Sirkulasi Digital dan Cetak Tumbuh: Laba Tempo Naik 44 Persen

Sukabumiupdate.com
Selasa 27 Mei 2025, 15:03 WIB
Foto dari kiri ke kanan: Adeliesna Sari (Direktur), A.A. Gde Bagus Wahyu Dhyatmika (Direktur), Arif Zulkifli (Direktur Utama), Budi Setyarso (Direktur), dan Sebastian Kinaatmaja (Direktur). | Foto: Tempo

Foto dari kiri ke kanan: Adeliesna Sari (Direktur), A.A. Gde Bagus Wahyu Dhyatmika (Direktur), Arif Zulkifli (Direktur Utama), Budi Setyarso (Direktur), dan Sebastian Kinaatmaja (Direktur). | Foto: Tempo

SUKABUMIUPDATE.com - PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) membukukan pertumbuhan pendapatan yang sangat baik sepanjang 2024. Pertumbuhan tersebut antara laian didukung oleh pendapatan dari dua lini strategis, yakni sirkulasi digital dan cetak produk jurnalistik, serta pendapatan unit bisnis digital rintisan. Naiknya sirkulasi digital dan cetak secara bersamaan merupakan fenomena yang menarik di tengah tren penurunan sirkulasi cetak media massa.

“Naiknya sirkulasi ini diraih berkat dukungan yang kuat dari pembaca dan mutu jurnalisme Tempo yang terus dijaga,” kata Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk., Arif Zulkifli dalam pemaparan publik seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Tempo Inti Media Tbk, di Gedung Tempo, Jakarta, Selasa, 27 Mei 2025.

Dalam RUPST 2025, manajemen Tempo melaporkan perseroan berhasil mempertahankan tren kinerja positif dengan meraih pendapatan sebesar Rp 253,78 miliar; atau tumbuh 17,07 persen dari pendapatan 2023 yang sebesar Rp 216,76 miliar. Kenaikan itu membuat Tempo mampu menggenjot laba bersih dari Rp 1,51 miliar pada 2023 menjadi Rp 2,18 miliar pada 2024; atau tumbuh 44,37 persen.

Kenaikan pendapatan perusahaan disumbang oleh kenaikan pendapatan majalah dan iklan majalah dari Rp 121,22 miliar pada 2023 menjadi Rp 123,49 miliar (1,87 persen); barang cetakan dari Rp 45,33 miliar menjadi Rp 83,48 miliar (84,16 persen); jasa rumah kreatif dari Rp 8,4 miliar menjadi Rp 11,22 miliar (33,57 persen), dan TV Tempo dari Rp 3,92 miliar menjadi Rp 8,38 miliar (113,77 persen).

Baca Juga: Dewan Karyawan Tempo-SPM Lampung Nakhodai Federasi Serikat Pekerja Media Independen

Sementara penurunan pendapatan terjadi pada bisnis penyelenggara acara dari Rp 19,47 miliar menjadi Rp 15,22 miliar (21,82 persen); Rombak Media dari Rp 8,92 miliar menjadi Rp 8,03 miliar (9,97 persen); koran dan iklan koran dari Rp 7,26 miliar menjadi Rp 2,14 miliar (70,52 persen); sewa dari Rp 1,19 miliar menjadi Rp 1,14 miliar (4,2 persen); dan kertas dari Rp 837,84 juta menjadi Rp 550,23 juta (34,32 persen).

Sirkulasi Cetak dan Digital Bertumbuh

Arif Zulkifli menjelaskan, performa perusahaan disokong oleh kesuksesan efisiensi dan penambahan pendapatan dari bisnis percetakan Tempo. Di samping itu, ia mengimbuhkan, meskipun selalu mengambil posisi yang sangat kritis terhadap pemerintah, Tempo mampu berdiri tegak dengan dukungan pendapatan dari pelanggan.

“Penurunan pendapatan dari Divisi Iklan bisa kami kompensasi dengan pertumbuhan pendapatan yang sangat signifikan dari lini sirkulasi digital dan sirkulasi cetak.” Selama 2024, pendapatan dari sirkulasi cetak produk jurnalistik Tempo tumbuh 13 persen dibanding 2023, sedangkan pendapatan dari sirkulasi digital tumbuh 43 persen dibanding 2023.

Menurut Arif, selama ini ada asumsi jika sirkulasi digital meningkat, maka sirkulasi cetak akan turun. Tapi pada 2024 ada fakta yang menarik: keduanya naik. Penjelasannya tidak bisa tidak kecuali pada mutu jurnalisme Tempo yang diapresiasi pembaca. “Pencapaian baik di 2024 ini menunjukkan perubahan besar di Tempo melalui single brand berada di jalur yang benar, on the right track,” ujarnya.

Single brand adalah istilah untuk penyatuan platform Majalah, Koran, dan Tempo.co. Dampak positif single brand yang mulai berjalan sejak 17 November 2024 itu berlanjut di 2025. Selama triwulan I 2025, pendapatan dari sirkulasi digital kembali naik 32 persen dibanding triwulan I 2024. Sementara pendapatan dari sirkulasi cetak stagnan.

Ekspansi Lini Bisnis Digital

Sumber lain pendapatan Tempo datang dari lini bisnis digital, yang meliputi TV Tempo, Tempo Data Science, dan Tempo Institute. TV Tempo sukses membuat film-film dokumenter sembari membangun berbagai siniar (podcast) seperti Bocor Alus Politik dan Jelasin Dong!. Tempo Data Science mengembangkan layanan riset dan data berbasis kecerdasan buatan (articial intelligence). Sementara Tempo Institute semakin berkibar sebagai lembaga pelatihan.

Tempo secara konsisten berinovasi dalam digitalisasi melalui pengembangan teknologi terbaru seperti, penggunaan text-to-voice untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih inklusif, bilingual website untuk menjangkau pemirsa global, berkolaborasi dengan mitra internasional di bidang AI, dan melakukan transformasi model langganan digital.

“Langkah-langkah ini sejalan dengan preferensi konsumen yang semakin mengarah pada konten yang ringkas, personal, dan mudah diakses secara digital.”

Arif menyebutkan, Tempo mendapatkan dukungan dari International Fund for Public Interest Media (IFPIM) untuk mengembangkan model langganan digital Tempo, khususnya dalam menjalin kerja sama dengan media lokal di berbagai daerah. Melalui kolaborasi bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Tempo memperkuat ekosistem media nasional berbasis jurnalisme berkualitas.

Tempo menyadari sepenuhnya bahwa investasi merupakan kunci pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Selain melakukan investasi fisik maupun teknologi, Tempo banyak berinvestasi pada sumber daya manusia. Tempo telah merekrut 74 orang karyawan baru sepanjang tahun lalu. Paling banyak adalah karyawan di bidang pemasaran (22 orang), redaksi (21 orang), produksi (13 orang), dan teknologi informasi (10 orang).

Menunjuk Direktur Transformasi Digital

RUPST Tempo Tahun Buku 2024 juga mengangkat Ade Liesnasari dan A.A. Gde Bagus Wahyu Dhyatmika sebagai direktur, dan memberhentikan Meiky Sofyansah dari jabatan direktur karena memasuki usia pensiun. Ade Liesna yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur Tempo dipercaya menangani bidang pemasaran. Adapun Wahyu Dyatmika yang sebelumnya juga menjabat Wakil Direktur Tempo diminta menangani transformasi digital perusahaan.

Penunjukan direktur yang khusus menangani transformasi digital ini menandai keseriusan Tempo membangun sumber pendapatan baru dari lini bisnis digital. Tempo, ucap Arif, akan terus mengembangkan produk dan platform digital yang relevan, menjalin kolaborasi strategis, dan menjaga kualitas jurnalisme sebagai aset utama.

Menghadapi 2025 yang penuh tantangan, Arif menyampaikan kembali komitmen Tempo sebagai "clearing house of information", yaitu media yang berperan menjaga informasi tetap jernih dan bebas dari hoaks dan clickbait. Dengan prinsip independensi redaksional dan model bisnis yang berfokus pada langganan digital, Tempo memastikan keberlanjutan media yang sehat, profesional, dan berdampak positif bagi demokrasi.

Sumber: Siaran Pers

Berita Terkait
Berita Terkini