Bupati Sukabumi Tugaskan DP3A Dampingi Siswi Korban Kekerasan Guru Gegara Selfie

Sukabumiupdate.com
Minggu 24 Agu 2025, 23:37 WIB
Bupati Sukabumi Tugaskan DP3A Dampingi Siswi Korban Kekerasan Guru Gegara Selfie

Ilustrasi. KCD Pendidikan V Jabar tunggu hasil musyawarah terkait kasus pelajar ditampar guru gegara selfie bersama. (Sumber : AI)

SUKABUMIUPDATE.com – Bupati Sukabumi, Asep Japar, angkat bicara terkait kasus dugaan kekerasan yang dialami seorang siswi SMA di Kecamatan Cicurug setelah ditampar gurunya gara-gara unggahan foto selfie di media sosial.

Asep Japar menegaskan pihaknya tidak tinggal diam dan telah memerintahkan jajarannya untuk turun langsung melakukan pendampingan serta penanganan kasus tersebut.

"Saya sudah memerintahkan camat Cicurug dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk turun ke lapangan," ujar Asep Japar, Minggu (24/8/2025).

Meski demikian, Bupati menegaskan akan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait, mengingat pendidikan tingkat SLTA berada dalam kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. "Kita akan tindaklanjuti," tegasnya.

Baca Juga: Bupati Sukabumi Jenguk Korban Keracunan Massal Kabandungan di RSUD Sekarwangi

Sebelumnya, warganet Sukabumi dihebohkan dengan dugaan kekerasan seorang oknum guru terhadap murid perempuan di salah satu SMA di Cicurug. Kronologi kejadian beredar di media sosial, menyebut bahwa siswi tersebut dipanggil ke ruang laboratorium kimia oleh gurunya setelah memposting foto bersama guru tersebut di akun pribadinya.

Dalam penjelasan korban, postingan itu membuat istri sang guru marah. Sang guru kemudian memaksa korban membuat video seolah dirinya dimarahi hingga ditampar, bahkan diminta bersujud untuk meminta maaf. Tak hanya itu, korban juga diancam sanksi dikeluarkan dari sekolah (DO) bila menolak mengikuti skenario pembuatan video lain yang melibatkan guru Bimbingan Konseling (BK).

Kasus ini memicu keprihatinan publik, terutama karena adanya dugaan ancaman dan tekanan psikologis terhadap korban. Saat ini, DP3A Kabupaten Sukabumi diminta mendampingi korban untuk memastikan perlindungan dan pemulihan psikologisnya.

Berita Terkait
Berita Terkini