Revalidasi CPUGGp 2025 Ditutup, Evaluator UNESCO Mengaku Terpukau Pesona Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Jumat 04 Jul 2025, 20:40 WIB
Revalidasi CPUGGp 2025 Ditutup, Evaluator UNESCO Mengaku Terpukau Pesona Sukabumi

Bojan Rezun (Slovenia) dan Zhang Cheng Gong (Tiongkok) saat Press Conference Closing Of The 2025 CPUGGp Revalidation di di Aula Grand Inna Samudera Beach Hotel (GISBH), Palabuhanratu, Kamis (3/7/2025) | Foto : Dokpim

SUKABUMIUPDATE.com - Proses revalidasi Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) tahun 2025 resmi ditutup dengan penuh kesan mendalam. Dua evaluator dari UNESCO, Bojan Rezun asal Slovenia dan Zhang Cheng Gong asal Tiongkok, tak mampu menyembunyikan rasa kagum mereka terhadap kekayaan alam, budaya, dan semangat masyarakat Kabupaten Sukabumi dalam menjaga kawasan geopark berkelas dunia ini.

Penutupan kegiatan revalidasi berlangsung dalam konferensi pers di Aula Grand Inna Samudera Beach Hotel (GISBH), Palabuhanratu, Kamis malam (3/7/2025), sekaligus menandai berakhirnya kunjungan lapangan yang dilakukan sejak 30 Juni lalu.

Bojan Rezun menyampaikan bahwa kunjungannya ke CPUGGp adalah pengalaman emosional yang tak terlupakan. Ia menilai Indonesia, khususnya Sukabumi, menyimpan kekayaan yang tidak ia temui di negara-negara Eropa. "Negara Anda sangat cantik. Geopark ini punya tim luar biasa yang telah melakukan pekerjaan hebat, terutama pascabencana. Ini sangat emosional bagi saya," kata Bojan seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Sukabumi.

Baca Juga: Kadispar Sukabumi Optimis Geopark Ciletuh Palabuhanratu Raih Kembali Status UGGp

Salah satu momen yang paling membekas bagi Bojan adalah saat mengunjungi Desa Wisata Sinarresmi. Menurutnya, desa ini mencerminkan harmonisasi luar biasa antara manusia dan alam.  "Saya melihat tiga hal penting di sana, keberlanjutan, pelestarian budaya, dan pembangunan ramah lingkungan. Desa itu menunjukkan bagaimana manusia bisa hidup berdampingan dengan alam," ungkapnya.

Bojan juga memuji keseriusan dalam bidang edukasi geopark. Ia melihat nilai-nilai konservasi tidak hanya diajarkan di sekolah, tapi ditanamkan melalui pendekatan kreatif dan menyenangkan. "Kerjasamanya luar biasa dari awal. Persiapannya sangat matang, ini lebih dari yang kami harapkan. Berdasarkan pengalaman kami, revalidasi ini adalah salah satu yang terbaik," ucapnya.

Hal serupa disampaikan Zhang Cheng Gong. Evaluator asal Tiongkok ini menyebut CPUGGp sebagai contoh nyata geopark yang dikelola dengan prinsip kolaboratif dan partisipatif. "Ini bukan hasil kerja instan, tapi buah dari proses panjang yang melibatkan berbagai pihak. Masyarakatnya sangat aktif, dan itu membuat saya sangat terkesan," ujarnya.

Baca Juga: Revalidasi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Ahli Unesco Tes Pengetahuan Pelajar Sukabumi

Zhang juga menyoroti pentingnya peran pendidikan dalam menyebarluaskan nilai-nilai geopark ke masyarakat luas, tidak hanya di sekolah. "Kegiatan pendidikan di sini luar biasa. Timnya sangat siap, mulai dari penerjemah hingga profesor dan direktur. Persiapan seperti ini yang membuat revalidasi berjalan efisien dan lancar," imbuhnya Zhang.

Meski proses revalidasi telah usai, keduanya menegaskan bahwa ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan CPUGGp menuju pengembangan berkelanjutan yang lebih kuat. "Kami tidak berharap pembangunan fisik besar, melainkan inovasi dan ide-ide cerdas yang menjaga identitas lokal," kata Zhang.

"Geopark ini kaya akan budaya, baik yang tampak maupun yang tak kasat mata dan ini harus terus dipromosikan. Kolaborasi pemerintah dan masyarakat sudah sangat baik, bahkan melebihi ekspektasi kami," pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini