Tuti, Lansia di Sukabumi Belasan Tahun Diduga Derita Kaki Gajah: Harapkan Perhatian Pemerintah

Sukabumiupdate.com
Rabu 20 Agu 2025, 18:40 WIB
Tuti, Lansia di Sukabumi Belasan Tahun Diduga Derita Kaki Gajah: Harapkan Perhatian Pemerintah

Tuti,lansia di Cisaat Sukabumi saat menunjukkan kondisi kakinya yang membengkak akibat penyakit yang dideritanya bertahun-tahun. (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com – Tuti Banisan (62 tahun), warga Kampung Sukamanah, RT 05/06, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, diduga menderita penyakit kaki gajah selama hampir 15 tahun. Kondisi tersebut membuat aktivitas sehari-harinya terhambat.

Tuti menceritakan awal mula penyakitnya muncul ketika masih tinggal di Kabupaten Bekasi. Menurutnya, sebelum terjadi pembengkakan, kaki kanannya lebih dulu ditumbuhi bercak merah.

“Pertamakalinya udah lupa ya pokojnya udah lama, tapi pertama bengkak itu waktu di Bekasi, pertamanya ada bercak-bercak merah belum bengkak gini,” ujar Tuti kepada sukabumiupdate.com di kediamannya, Rabu (20/8/2025).

Setelah itu, bercak merah mulai menyebar hingga menutupi seluruh kaki kanannya yang kemudian membengkak.

“Setelah itu ketutup jadi bengkak warna hitam kaya jantung pisang. Tapi emang setelah itu selang berapa lama saya juga lupa saya pernah kebakar waktu kerja,” ungkapnya.

Baca Juga: Raya Telah Pergi, Kini Ada Salwa yang Berjuang: Balita Penderita Kelainan Usus di Cidolog Sukabumi

Hingga kini kaki kanan Tuti terus membesar. Kondisi tersebut membuatnya kesulitan beraktivitas dan sering mengeluh pegal dan linu.

“Sehari-hari sering ada yang kerasa, keluhannya pegel linu gitu terus kalau jalan jadi timpang berat sebelah, kalau aktivitas mah kaya biasa aja cuman berat aja udahnya pegel,” ucapnya.

Tuti diketahui sudah lama menjanda setelah ditinggal wafat suaminya (cerai mati) dan tidak memiliki anak. Kini ia tinggal bersama empat saudaranya di rumah peninggalan orangtuanya. Dalam kesehariannya, Tuti mengandalkan bantuan adik-adiknya.

Sementara itu, Ketua RW setempat Ferly Perdiansyah mengatakan dirinya mengetahui kondisi Tuti pada Jumat 8 Agustus 2025 lalu setelah melihat cuplikan video, kemudian langsung mengecek ke rumahnya.

“Saya mengetahui kasus ini sebetulnya melalui sebuah video dan hari itu juga langsung saya cek ke rumahnya, dan sejak saat itu alhamdulillah sampai saat ini yang diinginkan oleh bersangkutan sudah kita tunaikan,” ujar Ferly.

Dari hasil pengecekan, diketahui BPJS KIS dan KTP Tuti hilang serta tidak aktif. Namun saat ini, seluruh data kependudukannya sudah kembali aktif dan dibuatkan dokumen baru.

“Ibu Tuti ini sebetulnya mempunyai BPJS KIS, cuman hilang dan tidak aktif. Alhamdulillah sudah kita tangani dan BPJS Kesehatannya sudah aktif kembali dan sudah dicetak. Selain itu KTP-nya juga hilang dan alhamdulillah sudah kembali dibuatkan KTP baru melalui Dinas Kependudukan,” tuturnya.

Baca Juga: DPRD Soroti Miliaran Dana Panas Bumi, Balita Sukabumi Mati Cacingan di Lumbung Energi

Ferly menambahkan, Tuti sudah dibawa ke RSUD Sekarwangi untuk pemeriksaan. Namun, dokter menyarankan agar pengobatan dilanjutkan ke RS Santosa Bandung untuk tindakan operasi.

“Untuk penanganan sendiri terus berlanjut, setelah BPJS-nya aktif dan dicetak beserta KTP, kami sudah membawa ibu ini ke RSUD Sekarwangi dan hasilnya harus dibawa ke Bandung karena harus dilakukan operasi dan saat ini kami sedang mengupayakan bersama pihak Desa terutama dengan Puskesmas Kecamatan Cisaat,” ungkapnya.

Ferly berharap Pemerintah Kabupaten Sukabumi, khususnya Dinas Kesehatan, dapat memberikan perhatian lebih bagi warganya.

“Saya berharap selaku ketua Rw ingin ada perhatian lebih lanjut untuk warga saya ini khususnya dari Dinas Kesehatan dan terutama dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini