Hari Tanpa Bayangan Bakal Terjadi di Indonesia, Cek Jadwal Setiap Daerah

Kamis 31 Agustus 2023, 09:38 WIB
(Foto Ilustrasi) BMKG menerangkan sejumlah daerah di Indonesia bakal mengalami fenomena hari tanpa bayangan. | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) BMKG menerangkan sejumlah daerah di Indonesia bakal mengalami fenomena hari tanpa bayangan. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerangkan sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di ibu kota provinsi, bakal mengalami fenomena hari tanpa bayangan. Kulminasi atau transit atau istiwa’ yakni fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Menurut BMKG, mengutip suara.com, ketika deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama.

“Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan,” jelas BMKG dalam siaran persnya, Kamis (31/8/2023).

Mengapa fenomena kulminasi bisa terjadi?

BMKG memaparkan, bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi, sehingga posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara (LU) hingga 23,5 derajat Lintang Selatan.

Hal tersebut merupakan gerak semu harian matahari. Pada tahun ini, kata BMKG, matahari tepat berada di khatulistiwa pada 21 Maret 2023 pukul 04.24 WIB dan 23 September 2023 pukul 13.50 WIB.

Sementara pada 21 Juni 2023 pukul 21.57 WIB Matahari berada di titik balik Utara dan pada 22 Desember 2023 pukul 10.27 WIB Matahari berada di titik balik Selatan.

Baca Juga: 11 Oktober, Hari Tanpa Bayangan Matahari di Sukabumi: Pakai Sunblock!

Kapan terjadinya Hari Tanpa Bayangan?

BMKG kembali menjelaskan mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat matahari berada di khatulistiwa.

Pada umum, BMKG menyebutkan kulminasi utama tahun 2023 di Indonesia terjadi antara 21 Februari 2023 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 5 April 2023 di Sabang, Aceh dan 8 September 2023 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2023 di Baa, Nusa Tenggara Timur.

Banda Aceh: 9 September 2023, pukul 12.36 WIB
Medan: 14 September 2023, pukul 12.21 WIB
Padang: 25 September 2023, pukul 12.10 WIB
Pekanbaru: 22 September 2023, pukul 12.07 WIB
Bengkulu: 3 Oktober 2023, pukul 12.00 WIB
Jambi: 27 September 2023, pukul 11.56 WIB
Tanjung Pinang: 21 September 2023, pukul 11.55 WIB
Palembang: 1 Oktober 2023, pukul 11.50 WIB
Bandar Lampung: 7 Oktober 2023, pukul 11.46 WIB
Pangkal Pinang: 29 September 2023, pukul 11.46 WIB
Serang: 9 Oktober 2023, pukul 11.42 WIB
Jakarta Pusat: 9 Oktober 2023, pukul 11.40 WIB
Bandung: 11 Oktober 2023, pukul 11.36 WIB
Semarang: 11 Oktober 2023, pukul 11.25 WIB
Yogyakarta: 13 Oktober 2023, pukul 11.24 WIB
Surabaya: 12 Oktober 2023, pukul 11.15 WIB
Pontianak: 23 September 2023, pukul 11.35 WIB
Palangka Raya: 29 September 2023, pukul 11.14 WIB
Banjarmasin: 2 Oktober 2023, pukul 12.11 WITA
Samarinda: 24 September 2023, pukul 12.03 WITA
Tanjung Selor: 16 September 2023, pukul 12.05 WITA
Denpasar: 16 Oktober 2023, pukul 12.04 WITA
Mataram: 15 Oktober 2023, pukul 12.01 WITA
Kupang: 20 Oktober 2023, pukul 11.30 WITA
Mamuju: 30 September 2023, pukul 11.54 WITA
Makassar: 6 Oktober 2023, pukul 11.50 WITA
Palu: 25 September 2023, pukul 11.52 WITA
Kendari: 3 Oktober 2023, pukul 11.39 WITA
Gorontalo: 22 September 2023, pukul 11.40 WITA
Manado: 19 September 2023, pukul 11.34 WITA
Sofifi: 21 September 2023, pukul 12.23 WIT
Ambon: 3 Oktober 2023, pukul 12.16 WIT
Manokwari: 25 September 2023, pukul 11.55 WIT
Jayapura: 30 September 2023, pukul 11.27 WIT

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi14 Mei 2024, 01:21 WIB

Berbisa Mematikan, Mengenal Ular Welang yang Gigit Balita Sukabumi hingga Meninggal

Balita perempuan di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, meninggal dunia akibat gigitan ular yang diduga jenis ular welang (Bungarus fasciatus).
Ular Welang (Bungarus fasciatus) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi14 Mei 2024, 00:05 WIB

Resahkan Warga, Polisi Amankan 30 Preman dan Jukir Liar di Kota Sukabumi

Sebanyak 30 juru parkir liar dan preman di beberapa ruas Jalan maupun minimarket di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota, Senin (13/5/2024) siang.
Juru Parkir dan Preman di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota | Foto : Ist
Sukabumi13 Mei 2024, 23:37 WIB

Optimalisasi Layanan, Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi Pasang Alat Antisipasi Water Hammer

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumdam TJM) Kabupaten Sukabumi cabang Parakansalak melakukan optimalisasi pelayanan air yang akan didistribuikan ke wilayahnya.
Pemasangan pentil untuk optimalisasi pelayanan air di Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi13 Mei 2024, 22:49 WIB

Belasan Murid SD di Sukaraja Sukabumi Diduga Keracunan Jajanan, Ini Kronologinya

Polisi ungkap kronologi belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi diduga keracunan makanan usai santap jajanan asal China.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi yang diduga keracunan jajanan saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih13 Mei 2024, 22:23 WIB

Waktu Persiapan Mepet, Fahmi Gagal Melaju di Pilkada Kota Sukabumi dari Perseorangan

Seorang anak muda yang peduli terhadap kemajuan Kota Sukabumi, Fahmi Dzikri gagal meneruskan perjuangannya untuk maju dalam Pilkada Kota Sukabumi melalui jalur perseorangan (calon independen).
Fahmi Dzkri, Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi dari jalur perseorangan | Foto : SU
Sukabumi13 Mei 2024, 21:55 WIB

Buka Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata Lewat Medsos, Ini Harapan Plt Kadispar Sukabumi

Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni membuka kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Sosial.
Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni saat membuka bimtek strategi pemasaran pariwisata dan Ekraf melalui medsos. (Sumber : Istimewa)
Sehat13 Mei 2024, 21:15 WIB

11 Jenis Ikan Laut dengan Kandungan Tinggi Purin yang Tidak Aman untuk Asam Urat

Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat.
Ilustrasi - Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat. (Sumber : pexels.com/@energepic.com).
Sukabumi13 Mei 2024, 21:14 WIB

Menderita Hidrosefalus, Bayi Asal Ciracap Sukabumi Butuh Bantuan

Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi menderita penyakit Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk pengobatan.
Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Ciracap Sukabumi menderita penyakit  Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk berobat | Foto : Ist
Sukabumi13 Mei 2024, 21:12 WIB

Tindaklanjuti SE Pj Gubernur Jabar, Disdik Sukabumi Perketat Izin Study Tour Sekolah

Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi resmi terbitkan surat himbauan terkait study tour. Berikut isinya
Ilustrasi study tour naik bus. | Sumber Foto: Pixabay
Sehat13 Mei 2024, 21:00 WIB

7 Herbal untuk Mengatasi Nyeri Sendi, Kurkumin hingga Kulit Jeruk

Inilah Jenis-jenis Herbal untuk Mengatasi Nyeri Sendi, Mulai Dari Kurkumin hingga Kulit Jeruk.
Ilustrasi. Radang Sendi | Ketahui Sederet Herbal untuk Mengatasi Nyeri Sendi (Sumber : Freepik/@freepik)