BMKG Deteksi Keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S di Samudera Hindia

Sukabumiupdate.com
Jumat 12 Sep 2025, 09:25 WIB
BMKG Deteksi Keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S di Samudera Hindia

Bibit Siklon Tropis terpantau di wilayah Samudera Hindia barat Bengkulu. (Sumber : zoom.earth).

SUKABUMIUPDATE.com -  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis di sekitar wilayah Indonesia, tepatnya di Samudera Hindia.

Bibit Siklon Tropis 93S terbentuk pada 9 September 2025 pukul 01.00 WIB di wilayah Samudera Hindia barat Bengkulu, dalam Area of Responsibility (AoR) TCWC Jakarta. 

Berdasarkan analisis pada 12 September 2025 pukul 01.00 WIB, pusat sirkulasi bibit siklon ini terdeteksi di sekitar 9,5°LS dan 93,3°BT dengan kecepatan angin maksimum sekitar 24 knot (45 km/jam) serta tekanan udara minimum 1005 hPa. 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabar 12 September 2025: Sukabumi Waspada Hujan Sedang hingga Lebat

Potensi Bibit Siklon Tropis 93S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada pada kategori rendah hingga sedang, dengan arah pergerakan ke selatan hingga barat daya. 

Sementara itu, dalam 48 hingga 72 jam ke depan, peluang perkembangannya juga rendah hingga sedang dengan pergerakan ke barat hingga barat laut, menjauhi wilayah Indonesia.

Bibit Siklon Tropis 93S diperkirakan memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan, mulai 12 September 2025 pukul 01.00 WIB hingga 13 September 2025 pukul 01.00 WIB. 

Dampak yang ditimbulkan meliputi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah diantaranya: 

  • Jambi 
  • Sumatra Barat 
  • Bengkulu 
  • Sumatra Selatan 
  • dan Lampung.

Gelombang Laut Tinggi 1.25-2.5 m (Moderate Sea) 

Selain itu, gelombang laut tinggi juga berpotensi terjadi, dengan ketinggian 1,25–2,5 meter (moderate sea): 

  • Perairan barat Aceh hingga Lampung
  • Samudra Hindia barat Aceh 
  • Serta Selat Sunda bagian selatan. 

Gelombang Laut Tinggi 2.5-4.0 m (Rough Sea)

Sementara itu, gelombang lebih tinggi dengan ketinggian 2,5–4,0 meter (rough sea) berpotensi terjadi di: 

  • Samudra Hindia barat Kepulauan Nias hingga Lampung 
  • Perairan selatan Banten hingga NTB 
  • dan Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB.

Dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi.

Berita Terkait
Berita Terkini