SUKABUMIUPDATE.com - Aroma harum kopi Nusantara kini semakin mendunia! DOA BANGSA AGROBISNIS yang merupakan mitra para petani kopi nasional resmi mencatat babak sejarah baru melalui ekspor kopi ke Mesir dengan total pengiriman mencapai 57,6 metrik ton (MT) yang langsung diresmikan dan dilepas oleh Wali Kota Sukabumi, Bapak H Ayep Zaki. Langkah fundamental ini menjadi tonggak awal ekspor berkelanjutan yang diharapkan mampu mengangkat nama besar kopi Nusantara di kancah internasional.
Momentum bersejarah ini tak hanya menjadi kebanggaan perusahaan, tetapi juga wujud nyata kolaborasi luar biasa antara pemerintah Kota Sukabumi, Dinas Pertanian, perbankan nasional, serta para petani kopi lokal yang menjadi ujung tombak keberhasilan ini.
“Ekspor ini bukan hanya tentang bisnis, tapi tentang kebanggaan bangsa yang Doa Bangsa Agrobisnis targetkan komoditas kopi ini menembus kancah global dari tahun 2019. Kami ingin membuktikan bahwa kopi Indonesia, mampu menjadi pemuncak tertinggi dan dicintai di pasar dunia,” ujar Direktur Utama DOA BANGSA AGROBISNIS Hikmat Taufik dengan penuh semangat.
Baca Juga: Warga Sukabumi Bacok Istrinya di Cianjur, Korban Luka Parah Dirawat di RS Jampangkulon
Pemerintah Kota Sukabumi menyambut hangat langkah ini sebagai bentuk nyata keberhasilan sinergi antara sektor pertanian, industri, dan keuangan. Dukungan pembiayaan dari lembaga perbankan serta pendampingan teknis dari dinas terkait menjadi fondasi kuat terciptanya ekspor yang berkelanjutan.
Dengan pengiriman perdana ini, PT DOA BANGSA AGROBISNIS menegaskan komitmennya untuk terus membuka akses pasar global bagi produk unggulan daerah. Ke depan, ekspor ke Mesir ini diharapkan menjadi pintu gerbang menuju pasar Afrika Utara dan Timur Tengah yang memiliki potensi luar biasa.
“Saya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada PT DOA BANGSA AGROBISNIS serta seluruh petani mitra kopi yang terlibat. Ekspor ini menjadi bukti bahwa produk lokal kita memiliki daya saing global. Pemerintah Kota Sukabumi akan terus mendukung setiap upaya yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan menjadikan Sukabumi sebagai pusat pertanian berorientasi ekspor,” kata Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki.
“Kopi Nusantara kini bukan hanya milik kita, tapi sudah menjadi bagian dari cerita dunia,” ujar seorang petani binaan dengan mata berbinar.
Langkah besar ini menjadi simbol kebangkitan ekonomi kerakyatan, bahwa ketika pemerintah, swasta, perbankan, dan petani bersatu, kopi Indonesia bukan hanya diminum, tapi juga dinikmati dan dirayakan di seluruh dunia.(adv)




