SUKABUMIUPDATE.com - Di tengah sorotan publik terkait kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer, SMAN 1 Jampangtengah Kabupaten Sukabumi justru mengambil langkah proaktif. Sekolah ini telah dua kali menghadirkan anggota TNI ke lingkungan pendidikan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pembentukan karakter pelajar.
Sebanyak 313 siswa kelas XI SMAN 1 Jampangtengah mengikuti pelatihan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan bersama 18 personel dari Koramil 2207/Jampangtengah dalam rangka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat (7–9 Mei 2025).
Danramil 2207/Kabupaten Sukabumi, Kapten Inf Budi H.P., yang hadir sebagai narasumber menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menanamkan disiplin, tanggung jawab, dan cinta tanah air sejak dini.
"Yang pertama itu masalah PBB (Peraturan Baris-Berbaris) sebagai dasar untuk memberikan rasa disiplin kepada anak-anak kita, yang nantinya akan menjadi bekal saat mereka melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja," ujar Kapten Budi kepada sukabumiupdate.com, Selasa (13/5/3025).
Baca Juga: KPAI Sebut Ada Anak Tak Betah dan Ingin Keluar dari Barak Militer Kebijakan Dedi Mulyadi
Kegiatan yang mengusung tema “Bangunlah Jiwaraganya” dengan subtema “Pelajar Tangguh, Bangsa Gemilang” ini mencakup materi-materi seperti baris-berbaris, navigasi, pioner, survival, renungan malam, hingga wawasan kebangsaan.
Menurut Kapten Budi, pemahaman tentang kebangsaan sangat penting di era digital saat ini, mengingat kuatnya pengaruh budaya luar terhadap generasi muda. "Jangan sampai mereka hanya sibuk main TikTok atau game online, tapi lupa dengan budaya sendiri. Mereka harus memahami keberagaman bangsa Indonesia dan mencintai tanah air," ujarnya.
Ia menekankan bahwa siswa SMA saat ini tidak hanya akan bersaing dengan rekan sebaya di Sukabumi, tetapi juga dengan tenaga kerja asing. Oleh karena itu, bekal karakter, wawasan, dan nasionalisme menjadi krusial.
Kapten Budi juga menyampaikan bahwa hasil dari kegiatan ini sudah mulai terlihat. Ia mencontohkan, para siswa yang sebelumnya dikenal sering bolos kini mulai berubah. Bahkan, hubungan emosional antara siswa dan anggota TNI kini semakin erat.
Baca Juga: KDM Arahkan Pemuda Dewasa yang Buat Resah Ikut Pendidikan di Barak Militer
"Pada perayaan HUT TNI 5 Oktober lalu, siswa-siswi SMAN 1 Jampangtengah datang sendiri ke Koramil membawa bunga dan roti ulang tahun. Itu bentuk penghargaan dan kedekatan emosional yang luar biasa," kenangnya dengan haru.
Melalui kegiatan P5 ini, diharapkan lahir generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi, sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Camat Jampangtengah Chairul Ichwan, Kepala SMAN 1 Jampangtengah Bahrudin, anggota Polsek Jampangtengah Aipda Oke, serta para guru dan staf sekolah.
Melansir dari merdeka.com, Kepala SMAN 1 Jampangtengah, Bahrudin, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya. Dari evaluasi kegiatan pertama yang diadakan tahun lalu, pihak sekolah merasakan banyak manfaat dan keuntungan.
Bahrudin juga menjelaskan, terjadi perubahan positif yang terlihat dari siswa mencakup ketepatan waktu masuk kelas, kerapian berpakaian, serta meningkatnya minat untuk bergotong royong.
Baca Juga: Anggota Komisi X DPR Usul Gaji Guru di Indonesia Idealnya Rp25 Juta Per Bulan
"Anak-anak yang nakal di manapun ada yang perlu pembinaan tahun yang lalu bahkan yang terlibat obat-obatan pun ada sebetulnya sudah kami tangani setelah kami kerjasama dengan TNI ternyata tahun ini sekarang tidak ada." ungkapnya.
Ia mengaku, baru-baru ini ada permintaan mengirimkan data siswa yang akan dikirim ke barak militer. Namun, menurutnya tidak ada siswa yang terdaftar melanggar hukum. Bahkan, perubahan paling mencolok terlihat dari berkurangnya puntung rokok yang ditemukan di toilet siswa.
"Bahkan, semalam saya diminta data untuk mengirimkan anak yang mau dikirimkan ke barak saya cari background-nya tidak ada anak yang bermasalah hanya paling nakalnya nakal anak misalnya bolos satu dua hari selain itu tidak ada," tambahnya.
Dia menambahkan, "Sekarang sudah berkurang sudah bersih artinya sudah tidak ada lagi anak yang merokok di WC itu mungkin manfaat dan keuntungan yang telah kita jalani bersama dengan TNI meningkatkan disiplin anak-anak kita."