Ditulis: Danang Hamid
“Jika laba-laba pengembara Brasil bisa menyebabkan ereksi menyakitkan selama 4 jam, apakah Peter Parker akan mengalami efek yang sama jika digigit versi laba-laba fiktifnya? “ Begitu gumam Rasjidin (38), karyawan salah satu pabrik di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ada sebuah fenomena unik dari gigitan laba-laba Brazil, atau Phoneutria, mengingatkan kita pada cerita Spider-Man, di mana Peter Parker mendapatkan kekuatan super setelah digigit laba-laba radioaktif. Namun, berbeda dengan fiksi, di dunia nyata gigitan laba-laba beracun seperti Phoneutria. justru lebih berbahaya daripada menguntungkan sebab bisa menyebabkan priapismus yang menyiksa hingga gejala keracunan yang mematikan.
Jadi, jika Spider-Man benar-benar ada, mungkin dia harus lebih takut pada laba-laba pengembara Brasil daripada laba-laba laboratorium fiktifnya!.
Laba-laba pengembara Brasil (Phoneutria spp.) adalah salah satu laba-laba paling berbisa di dunia. Nama genusnya, Phoneutria, berasal dari bahasa Yunani yang berarti "pembunuh", dan julukan itu bukan tanpa alasan. Laba-laba agresif ini juga dikenal sebagai "laba-laba bersenjata" atau "laba-laba pisang" karena sering ditemukan di perkebunan pisang.
Gigitan yang Mematikan dan Efek yang Tak Terduga
Laba-laba ini memiliki chelicerae (mulut penjepit) besar yang mampu menembus kulit manusia dengan mudah, menyuntikkan bisa neurotoksik yang sangat berbahaya. Menurut studi tahun 2018 dalam Clinical Toxinology in Australia, Europe, and Americas, gigitannya dapat memicu nyeri hebat, kelumpuhan, hingga kematian—terutama pada anak-anak. Namun, dengan pemberian antivenom (anti-bisa) yang cepat, korban biasanya dapat diselamatkan.
Selain efek mematikan, gigitan laba-laba pengembara Brasil juga dikenal karena efek samping yang aneh yang diistilahkan priapismus, yaitu ereksi yang menyakitkan dan berkepanjangan pada pria. Fenomena ini terjadi karena racunnya mengandung toxin Tx2-6, yang memicu pelepasan oksida nitrat, yakni senyawa yang meningkatkan aliran darah ke penis. Efek ini bisa bertahan hingga 4 jam dan pertama kali ditemukan dalam penelitian sejak tahun 1970-an.
Benarkah Laba-laba Ini Paling Mematikan di Dunia?
Laba-laba pengembara Brasil sering masuk dalam daftar hewan paling berbisa di dunia dan bahkan beberapa kali dinobatkan sebagai laba-laba paling mematikan oleh Guinness World Records. Namun, rekor saat ini dipegang oleh laba-laba jaring corong Sydney jantan (Atrax robustus).
Menurut Jo-Anne Sewlal, ahli araknologi dari University of the West Indies, klasifikasi hewan sebagai "paling mematikan" masih kontroversial. "Setiap gigitan unik, dan tingkat bahayanya tergantung pada jumlah bisa yang disuntikkan," jelasnya.
Gigitan di Mana Saja Bisa Sebabkan Ereksi?
Efek priapismus tidak terjadi pada semua kasus gigitan. Faktor-faktor yang memengaruhi meliputi tiga hal. Pertama, dosis racun, jika semakin banyak bisa yang masuk, semakin tinggi risiko efek sistemik.
Kedua, lokasi gigitan. Gigitan di dekat pembuluh darah besar atau area genital mungkin mempercepat penyebaran racun. Dan yang terakhir adalah respons individu. Beberapa orang lebih sensitif terhadap racun daripada yang lain.
Meski begitu, gigitan di bagian tubuh mana pun tetap berbahaya dan harus segera mendapat penanganan medis.
Meski racun Phoneutria pernah diteliti untuk pengembangan obat disfungsi ereksi, gigitan laba-laba ini jelas sangat berbahaya dan tidak boleh dianggap sebagai "solusi". Efek sampingnya—termasuk nyeri ekstrem, kerusakan jaringan, dan risiko kematian—jauh lebih mengerikan daripada manfaat sementara yang mungkin didapat.
Jadi, jika bertemu laba-laba pengembara Brasil, jangan coba-coba memprovokasinya! Segera cari pertolongan medis jika tergigit, karena waktu penyelamatan sangat menentukan. Ereksinya bukan nikmat, tapi siksaan! Bayangkan 4 jam tegang tanpa bisa kendur, plus risiko kerusakan permanen.
Antibisa harus diberikan cepat, atau nyawa taruhannya.
Referensi: Clinical Toxinology in Australia, Europe, and Americas (2018), Wawancara LiveScience dengan Jo-Anne Sewlal, ahli araknologi, Guinness World Records (rekor laba-laba paling berbisa) & Livescience
(Artikel ini hanya untuk tujuan edukasi. Jika Anda mengalami gigitan laba-laba, segera hubungi layanan darurat di tempat Anda tinggal!)