Menteri PPN Tinjau Industri Alkes di Cisaat Sukabumi: Potensi Jadi Penggerak Ekonomi Daerah

Sukabumiupdate.com
Selasa 28 Okt 2025, 16:53 WIB
Menteri PPN Tinjau Industri Alkes di Cisaat Sukabumi: Potensi Jadi Penggerak Ekonomi Daerah

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, saat kunjungan ke PT Sarandi Karya Negara di Komplek Sentris, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025). (Sumber : SU/Turangga Anom).

SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy, berkunjung ke kawasan industri alat kesehatan lokal di Komplek Sentris, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025). 

PT Sarandi Karya Negara, yakni perusahaan manufaktur alat kesehatan yang berdiri pada masa krisis 1998, sekitar 27 tahun silam dan sempat diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto sebelum lengser dari jabatannya.

Dalam peninjauan tersebut, Rachmat menilai industri alat kesehatan lokal di Sukabumi memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak ekonomi daerah sekaligus memperkuat kemandirian nasional di sektor kesehatan. Ia menekankan bahwa sektor ini penting untuk menekan ketergantungan terhadap impor alat kesehatan.

Baca Juga: Warga Sukabumi Bacok Istrinya di Cianjur, Korban Luka Parah Dirawat di RS Jampangkulon

“Kita bersyukur sekali, di Sukabumi ini sudah ada industri peralatan kesehatan, pendukung rumah sakit, dan puskesmas. Hasilnya jauh di atas ekspektasi saya. Awalnya saya kira hanya melayani pasar lokal, ternyata sudah bisa diekspor dan memenuhi standar internasional,” ujar Rachmat seusai kunjungannya kepada Sukabumiupdate.com, Selasa (28/10/2025).

Ia menambahkan, keberhasilan industri alat kesehatan di Sukabumi tak lepas dari peran pengusaha lokal serta dukungan pemerintah daerah dan aparat terkait. Kolaborasi lintas sektor dinilai menjadi kunci untuk memperkuat ekosistem industri dalam negeri.

“Kita membutuhkan para entrepreneur serta dukungan dari pimpinan daerah dan diharapkan terus membina industri seperti ini, karena inilah sumber pertumbuhan dan kemajuan kita,” lanjutnya.

Baca Juga: Kepanikan Warga Cisolok Sukabumi Saat Banjir Bandang, Air Seleher dan Arus Deras Hantam Rumah

Rachmat menyebut Bappenas berkomitmen mendorong peningkatan kapasitas dan diversifikasi produksi industri alat kesehatan di Sukabumi. Selain itu, dukungan juga diarahkan pada penguatan sinergi antara pelaku industri, perguruan tinggi, dan rumah sakit agar riset dan inovasi di bidang alat kesehatan semakin berkembang.

“Ke depan, dukungan akan terus ditingkatkan baik dari sisi kapasitas produksi maupun ragam produk. Kami juga mendorong kolaborasi dengan perguruan tinggi dan rumah sakit agar ada ruang untuk saling belajar dan berinovasi,” jelasnya.

Direktur Utama PT Sarandi Karya Negara, Isep Gojali, mengatakan perusahaannya berdiri pada masa krisis ekonomi 1998 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 21 April 1998, sebelum akhirnya dilengserkan.

Beberapa produk unggulan perusahaan ini meliputi meja operasi, lampu operasi, tempat tidur rumah sakit, hingga alat deteksi fungsi ginjal (renograf) dan survei meter untuk mendeteksi bahan radioaktif.

“Kami menargetkan ekspor ke Afrika Utara, negara-negara Arab, Australia, dan Jepang. Permintaan dalam negeri tetap menjadi prioritas, namun kami ingin membuka peluang ekspor lebih luas,” ujar Isep.

“Pak Menteri mendorong agar kami menjalin kerja sama dengan universitas, sehingga riset dan inovasi produk kesehatan dalam negeri bisa diserap lebih baik oleh industri lokal,” tambahnya.

Selain memperluas ekspor dan inovasi produk, PT Sarandi juga mengembangkan teknologi ramah lingkungan, salah satunya melalui penerapan panel surya untuk alat kesehatan di daerah terpencil yang belum memiliki akses listrik memadai.

“Kami tumbuh dari masa krisis, dan sampai hari ini terus berkomitmen memajukan industri alat kesehatan buatan Indonesia,” tutup Isep.



Berita Terkait
Berita Terkini