Tim Pemburu Mimpi MAN 1 Kota Sukabumi Tembus Grand Final Samsung Innovation Campus Batch 6

Sukabumiupdate.com
Sabtu 10 Mei 2025, 19:16 WIB
Delegasi MAN 1 Kota Sukabumi "Tim Pemburu Mimpi” yang terdiri dari Maria Marliana, Putri Aulia, Allayda Zibrilly Lubis dan Siti Marwah lolos Grand Final (Top 10) Samsung Innovation Campus Batch 6 | Foto : Dok. MAN 1 Kota Sukabumi

Delegasi MAN 1 Kota Sukabumi "Tim Pemburu Mimpi” yang terdiri dari Maria Marliana, Putri Aulia, Allayda Zibrilly Lubis dan Siti Marwah lolos Grand Final (Top 10) Samsung Innovation Campus Batch 6 | Foto : Dok. MAN 1 Kota Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Prestasi membanggakan datang dari para siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Sukabumi. Tim “Pemburu Mimpi”, berhasil menembus tahap Grand Final (Top 10) dalam ajang bergengsi Samsung Innovation Campus Batch 6, program nasional yang diselenggarakan oleh Samsung Indonesia bekerja sama dengan Hacktiv8.

Tim “Pemburu Mimpi” digawangi oleh empat siswa berbakat: Maria Marliana, Putri Aulia, Allayda Zibrilly Lubis dan Siti Marwah. yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengembangkan solusi berbasis teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) yang berdampak sosial.

Kepala MAN 1 Kota Sukabumi, Tatang Moh. Abdurahman, menyampaikan bahwa lebih dari 10.000 pendaftar se-Indonesia, dan sekitar 7.000 peserta lolos ke tahap awal. MAN 1 Kota Sukabumi mengirimkan tiga tim dalam seleksi awal, dan 3 tim masih masuk dalam stage 3 dan 4, namun hanya 1 tim (Pemburu Mimpi) yang sukses melaju ke tahap Grand Final (Top 10).

“Kami sangat bangga atas pencapaian mereka. Ini membuktikan bahwa siswa madrasah mampu bersaing dan tampil unggul dalam bidang teknologi dan inovasi di tingkat nasional bahkan global,” ujar Tatang Moh. Abdurahman dalam keterangannya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (10/5/2025).

Baca Juga: MAN 1 Kota Sukabumi Sajikan Konsep Keberagaman dalam Matsama Siswa Baru

Ia menegaskan bahwa madrasah akan terus mendukung pengembangan potensi siswa, khususnya di bidang teknologi dan inovasi. “Semoga keberhasilan ini menjadi pemantik semangat bagi siswa lainnya untuk terus bermimpi besar dan berinovasi,” ucap pria yang akrab disapa Abi Tatang itu. 

Diah Isneni Putri Alidi, selaku guru pembimbing tim “Pemburu Mimpi” MAN 1 Kota Sukabumi, mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam Lomba Smart Innovation Challenge (SIC) Batch 6 merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan sekaligus pembelajaran.

Delegasi MAN 1 Kota Sukabumi Delegasi MAN 1 Kota Sukabumi "Tim Pemburu Mimpi” yang terdiri dari Maria Marliana, Putri Aulia, Allayda Zibrilly Lubis dan Siti Marwah lolos Grand Final (Top 10) Samsung Innovation Campus Batch 6 | Foto : Dok. MAN 1 Kota Sukabumi

Diah mengungkapkan sejak bulan Desember di tahap pre-eliminasi, ia bersama Tim Pemburu Mimpi telah berusaha dengan sungguh-sungguh merancang dan mengembangkan sebuah karya inovatif yang kami beri nama "Dreamsync".

"Dreamsync adalah solusi pembelajaran berbasis IoT dan AI yang menggabungkan catatan otomatis, cek fakta cerdas, serta akses belajar tanpa batas. Inovasi ini hadir bukan untuk menggantikan pena dan buku, melainkan sebagai alternatif inklusif bagi siapa saja yang ingin belajar dengan cara yang lebih adaptif, fleksibel, dan efisien," jelasnya.

Selain itu, kata Diah, yang paling membanggakan adalah kedisiplinan dan konsistensi yang ditunjukkan oleh tim sepanjang perjalanan ini. Mulai dari riset, pengembangan, hingga persiapan presentasi, anak-anak menunjukkan semangat belajar yang tinggi dan kesediaan untuk terus berkembang.

Baca Juga: 2 Pesilat Cilik Asal Purabaya Sukabumi Raih Prestasi di Kejuaraan Wilayah 3 Championship 2025

"Mereka tidak hanya bekerja keras, tetapi juga belajar bekerja cerdas, berkolaborasi, dan bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing. Kami bangga karena DREAMSYNC berhasil membawa kami lolos hingga ke grand final, sebuah pencapaian yang tidak lepas dari kedisiplinan dan konsistensi tim dalam bekerja, berinovasi, dan belajar bersama," tuturnya.

Motivasi utama kami bukan semata kemenangan, tetapi membuktikan bahwa ide besar bisa lahir dari kerja keras yang konsisten. "Kami berharap DREAMSYNC bisa menjadi kontribusi nyata untuk pendidikan Indonesia yang lebih merata, modern, dan memberdayakan. Semoga pengalaman ini menjadi batu loncatan menuju karya-karya berikutnya yang lebih besar dan berdampak”, tambah Diah.

Dreamsync adalah solusi pembelajaran berbasis IoT dan AI yang menggabungkan catatan otomatis, cek fakta cerdas, serta akses belajar tanpa batasDreamsync adalah solusi pembelajaran berbasis IoT dan AI yang menggabungkan catatan otomatis, cek fakta cerdas, serta akses belajar tanpa batas | Foto : Dok. MAN 1 Kota Sukabumi

Salah satu anggota tim “Pemburu Mimpi, Maria Marliana, turut membagikan pengalamannya selama mengikuti program. “Alhamdulillah, program ini sangat membuka wawasan. Kami belajar pemrograman dan teknologi terkini, sekaligus mengasah kemampuan kerja sama dan komunikasi dalam tim,” ungkapnya.

Maria menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung mereka sehingga bisa lolos ke Grand Final (Top 10). "Tentu kami sangat senang karena mendapatkan pengalaman dan berterima kasih kepada guru pembimbing kami, yang telah mendampingi kami selama kompetisi, juga kepada seluruh staf dan guru dari MAN 1 Kota Sukabumi yang telah mendukung dan membantu kami selama kompetisi,” ungkap Maria.

Baca Juga: Ngobrol dengan Nur Afifah, Dai Muda Berprestasi dari Bojong Sukabumi

Ia berharap do’a dan dukungannya dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lain untuk terus berusaha menjadi yang terbaik. "Rasanya seneng banget, bener-bener nggak nyangka bisa sampai di Grand Final Samsung Innovation Campus 2025," kata dia.

Maria pun membagikan kisah perjuangan dan semangat timnya dalam menciptakan inovasi berbasis digital “Dreamsync” tersebut. Dalam pernyataannya, Maria menekankan bahwa proses yang dilalui bukanlah sesuatu yang mudah.

Ia menceritakan bagaimana mereka harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari menyatukan visi tim, pembagian tugas, hingga mempelajari hal-hal teknis seperti pemrograman dan pengembangan sistem. Selain itu, mereka juga harus memastikan peralatan dapat berjalan dengan baik untuk mendukung sistem yang mereka rancang.

“Di balik itu semua, ada banyak diskusi panjang, saling bantu saat ada yang kesulitan, dan rasa tanggung jawab yang bikin kami tetap solid sebagai tim,” ujar Maria.

Menurutnya, justru proses panjang dan penuh perjuangan itulah yang membuat hasil kerja mereka terasa jauh lebih bermakna. Ia menambahkan bahwa motivasi utama mereka sederhana namun kuat: menunjukkan bahwa siswa madrasah juga mampu berinovasi, menciptakan solusi nyata, dan bersaing di tingkat nasional.

"Melalui Dreamsync, kami ingin memberikan bagi dunia pendidikan yang lebih baik. Kami juga berharap karya ini dapat menjadi inspirasi bagi pelajar lainnya untuk terus bermimpi, belajar, dan percaya pada proses," pungkasnya. (Adv)

Berita Terkait
Berita Terkini