Produk Domestik Bruto (PDB)

Minggu 19 April 2020, 11:20 WIB

Oleh :Randi

(Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Nusa Putra Sukabumi)

Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu nilai suatu barang atau jasa yang di produksi suatu negara pada periode tertentu. PDB termasuk salah satu cara perhitungan pendapatan suatu negara. Tergantung negara itu sendiri ingin menghitung berapa tahun sekali untuk menghitung Produk Domestik Bruto tersebut, tetapi lebih baiknya satu (1) tahun sekali untuk melihat naik turunnya pendatapan negara itu sendiri. 

Ada banyak hal ketika suatu negara mengetahui PDB dari negaranya, ketika hal nya PDB turun maka akan ada evaluasi dan adanya cara terbaru agar negara itu bisa menjadi lebih baik PDB nya, dan ketika halnya PDB nya itu naik maka aka nada peningkatan suatu strategi/kebijakan ekonomi di negara itu sendiri.

Fungsi dari PDB untuk suatu negara ini sangat banyak, tercantum diatas untuk melihat naik turunnya PDB negara itu. Namun, ada fungsi lain dibalik hal itu yaitu untuk melihat sejauh mana kebijakan perekonomian untuk mendorong aktivitas perekonomian domestik negara itu sendiri. 

Kebijakan-kebijakan yang sudah dikeluarkan apakah terlaksana tidaknya, karena hal nya proses ini mampu menopang perekonomian domestik negara itu sendiri. Lalu PDB dihitung secara siklus aliran dimana mencakup nilai suatu barang atau jasa pada periode tertentu. 

Adanya perbandingan kemajuan ekonomi antar negara karena setiap negara memiliki keunggulan dan kelemahannya. Melalui angka yang dihasilkan PDB negara negara di dunia dapat menentukan siapa yang unggul siapa yang masih belum unggul.

Nilai PDB didunia sangat lah beragam mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil, ada banyak hal kebijakan yang sudah dikeluarkan agar PDB dari negara itu mampu meningkatkan perekonomian negara itu sendiri, namun kebijakan kebijakan itu tidak sesuai dengan harapan yang di inginkan, untuk menggapai kebijakan itu suatu negara lebih meningkatkan kualitas SDM dan SDA dari negara itu sendiri. 

Saat ini PDB terbesar di dunia dipegang oleh Amerika Serikat sebesar US$ 19 triliun di tahun 2016, negara dengan jumlah penduduk 321.368.864 jiwa ini mampu memegang PDB terbesar di dunia, namun ketika di bagi perkapita Amerika tidak dalam posisi PDB Perkapita terbesar di dunia, PDB Perkapita terbesar di dunia di pegang oleh Luksemburg dengan nilai 115,469,042 USD pada tahun 2018 dengan jumlah penduduk 88.586 jiwa. 

Luksemburg bisa menempati posisi tertinggi dibanding dengan amerika karena setelah dibagi jumlah penduduk, Luksemburg lebih sedikit jumlah penduduknya dibandingkan Amerika Serikat. Dengan adanya PDB didunia ini dapat memicu kepada negara lainnya agar bisa meningkatkan PDB nya.

Diambil dari media internet PDB Indonesia dari tahun ketahun memiliki pencapain yang bervariatif, PDB Indonesia yang diambil dari tahun 2010-2019. Ditahun 2010 PDB Indonesia paling kecil, namun pada tahun 2011 melonjak naik sebesar 6,5 persen. 

Pertumbuhan ini terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pangangkutan dan komunikasi 10,7 persen. Dengan adanya pencapain ini Indonesia pada tahun 2011 menunjukan daya tahan yang kuat ditengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, disertai dengan kualitas pertumbuhan yang tercermin dan peran tingginya investasi dan ekspor sebagai sumber pertumbuhan, penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan. 

Untuk tahun selanjutnya PDB Indonesia tumbuh sebesar 6,23 persen dibandingkan dengan tahun 2011, pertumbuhan pada tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu sektor ekonomi. 

Namun pada tahun 2013 mengalami penurunan di bawah 6 persen atau sekitar 5,78 persen, pertumbuhan ekonomi yang mengalami penurunan sebesar 1,24 persen, hal ini terjadi karena negara negara yang mengalami krisis global mulai pulih kembali, oleh karena itu ekspor yang biasanya dilakukan menjadi menurun. 

Pada tahun selanjutnya di tahun 2015 PDB Indonesia mengalami penurunan kembali menjadi 5,02 persen, hal ini terjadi karena adanya efek musiman lapangan pertanian, kehutanan dan perikanan yang berkontraksi 22,44 persen, dari sisi pengeluaran disebabkan oleh pengeluaran ekspor netto. Pada tahun yang selanjutya 2015 mengalami penuruan kembali, terlihat dari tahun 2013 hingga tahun 2015 mengalami penuruan yang signifikan. 

Pada tahun 2015 PDB Indonesia hanya 4,79 persen, penyebabnya hampir sama dengan tahun sebelumnya karena adanya efek musiman lapangan pertanian, kehutanan dan perikanan yang berkontraksi 23,34 persen. 

Pada tahun 2016 mengalami kenaikan menjadi 5,02 persen, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa keuangan dan asuransi sebesar 8,90 persen, hal ini disebabkan karena adanya efek musiman lapangan pertanian, kehutanan dan perikanan yang berkontraksi 21,24 persen lebih kecil dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Tahun 2017 mengalami kenaikan kembali sebesar 5,07 persen, hal ini disebabkan dari industri pengolahan sebesar 0,91 persen, sektor konstruksi sebesar 0,67 persen, perdagangan 0,59 persen dan pertanian sebesar 0,49 persen. Sumber pertumbuhan 3 tahun terakhir dari industri pengolahan. 

“Kalau bisa meningkatkan pertumbuhan di industri dampaknya bisa besar, karena menyerap banyak tenaga kerja dan kontribusinya besar sekali,” demikian dijelaskan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS),  dalam sebuah kesempatan.

Tahun 2018 PDB meningkat menjadi sebesar 5,17 persen, pertumbuhan tertinggi di capai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 8,99 persen. Tahun 2019 yaitu tahun terakhir dari perhitungan PBD mengalami kenaikan kembali, dari tahun 2015 yang mengalami penurunan. 

Indonesia mampu meningkatkan perekonomian nya menjadi sebesar Rp59,1 juta atau setara dengan US$4.174,9. Ekonomi Indonesia turun 0,15 persen menjadi 5,05 persen, akan tetapi seperti data yang di rilis BPS, PBD per kapita tetap tumbuh Rp 3,1 juta/tahun. 

Pencapaian yang luar biasa dari tahun 2016 sampai tahun 2019, Indonesia mampu meningkatkan perekonomian yang ditahun sebelumnya mengalami penurunan.

Tentunya juga PDB menjadi faktor penting untuk sebuah negara, dengan PDB suatu negara negara di dunia mampu melihat perekonomian dari tahun ke tahun, peranan PDB untuk Indonesia sangat lah penting, dengan adanya hal itu mampu terlihat pencapain prestasi yang diraih oleh Indonesia. 

Isu-isu Indonesia di coret dari negara berkembang menjadi negara maju, Indonesia mampu menjadi negara maju yang diakui oleh semua negara dan mempu memenuhi syarat-syarat untuk menjadi negara maju, perekonomian yang mulai meningkat serta peningkatan sektor- sektor lainnya mampu menjadikan Indonesia berada dalam kategori negara maju. 

PDB untuk Indonesia menuju negara maju dengan SDA dan SDA yang sudah cukup untuk berada di posisi negara maju, pemanfaatan yang baik serta proses yang bisa dijalankan dengan utuh bisa menghasilkan pencapaian yang maksimal. Serta mimpi Indonesia untuk menjadi negara maju akan di dapat di tahun yang akan datang di 2045.

Kesimpulannya dengan adanya PDB suatu negara mampu melihat perekonomiannya sampai sejauh mana, sudah terealisa atau belum terealisasi. Pencapain negara negara yang sudah menjadi negara dengan PDB per kapita yang tinggi terus mempertahankan serta meningkatkan perekonomiannya. 

Untuk Indonesia yang masih dalam tahap menuju PDB per kapita yang tinggi bisa menjadikan Indonesia dengan kategori negara maju.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life02 Mei 2024, 13:30 WIB

7 Kunci Selalu Sabar dan Tegar dalam Menghadapi Cobaan Hidup, Ini Caranya!

Menghadapi masalah dengan sabar dan tegar merupakan keharusan sebagai hamba yang beriman. Ini dapat membantu melegakan pikiran dan menenangkan jiwa.
Ilustrasi. Cara agar selalu sabar menghadapi cobaan hidup. Sumber foto : Pexels/ArinaKrasnikova
Arena02 Mei 2024, 13:29 WIB

Suci Aulia Asal Kota Sukabumi Gagal Seleksi Liga Voli Korea, Gaji Rp1,94 M Melayang

Jika terpilih, Aulia Suci Nurfadila dan Yolla Yuliana sebagai pemain pertama kali dikontrak berhak atas gaji sebesar Rp 1,94 miliar atau US$ 120 ribu. Namun, keduanya gagal.
Suci Aulia Nurfadila, Pemain Bola Voli asal Kota Sukabumi | Foto : Instagram @auliasuciii21
Sukabumi02 Mei 2024, 13:09 WIB

Dicekik, Disodomi dan Dibunuh! Fakta Tewasnya Bocah Laki-laki di Kadudampit Sukabumi

Korban pergi ke rumah H bersama temannya yang lain dan terduga pelaku.
Konferensi pers kasus tewasnya bocah laki-laki berinisial MA (7 tahun) asal Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Kamis (2/5/2024) di Mapolres Sukabumi Kota. Polisi memperlihatkan barang bukti. | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat02 Mei 2024, 13:00 WIB

Diabetes Bukan Akhir Segalanya: 5 Cara Mengelola Gula Darah Tinggi untuk Hidup Sehat

Mengelola gula darah tinggi sangat penting bagi penderita diabetes untuk mencegah komplikasi serius.
Ilustrasi - Mengelola gula darah tinggi sangat penting bagi penderita diabetes untuk mencegah komplikasi serius. (Sumber : Freepik.com).
Life02 Mei 2024, 12:30 WIB

6 Tipe Orang Tua yang Bijaksana dalam Mendidik Anak, Kamu Termasuk?

Menjadi orang tua terkadang ada yang bijak ada yang tidak sama sekali. Akibatnya, ada pengaruh langsung yang berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Ilustrasi. Orang tua yang bijak mendidik anak. Sumber foto : Pexels/ Kevin Malik
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 12:23 WIB

DPRD Sukabumi Kaget Soal Kabar Pemutusan Layanan Kesehatan Warga Miskin

Kabar ini juga direspon anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana.
Layanan kesehatan di Sukabumi dengan program bantuan untuk warga miskin dan tak mampu (Sumber: istimewa)
Bola02 Mei 2024, 12:00 WIB

Prediksi Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U-23 2024

Indonesia akan menghadapi Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Indonesia akan menghadapi Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024. (Sumber : X@TimnasIndonesia).
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 11:39 WIB

Timnas Tatap Olimpiade, Sodikin Berharap Sepak Bola Sukabumi Ikut Berkembang

Sodikin berhadap sepak bola Sukabumi ikut berkembang.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi M Sodikin. | Foto: Facebook/PKS Kabupaten Sukabumi
Sehat02 Mei 2024, 11:30 WIB

Kurang Tidur, 8 Pola Hidup yang Bisa Membahayakan Penderita Asam Urat

Kurangnya istirahat dan tidur yang cukup dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh karena tubuh memiliki waktu yang kurang untuk memulihkan dan memperbaiki diri.
Ilustrasi. Kurang Tidur, Pola Hidup yang Bisa Membahayakan Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels.com/CottonbroStudio)
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 11:14 WIB

Kunci Tiket Olimpiade, DPRD Sukabumi Minta Timnas Indonesia Kalahkan Irak

Amran berharap sepak bola lokal Sukabumi juga dapat berkembang.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua Fraksi PKS Amran Munawar Lutphi. | Foto: Instagram/@fpks.kabsukabumi