SUKABUMIUPDATE.com - Aparat dari Bareskrim Polri mendatangi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Cilutung, Desa Cidolog, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, Selasa (23/9/2025). Kunjungan ini diduga kuat berkaitan dengan kasus keracunan massal yang menimpa puluhan pelajar di Desa Cipamingkis, awal Agustus lalu.
Sebanyak 32 siswa dari PAUD Puspasari, SDN Puncak Batu, dan MI Cikadu dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan pada 6 Agustus 2025.
Diketahui, hasil uji laboratorium dari Balai Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat mengonfirmasi adanya kontaminasi mikroorganisme berbahaya dalam sampel makanan yang dikonsumsi siswa. Tiga jenis patogen ditemukan, yakni: Jamur Coccidioides immitis pada buah semangka, Bakteri Enterobacter cloacae pada tempe orek, dan Bakteri Macrococcus caseolyticus pada telur dadar.
Kehadiran Bareskrim Polri di lokasi sempat menjadi perhatian warga sekitar. Beredar dugaan bahwa air yang digunakan dalam pengolahan MBG bukan berasal dari sumur bor seperti yang selama ini diklaim, melainkan dari aliran Sungai Cidolog – Curug Caweni menggunakan mesin penyedot. Isu ini diperkuat dengan kondisi geografis Cidolog yang memang menyulitkan pembangunan sumur bor akibat struktur tanah berbatu poslen.
Baca Juga: Pemkot Sukabumi dan DPRD Jabar Bahas Perluasan Wilayah, Pemprov Siap Fasilitasi Aspirasi
Sekretaris Kecamatan Cidolog, Encep Muharam, membenarkan kedatangan aparat. Ia menyatakan bahwa tim dari Bareskrim didampingi oleh perwakilan Polda Jabar dan Polres Sukabumi hanya melakukan pengecekan dan pendalaman secara internal.
“Benar, tadi sekitar pukul 14.00 WIB ada dari Bareskrim Polri bersama Polda Jabar dan Polres Sukabumi mengecek dapur SPPG. Adapun hasil pengecekannya itu intern mereka. Kami hanya mendampingi sebagai Forkopimcam,” ujarnya Encep kepada sukabumiupdate.com.
Sementara itu, Kepala SPPG Cidolog, Juan Setiawan, membenarkan adanya pemeriksaan singkat oleh aparat. “Betul, hanya monitoring saja,” ujarnya singkat.
Namun, saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai sumber air yang digunakan, Juan tidak memberikan jawaban. Upaya konfirmasi ke mitra penyedia MBG juga belum membuahkan hasil hingga berita ini diturunkan.
Dalam wawancara sebelumnya, Kamis (7/8/2025), Juan sempat menyatakan bahwa proses pengolahan makanan MBG sudah sesuai standar. Ia mengklaim bahwa air yang digunakan berasal dari sumur bor, disaring melalui dua tabung filter, lalu ditampung di empat toren.
Namun, pernyataan ini kini diragukan menyusul hasil uji lab dan pemeriksaan oleh aparat kepolisian.
Sukabumiupdate.com masih berupaya mengonfirmasi pihak kepolisian mengenai perkembangan penyelidikan lebih lanjut dalam kasus ini.