SUKABUMIUPDATE.com – Gempa bumi yang mengguncang wilayah Purwakarta, Karawang, Bekasi, Jakarta, dan Depok pada Rabu malam (20/8/2025) dengan magnitudo M4,7 kembali mengingatkan publik pada catatan sejarah kegempaan Jawa Barat. Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini dipicu oleh aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat (West Java Back Arc Thrust) atau yang dahulu dikenal sebagai Sesar Baribis.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa Sesar Baribis merupakan sesar aktif memanjang dengan beberapa segmen di utara Jawa Barat. Aktivitas Sesar tersebut menurutnya patut diwaspadai karena menjadi salah satu sumber gempa signifikan di Jawa Barat.
“Gempa Karawang 1862 adalah bukti bahwa aktivitas Sesar Baribis pernah menimbulkan kerusakan besar di masa lalu,” kata Daryono dalam keterangan resminya, Sabtu (23/8/2025).
Baca Juga: BMKG Ungkap Pemicu Gempa Darat M4,9 di Bekasi yang Getarannya Terasa hingga Sukabumi
BMKG mencatat, gempa bumi Karawang–Bekasi tahun 1862 diperkirakan memiliki magnitudo sekitar M5,8. Guncangannya kuat dirasakan di Karawang, serta menjangkau Purwakarta, Bekasi, Jakarta, dan Depok, dengan dampak kerusakan signifikan di Karawang dan sekitarnya.
“Sayangnya, dampak gempa 1862 tidak terdokumentasikan secara rinci seperti halnya beberapa gempa besar lain di Indonesia. Namun peristiwa ini tetap menjadi catatan penting dalam sejarah kegempaan nasional,” tambah Daryono.
Aktivitas Terkini
Lebih dari 160 tahun berselang, aktivitas sesar yang sama kembali menunjukkan pergerakan. Gempa M4,7 yang terjadi pada 20 Agustus 2025 pukul 19.54 WIB tercatat menimbulkan kerusakan ringan pada sejumlah bangunan rumah di Purwakarta dan Karawang. Getarannya juga dirasakan di Jakarta, Depok, hingga Bekasi.
"Gempa ini menimbulkan kerusakan ringan pada sejumlah bangunan rumah dan dipicu oleh aktivitas Sesar Baribis atau Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat (West Java Back Arc Thrust). Kejadian gempa terbaru ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat di kawasan utara Jawa Barat," tandasnya.