14 Jam Terjebak Navigasi: Perjalanan Melelahkan Marshanda ke Geopark Ciletuh Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Selasa 13 Mei 2025, 09:43 WIB
Andriani Marshanda berkunjung ke kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Andriani Marshanda berkunjung ke kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Perjalanan wisata Andriani Marshanda ke kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) di selatan Kabupaten Sukabumi berubah menjadi petualangan melelahkan.

Aktris ibu kota itu, bersama keluarganya, harus menempuh perjalanan 14 jam akibat kesalahan navigasi Google Maps. Pemandu lokal mendesak raksasa teknologi tersebut segera memperbarui jalur digital yang ternyata sudah bisa dilalui dengan aman.

Ngeko, pemandu wisata setempat, mengungkapkan jalur utama melalui jalan provinsi ruas Loji-Palangpang masih ditandai tertutup di Google Maps. Padahal, jalur tersebut sudah kembali normal pasca-perbaikan akibat banjir bandang yang merusak Jembatan Bojongkopo.

“Google belum memperbarui informasi jalur. Padahal jalur utama via Loji sudah bisa dilalui kendaraan. Tapi di Google Maps, jalur ini masih dianggap tertutup,” kata dia kepada sukabumiupdate.com, Selasa (13/5/2025).

Baca Juga: Dispar Minta Google Segera Perbaiki Rute Menuju Geopark Ciletuh Sukabumi

Perjalanan 14 Jam Marshanda

Kesalahan informasi ini membuat Marshanda dan keluarganya diarahkan ke rute yang memutar lebih jauh, yakni melalui Jampangtengah-Kiaradua-Waluran-Tamanjaya, sebelum mencapai Pantai Palangpang di CPUGGp

“Berangkat dari Jakarta Sabtu (10/5/2025) sekitar pukul sepuluh pagi, mereka baru tiba tengah malam. Rute ini sangat melelahkan karena jaraknya jauh lebih panjang,” ungkap Ngeko.

Setelah menikmati waktu di Pantai Palangpang, Marshanda memilih jalur utama via Loji untuk perjalanan pulang pada Minggu (11/5/2025). “Saya mengantar mereka hingga Puncak Darma. Mereka terlihat lega karena jalur ini jauh lebih cepat dan sempat menikmati pemandangan indah dari Puncak Darma sebelum kembali ke Jakarta,” tambah dia.

Menurut Ngeko, pembaruan informasi di Google Maps bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan wisatawan. “Ini penting untuk memastikan pengalaman wisata yang positif sekaligus mendukung kebangkitan pariwisata lokal setelah bencana alam."

Sebagai destinasi wisata berkelas dunia, CPUGGp terus menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah. Namun tanpa panduan digital yang akurat, perjalanan wisatawan bisa berubah menjadi cerita panjang yang tidak diinginkan.

Berita Terkait
Berita Terkini