Jusuf Kalla Sesalkan Insiden Intoleransi di Cidahu Sukabumi, Minta Aparat Bertindak

Sukabumiupdate.com
Senin 30 Jun 2025, 21:54 WIB
Jusuf Kalla Sesalkan Insiden Intoleransi di Cidahu Sukabumi, Minta Aparat Bertindak

Jusuf Kalla, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) | Foto : Dok. Lazis DMI

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, menyesalkan insiden pembubaran kegiatan ibadah dan perusakan bangunan tempat beribadah yang terjadi di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu (29/6/2025).

JK meminta aparat mengusut tuntas peristiwa tersebut dan menindak secara tegas dan adil serta menyelesaikan akar masalahnya.

“Kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk menyelesaikan kasus ini secara adil, transparan, dan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Termasuk menyelesaikan akar masalahnya. Penegakan hukum yang tegas sangat penting agar kejadian serupa tidak kembali terulang di masa depan,” ujar JK dalam keterangan yang diterima redaksi sukabumiupdate.com, Senin (30/6/2025).

Selain itu, JK juga mengimbau masyarakat, untuk menahan diri dan tetap mengedepankan prinsip dialog dalam menyelesaikan masalah.

Menurutnya, menjaga kerukunan dan saling menghormati antarumat beragama merupakan kunci penting dalam mewujudkan dan tetap menjaga persatuan bangsa.

Dewan Masjid Indonesia, kata Jusuf Kalla, berkomitmen untuk terus memperkuat persatuan dan mendorong terciptanya kehidupan beragama yang rukun dan harmonis. Ia berharap semua pihak bisa menahan diri dan mengedepankan penyelesaian yang bermartabat demi menjaga persatuan bangsa.

Baca Juga: Bupati Sukabumi Prihatin atas Insiden Cidahu, Minta Masyarakat Jaga Kondusifitas

Klarifikasi MUI dan FKUB Sukabumi

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sukabumi menjelaskan duduk perkara pembubaran retret pelajar Kristen di sebuah rumah singgah atau vila di Kampung Tangkil RT 04/01 Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.

Hal itu disampaikan bersamaan dengan konferensi pers Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi di Mapolres Sukabumi pada Senin (30/6/2025). Pembubaran kegiatan retret pelajar Kristen yang diiringi perusakan bangunan ini dilakukan oleh sekelompok warga pada Jumat (27/6/2025).

Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi Ujang Hamdun menegaskan situasi saat ini telah kondusif. "MUI bertugas merespons persoalan keumatan. Alhamdulillah kondisi di Kabupaten Sukabumi aman dan damai. Hasil penelusuran kami, saya tegaskan bukan tempat ibadah, hanya rumah warga," kata dia kepada wartawan.


Menurut Ujang, kejadian itu dipicu kesalahpahaman karena bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1447 H. "Saat itu bertepatan peringatan Muharam, sehingga terjadi miskomunikasi. Namun hari ini semua sudah dikomunikasikan dengan baik dan kami turut bertanggung jawab untuk mengembalikan situasi seperti sediakala," ujarnya.

Baca Juga: Saat KDM ke Cidahu Sukabumi: Emak-emak Pingsan Hingga Dilarang Live Medsos

Perwakilan FKUB Kabupaten Sukabumi Pendeta Beresan Bagaring ikut meluruskan informasi yang beredar. Ia menegaskan tidak ada gereja yang dirusak. "Muncul dugaan lokasi tersebut merupakan tempat ibadah. Padahal hanya vila milik warga dan memang ada kekurangan dalam komunikasi dengan pemilik tempat," kata dia.

Pendeta Beresan juga menegaskan kegiatan yang dilaksanakan bukan ibadah, melainkan pembinaan karakter dan edukasi bagi anak-anak.

"Itu bukan ibadah, tapi pembinaan seperti yang dijelaskan Pak Kapolres. Terjadi salah pengertian saja. Kami sudah berkoordinasi dengan camat, kepala desa, hingga RT setempat, dan semua berjalan baik. Sebagai pendeta, saya anggap persoalan ini sudah selesai dan ada hikmah yang bisa dipetik dari kejadian ini," tegasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini