SUKABUMIUPDATE.com - Kaligata adalah kondisi kulit yang ditandai dengan gatal-gatal dan bentol merah yang muncul secara tiba-tiba. Meski bisa terjadi kapan saja, kaligata sering kali lebih sering muncul selama musim peralihan, yaitu pergantian antara musim panas dan hujan atau musim dingin. Perubahan suhu yang drastis dan faktor lingkungan lainnya dapat memicu timbulnya gejala kaligata pada kulit.
Jika kamu sering mengalami bentol atau gatal-gatal yang tiba-tiba muncul tanpa sebab yang jelas, penting untuk mengetahui lebih lanjut tentang kaligata, terutama selama musim peralihan.
Penyebab Kaligata di Musim Peralihan
Perubahan cuaca yang terjadi selama musim peralihan adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya kaligata. Beberapa penyebab umum kaligata yang sering terjadi di musim peralihan meliputi:
1. Perubahan Suhu yang Drastis
Perubahan suhu yang cepat antara siang dan malam sangat mempengaruhi tubuh. Tubuh yang terbiasa dengan suhu tertentu akan beradaptasi dengan cara melepaskan histamin, yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, sehingga menyebabkan munculnya bentol dan rasa gatal.
Baca Juga: 13 Manfaat Buah Sawo untuk Kecantikan dan Kesehatan Wanita
2. Paparan Alergen
Di musim peralihan, jumlah alergen di udara seperti serbuk sari, debu, dan jamur cenderung meningkat. Bagi sebagian orang, alergen ini bisa memicu reaksi alergi pada kulit, yang pada gilirannya menyebabkan kaligata.
3. Kelembapan yang Tidak Stabil
Kelembapan udara yang tidak stabil selama pergantian musim bisa membuat kulit menjadi lebih sensitif. Kulit yang kering atau terlalu lembap dapat merangsang timbulnya reaksi peradangan yang terlihat seperti bentol-bentol pada kulit.
4. Stres dan Kelelahan
Musim peralihan seringkali berhubungan dengan perubahan pola hidup, termasuk perubahan rutinitas tidur dan peningkatan stres. Stres dapat memperburuk gejala kaligata dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi lebih kuat terhadap pemicu lingkungan.
Baca Juga: 9 Manfaat Jamur Shitake untuk Additional Masakan dan Cara Menggunakannya
Cara Menangani Kaligata di Musim Peralihan
Meski kaligata sering kali hilang dengan sendirinya, gejalanya bisa sangat mengganggu dan menyakitkan. Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengurangi atau mengatasi kaligata:
1. Menghindari Pemicu
Cara terbaik untuk menangani kaligata adalah dengan mengidentifikasi dan menghindari pemicu yang bisa menyebabkan reaksi alergi. Jika perubahan suhu adalah pemicu, kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca dan hindari perbedaan suhu ekstrem. Jika alergi terhadap alergen udara seperti serbuk sari, pastikan untuk membersihkan diri setelah berada di luar ruangan atau menggunakan masker pelindung.
2. Gunakan Krim atau Salep Anti Gatal
Untuk mengurangi rasa gatal, kamu bisa mengoleskan krim atau salep anti-gatal yang mengandung bahan seperti hidrokortison atau calamine. Produk ini bisa membantu menenangkan kulit yang gatal dan meradang.
Baca Juga: Langka dan Kaya Manfaat: 6 Khasiat Buah Namnam yang Jarang Diketahui!
3. Antihistamin
Obat antihistamin bisa membantu mengurangi reaksi alergi pada tubuh, termasuk gatal dan bentol yang timbul pada kulit. Kamu bisa mengonsumsi antihistamin setelah berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk dosis yang tepat.
4. Mandi dengan Air Dingin
Mandi dengan air dingin bisa membantu meredakan gatal yang muncul akibat kaligata. Hindari air panas karena dapat memperburuk gejala gatal. Setelah mandi, keringkan kulit dengan lembut dan aplikasikan pelembab untuk menjaga kulit tetap lembap.
5. Pakai Pakaian yang Nyaman
Pilih pakaian berbahan lembut dan menyerap keringat untuk menghindari iritasi lebih lanjut pada kulit. Pakaian yang ketat atau berbahan kasar bisa memperburuk gejala kaligata.
Baca Juga: 9 Manfaat Teh Saffron, Bisa Bikin Bahagia Hingga Atasi Susah Tidur di Malam Hari
Kapan Harus Ke Dokter?
Sebagian besar kasus kaligata dapat ditangani dengan perawatan rumahan dan obat-obatan yang dijual bebas. Namun, jika gejala kaligata tidak membaik dalam beberapa hari atau jika gejala semakin parah, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Gejala yang harus diwaspadai termasuk:
- Pembengkakan pada wajah, bibir, atau tenggorokan
- Sesak napas
- Gejala yang terus berulang atau meluas
- Rasa pusing atau pingsan
Dokter mungkin akan meresepkan obat antihistamin kuat atau obat kortikosteroid untuk meredakan gejala.
Kaligata memang bisa terjadi kapan saja, namun musim peralihan memberikan tantangan tambahan bagi mereka yang rentan terhadap kondisi ini. Mengidentifikasi pemicu dan melakukan langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk menghindari munculnya gejala yang mengganggu.
Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, kamu bisa mengatasi kaligata dengan lebih mudah, meskipun cuaca yang tidak menentu di musim peralihan. Jika gejala bertambah buruk atau tidak hilang, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: 14 Jam Terjebak Navigasi: Perjalanan Melelahkan Marshanda ke Geopark Ciletuh Sukabumi
Sumber: Healthline