Gangguan Server Warnai SPMB 2025 di Sukabumi, Ortu Pendaftar Terpaksa Datangi Sekolah

Sukabumiupdate.com
Rabu 11 Jun 2025, 22:29 WIB
Resti, ortu calon siswa SMAN 3 Kota Sukabumi saat diwawancarai terkait kedatangannya ke Sekolah karena Sistem SPMB 2025 eror. (Sumber Foto: SU/Turangga Anom)

Resti, ortu calon siswa SMAN 3 Kota Sukabumi saat diwawancarai terkait kedatangannya ke Sekolah karena Sistem SPMB 2025 eror. (Sumber Foto: SU/Turangga Anom)

SUKABUMIUPDATE.com – Pelaksanaan Sistem Pendaftaran Murid Baru (SPMB) SMA/SMK tahap I di Kota Sukabumi, Jawa Barat, langsung dihadapkan pada kendala teknis sejak proses pendaftaran dibuka.

Salah satu yang terdampak adalah Resti (41 tahun), warga Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, yang mengalami kesulitan saat mencoba mendaftarkan anaknya secara online dari rumah pada hari pertama pendaftaran, Selasa 10 Juni 2025.

Resti hendak memasukkan titik koordinat rumahnya ke sistem saat mendaftar ke SMAN 3 Kota Sukabumi, namun terganggu oleh lambatnya server di situs resmi SPMB Jawa Barat.

"Kemarin kan saya udah nyoba daftar online tuh, cuman kemarin kayaknya mungkin server atau gimana agak susah menentukan titik koordinat," keluh Resti saat ditemui sukabumiupdate.com di SMAN 3 Kota Sukabumi, Rabu (11/6/2025).

Karena terkendala sistem daring, keesokan harinya ia memutuskan datang langsung ke sekolah guna meminta bantuan panitia SPMB untuk menyelesaikan proses pendaftaran anaknya.

“Makanya saya coba minta bantuan ke sekolah langsung,” ujarnya.

Baca Juga: Hari Pertama SPMB Jabar Diserbu 64 Ribu Pendaftar, Sistem Sempat Terkendala

Meski begitu, Resti menyebut pengunggahan berkas dan persyaratan lainnya sejauh ini berjalan lancar. Menurutnya, hambatan hanya muncul pada pengisian titik koordinat rumah yang menjadi syarat utama untuk jalur domisili.

“Biasa sih masukin nilai, data yang jelas kan kita harus masukin data dulu foto-foto, berkas kita fotoin dulu. Scan berkas tinggal upload,” imbuhnya.

Ia menilai kendala tersebut masih bisa diatasi karena waktu pendaftaran masih terbuka hingga beberapa hari ke depan.

"Enggak khawatir sih, soalnya kan sampai tanggal 16 terus di sini ditulis sampai tanggal 16 bisa langsung datang ke sekolah. Makanya sekarang datang ke sekolah," jelasnya.

Koordinat Tak Terdeteksi, Siswa Jalur Domisili Tertahan

Humas SMAN 3 Kota Sukabumi, Asep Rahmat Kurniawan, membenarkan adanya gangguan teknis sejak hari pertama pendaftaran SPMB, khususnya pada jalur domisili. Ia menyebut, selain situs spmb.jabarprov.go.id tidak aktif tepat waktu, banyak calon siswa yang belum bisa melengkapi data karena sistem gagal mendeteksi titik koordinat domisili.

"Kendalanya ya itu di hari pertama tidak on time jam 08.00 WIB, tapi delay sekitar 1,45 jam, yang kedua jalur domisili tidak langsung bisa mendaftar, karena terkendala oleh jaringan," terang Asep.

Ia melanjutkan, hingga pukul 14.00 WIB kemarin, calon peserta didik di jalur domisili belum bisa melengkapi dokumen seperti SPTJM dan data penunjang lainnya.

"Kendalanya di sini adalah khusus jalur domisili itu sampai dengan kemarin pukul 14.00 WIB calon pendaftar tidak bisa menginput kelengkapan, seperti SPTJM dan yang lainnya," tambahnya.

Meski dibayang-bayangi kendala teknis, SMAN 3 tetap mencatat 150 pendaftar pada hari pertama. Untuk tahun ini, pihak sekolah membuka kuota sebanyak 12 rombongan belajar (rombel), dengan kapasitas 36 siswa per kelas.

"Di kita seperti tahun kemarin rombelnya ada 12, jumlah per rombel itu ada 36, jadi ada 432 siswa, itu rencana penerimaan, dan ini kita baru memasuki tahap ke satu, dikhususkan untuk yang jalur domisili, afirmasi, dan mutasi," jelas Asep.

Persiapan untuk Jalur Prestasi dan Seleksi Tes Terstandar

Seleksi untuk jalur prestasi akan dibuka pada tahap kedua yang dimulai 24 Juni 2025. Berbeda dengan tahap pertama, jalur ini mewajibkan calon siswa mengikuti tes sebagai bagian dari penilaian.

"Nanti jalur kedua tanggal 24 itu jalur prestasi, nah mungkin ada sedikit berbeda untuk jalur kedua, jalur prestasi ini baik akademik maupun non akademik selain persyaratannya yang memang harus dipenuhi mereka juga harus mengikuti tes terstandar yang bobotnya 50 persen dari data prestasi, dan 50 persen dari hasil tes terstandarnya," urai Asep.

Ada Pendaftar dari Luar Rayon

Di tengah proses seleksi tahap pertama, pihak sekolah juga menemukan adanya calon pendaftar dari luar domisili yang mencoba mendaftar ke SMAN 3, padahal sekolah tersebut bukan bagian dari rayon mereka.

"Nah ada temuan mau mendaftar dari Cisaat, enggak bisa karena Cisaat itu rayonisasinya Kecamatan Cisaat SMAN 1 Cisaat," ujar Asep.

Dengan masa pendaftaran yang masih berlangsung hingga 16 Juni, pihak sekolah berharap sistem segera stabil agar proses SPMB bisa berjalan lancar dan adil bagi seluruh calon siswa.

Berita Terkait
Berita Terkini