SUKABUMIUPDATE.com - Kisah kehidupan keluarga almarhumah Raya (3 tahun), balita yang meninggal akibat penyakit cacingan di Kampung Padangenyang RT 06/03, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, sedikit demi sedikit mulai terungkap. Dari keterangan perangkat desa dan keluarga, orang tua Raya, Udin dan Endah, disebut sudah lama mengalami gangguan mental.
Kepala Dusun 03 Lemah Duhur, Arif, menuturkan bahwa kedua orang tua Raya selama ini memang menunjukkan tanda-tanda keterbelakangan mental. “Untuk sementara yang saya lihat dua-duanya memiliki keterbelakangan mental ya. Karena kadang diajak bicara itu nyambung, kadang enggak. Terus ada beberapa kejadian yang menguatkan dugaan tersebut. Misalkan ketika Udin itu akan diajak untuk melakukan perekaman E-KTP, malah dia kabur karena takut dengan orang-orang luar,” kata Arif kepada sukabmiupdate.com, Rabu (20/08/2025).
Meski begitu, Udin diketahui sudah memiliki E-KTP sejak 2020. Hanya saja, sempat terjadi perbedaan data saat perekaman. “Dulu orang tuanya memberi namanya Rijal, tapi ternyata di data kependudukan tidak ada. Dengan nomor NIK tersebut justru namanya Udin,” jelas Arif.
Baca Juga: Rumah Teduh Ceritakan Awal Temukan Raya, Balita Sukabumi yang Meninggal karena Cacingan
Soal istrinya, Arif mengaku sulit melacak data lengkapnya. Ia hanya tahu bahwa Endah juga mengalami gangguan sejak sebelum menikah. “Kayaknya sama sih sebelum nikah juga sudah mengalami keterbelakangan mental. Karena memang latar belakangnya awalnya pemulung. Bukan menjelekkan, tapi memang kondisinya sudah terlihat sejak lama,” tuturnya.
Arif menegaskan pernikahan Udin dan Endah berlangsung di wilayah desanya sekitar delapan tahun lalu. “Nikahnya di sini, tapi untuk data pernikahannya saya kurang tahu karena saya baru menjabat kepala dusun sekitar dua tahun. Yang jelas mereka sudah tercatat dalam satu kartu keluarga,” ucapnya.
Bibi korban, Sarah, juga mengungkap kondisi keponakannya. Menurutnya, meski Udin kadang masih bisa diajak bicara, sang istri kondisinya jauh lebih parah. “Kalau Rizal (Udin) masih agak normal, kalau istrinya sudah parah mentalnya, suka bicara sendiri. Dari sebelum nikah juga memang sudah begitu. Kalau sudah kumat, tidak ada yang sanggup menanganinya,” tutur Sarah.
Baca Juga: Tuti, Lansia di Sukabumi Belasan Tahun Diduga Derita Kaki Gajah: Harapkan Perhatian Pemerintah
Sarah juga menyebutkan bahwa baik Udin maupun Endah sebelumnya pernah memiliki anak dari hubungan lain sebelum menikah. Dari pernikahan keduanya, mereka dikaruniai dua anak, yaitu Risna (6) dan Raya. Keluarga kecil ini menempati rumah hasil gotong royong warga dengan bantuan pribadi kepala desa. “Tinggal di sini kira-kira sudah delapan tahun, sama dengan usia pernikahan mereka,” kata Sarah.
Kondisi Risna, kakak almarhumah Raya, menurut keluarga juga tidak sepenuhnya normal. “Kalau waktu masih ada almarhumah Raya, suka bilang ke adiknya itu teteh, padahal sebenarnya adiknya. Jadi memang agak berbeda,” jelas Sarah.
Namun, setelah Raya meninggal, Risna sudah sempat menjalani pemeriksaan kesehatan. “Alhamdulillah hasilnya aman, tidak positif (cacingan),” pungkasnya.