Yuk kenali Penyebab Panu di Area Wajah dan Cara Menghilangkannya

Sukabumiupdate.com
Kamis 15 Mei 2025, 10:48 WIB
Ilustrasi. Yuk kenali Penyebab Panu di Area Wajah dan Cara Menghilangkannya (Sumber : freepik.com)

Ilustrasi. Yuk kenali Penyebab Panu di Area Wajah dan Cara Menghilangkannya (Sumber : freepik.com)

SUKABUMIUPDATE.com - Panu adalah infeksi jamur pada kulit yang disebabkan oleh jamur jenis Malassezia. Infeksi ini biasanya ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih, coklat, atau kemerahan di kulit. Panu dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah.

1. Panu

Panu adalah suatu infeksi jamur pada kulit yang disebabkan oleh jamur dari genus Malassezia, yaitu jenis jamur yang sebenarnya hidup secara normal (flora normal) di permukaan kulit manusia. Namun, ketika terjadi kondisi tertentu yang mendukung pertumbuhannya secara berlebihan, jamur ini bisa menyebabkan infeksi kulit yang dikenal sebagai panu atau secara medis disebut tinea versicolor.

2. Ciri-Ciri Panu

Ciri-ciri Panu biasanya ditandai dengan:

- Bercak pada kulit yang berwarna putih, cokelat muda, atau merah muda.
- Bercak bisa terlihat lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
- Rasa gatal yang makin terasa saat berkeringat atau terpapar panas.
- Kulit bersisik halus pada area yang terinfeksi.
- Biasanya muncul di bagian leher, dada, punggung, lengan atas, dan wajah.

3. Infeksi Jamur Kulit

Panu merupakan salah satu bentuk infeksi jamur kulit. Jamur hidup di permukaan kulit manusia dan berkembang saat kondisi kulit terlalu lembap, berminyak, atau tidak bersih. Infeksi ini tidak berbahaya, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan.

4. Perawatan Kulit Berjamur

Kulit yang terkena jamur harus dirawat dengan perhatian khusus:

- Jangan menggaruk area yang terinfeksi.
- Hindari berbagi handuk, bantal, atau alat kosmetik.
- Gunakan handuk dan sarung bantal bersih dan ganti secara rutin.
- Pastikan wajah tetap kering setelah mencuci.

Baca Juga: Teh Cengkeh: Minuman Simpel dengan 9 Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan

5. Penyebab Timbulnya Panu di Area Wajah

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena panu, terutama di area wajah, diantaranya yaitu:

- Keringat berlebih: Area wajah yang lembap karena keringat dapat memicu pertumbuhan jamur.
- Kurangnya kebersihan wajah: Tidak membersihkan wajah secara rutin bisa memicu penumpukan kotoran dan jamur.
- Penggunaan produk wajah yang tidak cocok: Kosmetik atau pelembap yang menyumbat pori-pori bisa memicu pertumbuhan jamur.
- Sistem imun lemah: Orang dengan daya tahan tubuh rendah lebih rentan terkena infeksi jamur.
- Kondisi cuaca lembap dan panas: Iklim tropis dapat memicu pertumbuhan jamur lebih cepat.

6. Kesehatan Kulit Wajah

Menjaga kesehatan kulit wajah penting untuk mencegah berbagai masalah, termasuk panu. Beberapa tips:

- Cuci muka minimal dua kali sehari.
- Gunakan produk non-komedogenik (tidak menyumbat pori).
- Hindari menyentuh wajah dengan tangan kotor.
- Gunakan pelindung matahari saat beraktivitas di luar ruangan.

7. Cara Menghilangkan Panu

Beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghilangkan panu di wajah:

- Menggunakan krim antijamur: Seperti yang mengandung clotrimazole, miconazole, atau ketoconazole.
- Mengonsumsi obat antijamur oral: Untuk kasus panu yang parah dan menyebar, dokter bisa meresepkan obat oral seperti fluconazole atau itraconazole.
- Menjaga kebersihan wajah: Rutin mencuci wajah dengan sabun yang lembut dan sesuai jenis kulit.
- Menghindari produk berminyak atau berat di wajah: Agar pori-pori tidak tersumbat dan lembap tidak menumpuk.
- Pengobatan alami (hanya sebagai pendamping, bukan utama): Menggunakan bahan seperti minyak kelapa, lidah buaya, atau cuka apel yang memiliki sifat antijamur ringan.

8. Pengobatan Panu

Pengobatan panu bisa dilakukan secara medis atau alami:

- Medis: Krim topikal, sabun antiseptik, atau obat oral dari dokter.
- Alami: Bahan-bahan rumah tangga dengan sifat antijamur, namun harus digunakan hati-hati karena bisa menyebabkan iritasi jika tidak cocok.

Sumber: Berbagai Sumber

Penulis: Ruhiya Fahriyatul Fadillah, Mahasiswa Magang
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Berita Terkait
Berita Terkini