juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan langkah penanganan berjalan cepat dan tepat. “Kalau ada hal yang harus segera ditanggulangi, tentu akan segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Baca Juga: Atap Nyaris Roboh, 4 Ruang Kelas SD di Parungkuda Sukabumi Tak Bisa Digunakan
Deden menambahkan, pihaknya telah menerima informasi peringatan dari BMKG dan pemerintah provinsi mengenai potensi cuaca ekstrem dalam tiga bulan ke depan. Karena itu, ia mengimbau seluruh kepala sekolah di Kabupaten Sukabumi agar lebih waspada terhadap kondisi bangunan di lingkungan sekolahnya masing-masing.
“Yang utama, kepala sekolah harus lebih waspada. Kalau ada ruangan yang menurut pengamatan berpotensi membahayakan, segera diantisipasi. Utamakan keselamatan siswa dalam proses belajar mengajar,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi tambahan, Deden juga menyarankan agar kegiatan belajar bisa dilakukan secara daring apabila kondisi cuaca atau bangunan dianggap tidak aman. “Kalau dimungkinkan, ketika cuaca sangat buruk, proses belajar bisa dilakukan daring sementara. Kepala sekolah perlu memetakan situasi agar tidak ada risiko bagi siswa,” tuturnya.
Baca Juga: Warga Cisolok Sukabumi Masih Berjuang Bersihkan Lumpur: Minta Status Tanggap Darurat Diperpanjang
Diberitakan sebelumnya, Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, menyebabkan atap ruang kelas di SDN Pakuhaji, Gedung 2, nyaris roboh pada Sabtu (1/11/2025) malam di Jalan Raya Pakuwon Km 02, Kampung Pamatutan Tengah RT 52/22, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Parungkuda, M. Ramdan, mengatakan, hujan deras disertai angin kencang menjadi penyebab utama kerusakan tersebut. “Kondisi cuaca ekstrem membuat bagian atap ruang belajar mengalami keretakan dan nyaris roboh,” ujar Ramdan, Senin (3/11/2025).
Akibat kejadian itu, empat ruang kelas di SDN Pakuhaji tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Demi keselamatan siswa dan guru, pihak sekolah memindahkan sementara proses belajar ke dua ruang kelas lain yang dinilai masih aman.(adv)





