Kondisi IRT Cianjur Korban Amukan Suami Segera Ditangani Dokter Bedah di Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Selasa 28 Okt 2025, 22:36 WIB
Kondisi IRT Cianjur Korban Amukan Suami Segera Ditangani Dokter Bedah di Sukabumi

Kondisi korban pembacokan sadis oleh suaminya. (Sumber: Dok : Warga)

SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi J (61 tahun) seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Cianjur yang nyaris tewas akibat amukan suaminya sendiri inisial CSH (43 tahun) asal Kota Sukabumi dalam peristiwa pembacokan yang terjadi pada Senin (27/10/2025) malam disebut masih terbaring lemah di RSUD Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi dan akan segera ditangani oleh dokter bedah.

Kabar J disampaikan oleh Samsul Palah selaku menantu korban yang setia menemani korban di rumah sakit. J yang hanya bisa terbaring lemah di ranjang perawatan mengalami luka serius di bagian kepala dan kedua tangannya diperban, sementara punggungnya tampak penuh luka gores akibat tebasan golok tumpul.

Baca Juga: Ngantuk Lalu Oleng, Pickup Muatan Bahan Bangunan Masuk Jurang di Waluran Sukabumi

“Lukanya banyak, di kepala, leher, punggung, dan kedua tangan sampai ke jari. Baru sore ini rencananya ditangani dokter bedah,” ujar Samsul kepada Sukabumiupdate.com pada Selasa (28/10/2025).

Keterangan Korban sebelum peristiwa berdarah terjadi.

J (61 tahun) seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Cianjur, Jawa Barat (Jabar) korban amukan suaminya sendiri inisial CSH (43 tahun) asal Kota Sukabumi menceritakan awal mula peristiwa pembacokan itu terjadi kepadanya pada Senin (27/10/2025) malam sekira pukul 19:00 Wib usai salat Isya.

Baca Juga: 10 Hari Menikah, Suami Asal Sukabumi Nekat Bacok Istri Hingga Nyaris Meregang Nyawa

Dalam kondisi lemah dan terbaring di atas ranjang RSUD Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi akibat luka bacokan hampir di sekujur tubuhnya. J berbicara dengan nada lemah sedikit bergetar. Sebelum kejadian, pelaku disebut enggan melepaskan golok dari genggamannya hingga dibawa tidur.

“Waktu salat ashar saya suruh dia salat, tapi diam saja. Sampai magrib juga sama. Disuruh makan juga tidak mau. Siangnya dia sempat nebang pohon milik orang lain, goloknya tidak disimpan malah diikat di pinggang dan dibawa tidur,” ungkap J menceritakan.

“Pas saya suruh makan lagi sekitar jam tujuh malam, dia malah bangkit, ambil golok dari pinggang, langsung bacok kepala dan leher saya. Saya teriak minta tolong ke anak,” tambah dia.

Berita Terkait
Berita Terkini