Ciri-Ciri Motor yang Pernah Turun Mesin dan Tips Aman Membeli Kendaraan Bekas

Sukabumiupdate.com
Rabu 23 Apr 2025, 16:30 WIB
Ilustrasi - Cara Kenali Motor Bekas yang Pernah Turun Mesin dan Perawatannya | (Sumber : Freepik.com/@katemangostar)

Ilustrasi - Cara Kenali Motor Bekas yang Pernah Turun Mesin dan Perawatannya | (Sumber : Freepik.com/@katemangostar)

SUKABUMIUPDATE.com - Masih banyak yang keliru memahami istilah turun mesin pada sepeda motor, seolah hal tersebut menandakan kondisi motor yang sudah tidak layak pakai. Padahal, realitanya tidak seserius itu. 

Motor yang mengalami turun mesin tetap bisa digunakan seperti biasa setelah melalui proses perbaikan menyeluruh. Memang, pembongkaran mesin biasanya dilakukan karena adanya kerusakan berat, yang umumnya disebabkan oleh keterlambatan mengganti oli atau akibat usia kendaraan yang sudah cukup tua.

Salah satu penyebab utama motor harus turun mesin adalah kelalaian dalam mengganti oli mesin. Oli yang terus menerus digunakan tanpa diganti akan menurun kualitas dan volumenya, sehingga tidak mampu lagi melumasi komponen mesin secara optimal. 

Kondisi ini akan menyebabkan gesekan berlebihan, timbulnya suara kasar, dan keausan pada komponen internal, bahkan bisa membuat piston macet dan motor tidak bisa dinyalakan sama sekali.

Mengutip laman planetban, selain faktor oli, usia pakai motor juga turut berperan. Seiring waktu dan penggunaan, komponen seperti spare part akan mengalami penurunan performa akibat keausan alami. Biasanya, penurunan kualitas ini mulai terasa setelah motor menempuh jarak sekitar 30.000 kilometer atau setelah lebih dari tiga tahun penggunaan.

Bagi calon pembeli motor bekas, penting untuk mengetahui apakah motor yang ingin dibeli pernah turun mesin atau tidak. Informasi ini sangat berguna karena bisa berdampak pada performa dan kebutuhan perawatan motor ke depannya. 

Menariknya, motor yang pernah turun mesin tidak selalu buruk. Di satu sisi, memang itu menandakan kerusakan besar yang tidak bisa ditangani lewat servis ringan. Namun di sisi lain, proses turun mesin biasanya melibatkan penggantian komponen-komponen inti dengan yang baru, sehingga kondisi mesin bisa kembali prima.

Sebelum membeli motor bekas, perhatikan lamanya masa pakai motor tersebut dan periksa apakah sudah pernah atau perlu turun mesin. Jangan langsung digunakan setelah dibeli—lebih aman jika dibawa terlebih dahulu ke bengkel untuk dilakukan pengecekan menyeluruh.

Performa Motor Menurun

Perlu diingat, motor yang pernah turun mesin umumnya tidak lagi mampu menunjukkan performa puncaknya seperti motor baru. Menggunakannya untuk perjalanan panjang atau beban berat bisa berisiko memicu kerusakan lanjutan, terutama jika dipaksakan bekerja keras dalam waktu lama. 

Oleh karena itu, motor bekas turun mesin sebaiknya tidak digunakan secara ekstrem. Untuk itu, diperlukan masa adaptasi yang dikenal dengan istilah inreyen. Tujuannya adalah agar komponen baru yang terpasang dapat menyesuaikan diri satu sama lain dan bekerja secara optimal. 

Salah satu metode inreyen adalah dengan berkendara pelan di jalur menurun, mempertahankan kecepatan sekitar 50 km/jam. Saat menurun, tutup gas selama 1–2 detik lalu buka kembali. Cara ini menciptakan kevakuman di dalam mesin yang membantu proses penyatuan antar komponen secara efisien.

Hilangnya Kerak di Ruang Bakar

Tanda lain motor yang baru turun mesin adalah bersihnya ruang bakar dari kerak. Sebelum diperbaiki, kerak dan kotoran di ruang bakar sering menyebabkan konsumsi BBM menjadi boros dan knalpot mengeluarkan asap putih. Namun setelah proses turun mesin, bagian ini biasanya sudah dibersihkan total.

Membeli motor bekas memang bukan masalah, tetapi riwayat turun mesin harus menjadi perhatian utama karena mempengaruhi daya tahan dan kinerja kendaraan. Karena itu, penting mengenali tanda-tanda motor yang pernah turun mesin, serta memahami cara merawatnya.

Beberapa langkah perawatan penting antara lain: menjalani inreyen sekitar 100 km, mengganti oli secara rutin, dan melakukan servis berkala. Perawatan ini mencakup pengecekan kondisi mesin, filter dalam, serta penggunaan oli dan bahan bakar yang sesuai spesifikasi.

 

Berita Terkait
Berita Terkini