Bertaruh Nyawa di Sukabumi, Pelajar Arungi Sungai Dengan Ban Bekas Demi Sekolah

Kamis 25 Januari 2024, 11:55 WIB
Pelajar dari dua desa di Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat harus menyeberangi sungai yang deras demi ke sekolah (Sumber: akun medsos sehati gerak bersama)

Pelajar dari dua desa di Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat harus menyeberangi sungai yang deras demi ke sekolah (Sumber: akun medsos sehati gerak bersama)

SUKABUMIUPDATE.com - Fakta belum ratanya infrastuktur di Indonesia khususnya di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat kembali terpotret dalam video viral pelajar bertaruh nyawa demi pendidikan. Para pelajar di Desa Cidadap dan Loji Kecamatan Simpenan, harus menyebrangi sungai deras menggunakan ban, untuk tiba di sekolahnya masing-masing.

Fakta miris ini diposting oleh organisasi sosial dan kemanusian sehati gerak bersama di akun media sosialnya, Kamis (25/01/2024). Dalam video tersebut, narator menjelaskan aktivitas warga salah satu kampung di Desa Cidadap yang lebih sibuk saat musim penghujan seperti saat ini.

Terlihat bapak-bapak dan laki-laki dewasa bersiap menarik dan mengulur tali yang terikat ban bekas dari sungai. Ini ternyata adalah cara satu-satunya warga untuk memastikan anak-anak mereka tetap bisa sekolah saat debit air sungai cidadap membesar (banjir).

Para pelajar akan diseberangkan ke sisi sungai lainnya menggunakan ban bekas yang sudah terikat tali. Ada satu atau dua pria dewasa yang akan ikut proses menyeberangi sungai tersebut, untuk memastikan kondisi para pelajar sedikit lebih aman.

Dalam proses bertaruh nyawa demi pendidikan, para pelajar terlebih dulu harus melucuti semua seragam, agar tidak basah dan bisa digunakan saat belajar di sekolah. Terlihat juga para ibu dari pelajar yang menyebrang ikut mengawasi proses tersebut, dengan kekhawatiran.

Dalam narasinya, sehati gerak bersama mengajar siapapun untuk ikut peduli dengan kondisi di pesisir Kabupaten Sukabumi ini. Organisasi sosial ini mengajak publik bergerak membangun jembatan kokoh dan layak untuk para pelajar di Simpenan ini, agar tak perlu lagi bertaruh nyawa menyeberangi sungai yang berarus deras tersebut demi ke sekolah.

Sehati Gerak Bersama bahkan menyebut sudah 6 jiwa warga setempat melayang, karena tenggelam akibat berupaya menyeberangi sungai cidadap. Berikut narasi dari Sehati Gerak Bersama saat memposting video tersebut;

Saya pikir sudah tidak ada lagi Kondisi seperti ini di Sukabumi

Dimana anak anak di pelosok ini harus melawan derasnya arus Air dengan gelayutan menggunakan Bekas hanya untuk sekolah

Dan ketika air sungai meluap, terpaksa sekolah mereka diliburkan, begitu banyak anak yang setiap hari melintasi sungai ini, informasi dari kepala desa sampai saat ini kurang lebih ada 6 jiwa yang terbawa hanyut oleh derasnya hingga meninggal dunia

Saya pengen ngajak orang orang baik untuk ikut bantu pembangunan jembatan ini

Masya Allah

Kebayang amal jariah yang luar biasa,karena tidak hanya anak sekolah yang melintasi jembatan ini, para petani, pedagang dan masyarakat lainnya akan bisa menikmati kebaikan jika jembatan ini di bangun

Yuk Suport Pembangunan jembatan gantung ke 8 di Sukabumi melalui Sukabumi Sehati

Lokasi Kp Cikadaka Desa Cidadap Kecamatan simpenan kab Sukabumi.

Dikonfirmasi terpisah oleh reporter sukabumiupdate.com, Kepala Desa Cidadap, Deden Anta Nurman membenarkan fakta yang dimuat dalam konten sehari gerak bersama tersebut. Menurutnya, itu adalah kegiatan warga saat musim hujan, dimana air sungai cidadap lebih deras dari biasanya.

“Itu video kegiatan warga Kampung Cikadaka Desa Cidadap. Emang setiap hari menyeberangi sungai untuk ke sekolah. Pas sekarang waktunya musim hujan, arus sungai lebih besar dari biasanya,” jelas Deden.

Sungai tersebut adalah perbatasan Desa Cidadap dan Desa Loji kecamatan Simpenan, lanjut Deden. Dimana biasanya pelajar dari kampung Cikadaka harus menyeberang sungai Cidadap untuk mencapai sekolah, di SDN Pasir Pogor di Desa Loji.

“Bisa diakses lewat jalan, tapi sangat jauh jaraknya. Sehingga warga khususnya dari Kampung Cikadaka lebih memilih menyeberangi sungai Cidadap,” beber Deden.

Baca Juga: Viral Pesawat Garuda Disebut Bentuk Angka 75 di Langit Sukabumi

Cara ini juga digunakan oleh pelajar dari kampung Naringgul dan Lembur Sawah Desa loji untuk mencapai MDTA yang berada di Kampung.Cikadaka Desa Cidadap. “Jadi memang akses menyeberangi sungai itu banyak digunakan oleh para pelajar,” ungkapnya.

Deden menegaskan selama ini memang belum ada pembangunan jembatan sebagai upaya infrastruktur untuk menggantikan cara warga khususnya pelajar dari dua desa ini untuk mencapai sekolah.

Tonton video lengkapnya disini, sehari gerak bersama

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasional13 Mei 2024, 11:31 WIB

RUU Penyiaran Larang Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI: Membungkam Pers

Bayu meminta pasal ini harus dihapus sebab tidak ada dasar yang jelas bagi DPR untuk melakukan pelarangan terhadap media dalam menayangkan atau menyiarkan konten eksklusif jurnalisme investigasi.
(Foto Ilustrasi) AJI menyoroti sejumlah pasal yang dinilai bermasalah pada RUU Penyiaran yang disusun DPR. | Foto: Pixabay/Geralt
Life13 Mei 2024, 11:30 WIB

6 Kebiasaan Baik yang Dapat Menjaga Kesehatan Mental Tetap Stabil

Kesehatan mental memang harus dijaga sebaik mungkin. Pasalnya, mental yang baik akan mendorong aktivitas dan semangat hidup lebih bergairah
Ilustrasi sesorang dengan kebiasaan yang dapat menjaga kesehatan mental (Sumber : Pexels.com /Mike González)
Life13 Mei 2024, 11:15 WIB

6 Cara Membangkitkan Semangat Hidup di Tengah Keterpurukan, Ini Langkahnya

Cara mengembalikan semangat hidup memang butuh konsistensi. Hal ini bertujuan agar setelah mengalami keterpurukan kembali bergairah beraktivitas
Ilustrasi cara membangkitkan semangat hidup setelah alami masa terpuruk (Sumber : Pexels.com /@Simon Niogi)
Sukabumi13 Mei 2024, 11:14 WIB

Dinas PU Segera Perbaiki Irigasi Terdampak Longsor di Curug Cimarinjung Sukabumi

Beberapa pihak mengungkapkan bencana longsor ini harus menjadi perhatian.
Pejabat Dinas PU meninjau longsor daerah irigasi di Curug Cimarinjung, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 12 Mei 2024. | Foto: Istimewa
Life13 Mei 2024, 11:00 WIB

7 Dosa Orang Tua kepada Anak yang Sering Diabaikan, Salah Satunya Mengumbar Aib

Sejumlah sikap menjadi dosa orang tua kepada anak. Sayangnya, terkadang orang tua sering menyepelekan hal ini selama proses mendidiknya
Ilustasi salah sikpa orang tua kepada anak yang termasuk dosa tidak disadari (Sumber : Pexels.com /@Anuskha)
Food & Travel13 Mei 2024, 10:30 WIB

7 Langkah Mudah, Cara Membuat Air Rebusan Lada Hitam untuk Mengatasi Nyeri Sendi

Rasa air rebusan lada hitam yang pedas dan hangat membuatnya cocok untuk diminum sebagai minuman penyegar di pagi atau sore hari.
Ilustrasi. Lada hitam untuk mengatasi nyeri sendi. (Sumber : Pexels/KarlinaGrabowska)
Life13 Mei 2024, 10:00 WIB

9 Kebiasaan Orang Miskin yang Membuatnya Sulit Bahagia dan Kaya

Ada beberapa kebiasaan yang sering kali terlihat pada orang miskin yang membuatnya sulit untuk meraih kebahagiaan dan kekayaan.
Ilustrasi - Ada beberapa kebiasaan yang sering kali terlihat pada orang miskin yang membuatnya sulit untuk meraih kebahagiaan dan kekayaan. (Sumber : pexels.com/@rebcenter moscow).
Sukabumi Memilih13 Mei 2024, 09:42 WIB

KPU: Tidak Ada Pendaftar Jalur Perseorangan di Pilkada Kota Sukabumi 2024

KPU Kota Sukabumi telah memberikan informasi dan bantuan teknis kepada calon perseorangan dalam proses penyusunan dan penyerahan berkas dukungan.
Balai Kota Sukabumi. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Inspirasi13 Mei 2024, 09:30 WIB

Loker Lulusan SMA di Jakarta, Syarat: Punya Keterampilan Kelistrikan

Berikut Informasi Lowongan Kerja Lulusan SMA di Jakarta, Syarat Pelamar Punya Keterampilan Kelistrikan.
Ilustrasi.  Loker Lulusan SMA di Jakarta, Syarat: Punya Keterampilan Kelistrikan (Sumber : Istimewa)
Nasional13 Mei 2024, 09:14 WIB

Data Sementara BNPB: 37 Orang Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumbar

Perubahan jumlah korban disebabkan dinamika laporan dari masyarakat.
Kondisi setelah banjir lahar dingin di Sumbar pada Sabtu malam, 11 Mei 2024. | Foto: BNPB