Belajar dari Rumah, Ini Saran Pakar untuk Pendidikan Kognitif dan Karakter Anak

Jumat 11 September 2020, 21:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pembukaan sekolah di masa pandemi Covid-19 di beberapa daerah kemungkinan ditunda mengingat melonjaknya kasus baru. Banyak orang tua yang cemas, tapi proses belajar anak harus terus berjalan. 

Dilansir dari Tempo.co, dosen Magister Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Khasanah, mengatakan belajar dari rumah atau sekolah, proses pendidikan anak terus berlangsung. Yang membedakan adalah tempat mereka belajar dan dengan siapa mereka belajar.

Ia mengatakan, orang tua perlu memperhatikan periode perkembangan anak yang sangat sensitif yaitu saat usia 1-5 tahun. Disebut periode emas, pada masa ini seluruh aspek perkembangan kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, emosi, dan spiritual mengalami perkembangan yang luar biasa sehingga yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya.

"Belajar tidak hanya sebagai proses meningkatkan pemahaman kognitif dan intelektual semata, namun juga mencakup penanaman sikap dan nilai-nilai moral/karakter," kata Khasanah. 

Pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan

kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Sebelum karakter negatif melekat pada anak-anak kita yaitu pada usia 14 tahun, mari kita peduli dengan anak-anak. Lewat dari usia itu maka akan sulit kita ubah karakter mereka, begitu kata sebagian ahli.

Di periode anak usia sekolah semua informasi akan terserap dengan cepat. Mereka menjadi peniru yang andal, lebih cerdas dari yang terlihat dan akan menjadi dasar terbentuknya karakter, kepribadian, dan kemampuan kognitifnya.

Dalam pola pikir, pendidikan harus mampu membantu anak dalam mengatur kecepatan bermainnya, mengolah strategi dalam permainan media komunikasi sosial meningkatkan kemampuan otak kanan anak selama dalam pengawasan yang baik.

Akan tetapi di balik kelebihan tersebut lebih dominan pada dampak negatif yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Menurut Khasanah, yang harus diwaspadai guru maupun orang tua yaitu: 

1. Ketika keasyikan dengan gadget anak jadi kehilangan minat dalam kegiatan lain.

2. Anak tidak lagi suka bergaul atau bermain di luar rumah dengan teman sebaya.

3. Anak cenderung bersikap membela diri dan marah ketika ada upaya untuk mengurangi atau menghentikan penggunaan gawai.

4. Anak berani berbohong atau mencuri-curi waktu untuk bermain gadget.

5. Perilaku-perilaku tersebut merupakan tanda bahwa mereka sedang membutuhkan bantuan dalam menghentikan aktivitasnya dengan kecanduan bermain gadget.

Membentuk anak berkarakter di haruskan adanya rekayasa lingkungan di mana anak berada. Mulailah kita rencakan lingkungan yang baik buat menumbuhkan kemampuan natural anak kita yang mulai muncul dalam diri anak.

Beri kesempatan pada anak untuk punya ruang eksplorasi sehingga mereka jadi kreatif, dapat menciptakan banyak hal buat kecakapan hidupnya.

"Pahamilah jika sumber belajar tak hanya dari orang tua dan guru tetapi juga lingkungan dan media sosial," ujar Khasanah.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel18 April 2024, 16:00 WIB

Cara Membuat Teh Kayu Manis untuk Membantu Menurunkan Gula Darah, Simpel Banget!

Air rebusan kayu manis ini dapat bermanfaat bagi orang-orang dengan diabetes atau mereka yang berisiko mengalami peningkatan gula darah.
Ilustrasi. Cara Membuat Teh Kayu Manis untuk Membantu Menurunkan Gula Darah, Simpel Banget! | Foto: Pixabay/Pexels
Nasional18 April 2024, 15:52 WIB

Membangun Bisnis Sehat dengan Konten Berkualitas, 7 Tahun AMSI

Setiap tahun, AMSI selalu mengadakan Indonesian Digital Conference, sebuah ajang diskusi tentang teknologi digital terbaru dan dampaknya pada industri media.
AMSI sudah berdiri di hampir semua wilayah di Indonesia dengan anggota lebih dari 400 media online. (Sumber: istimewa)
Sukabumi18 April 2024, 15:52 WIB

Halalbihalal Disperkim Kabupaten Sukabumi: Tingkatkan Kekompakan dan Motivasi Pegawai

Halalbihalal ini dirangkaikan dengan pengajian dan pertemuan rutin Dharma Wanita Persatuan.
Disperkim Kabupaten Sukabumi menggelar acara halalbihalal bersama seluruh pegawai pada Kamis (18/4/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi18 April 2024, 15:16 WIB

Pererat Silaturahmi, Perumdam TJM Sukabumi Gelar Halal Bihalal

Perumdam TJM Sukabumi menggelar acara Halal Bihalal di lapangan tenis dekat Kantor perusahaan tersebut di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Rabu (17/4/2024).
Halal bihalal Perumdam TJM Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life18 April 2024, 15:04 WIB

Asam Urat Tinggi Setelah Lebaran? Lakukan 6 Hal Ini untuk Menurunkannya Secara Alami

Pastinya banyak makanan mengandung protein seperti daging yang dikonsumsi.
(Foto Ilustrasi) Enam hal yang perlu dilakukan untuk menurunkan asam urat secara alami jika terasa tinggi setelah lebaran. | Foto: Freepik
Inspirasi18 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja SPV Accounting dengan Penempatan di Sukabumi, Cek Kualifikasinya

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja SPV Accounting dengan Penempatan di Sukabumi, Cek Kualifikasinya. | (Sumber : Freepik.com/jcomp)
Sukabumi18 April 2024, 14:54 WIB

DP2KBP3A Kota Sukabumi Dapat Penghargaan, Kirim Pesan Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak

Pesan soal pencegahan kekerasan perempuan dan anak disampaikan melalui video.
Penyerahan penghargaan oleh Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji dan Ibu Pj Wali Kota Sukabumi kepada Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi Yadi Mulyadi. | Foto: Instagram/@dp2kbp3a_kotsi
Sukabumi18 April 2024, 14:42 WIB

Curhat Korban Investasi Bodong di Sukabumi, Uang Lenyap dan Terusir dari Rumah

Curhat korban investasi bodong berkedok gadai rumah di Kota Sukabumi.
Yati dan suaminya saat menunjukkan surat perjanjian perusahaan di Mapolres Sukabumi Kota. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Life18 April 2024, 14:30 WIB

2 Bahan Herbal Redakan Nyeri saat Asam Urat Kambuh, Begini Resep Zaidul Akbar

Resep ala Zaidul Akbar ini tidak perlu bahan dan alat khusus.
(Foto Ilustrasi) Mengatasi nyeri asam urat yang kambuh hanya dengan 2 bahan herbal ala Zaidul Akbar. | Foto: Freepik
Life18 April 2024, 14:21 WIB

Awas! 3 Gejala Utama saat Asam Urat Tinggi, Segera Cek ke Dokter Jika Merasakannya

Asam urat sejatinya merupakan limbah proses pengolangan zat purin dalam tubuh.
(Foto Ilustrasi) Jika Anda merasakan 3 gejala utama asam urat tinggi ini, maka sebaiknya langsung periksa ke dokter. | Foto: Freepik