Workshop PGSD 2025: Dorong Mahasiswa NPU Kuasai Asesmen Diagnostik Berbasis Deep Learning

Sukabumiupdate.com
Kamis 01 Mei 2025, 07:30 WIB
Workshop PGSD Nusa Putra University pada Selasa, 29 April 2025. (Sumber Foto: Dok. Nusa Putera University)

Workshop PGSD Nusa Putra University pada Selasa, 29 April 2025. (Sumber Foto: Dok. Nusa Putera University)

SUKABUMIUPDATE.com — Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University (NPU) menggelar Workshop PGSD 2025 bertema “Pendampingan Penulisan Instrumen Asesmen Diagnostik Berbasis Pendekatan Deep Learning (Meaningful, Mindful, dan Joyful) Pada Anak Usia Sekolah Dasar” pada Selasa, 29 April 2025.

Kegiatan yang berlangsung secara luring di Auditorium Nusa Putra University, Cisaat, Sukabumi ini diikuti lebih dari 150 peserta dari dalam dan luar negeri.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi PGSD Nusa Putra bersama Nusa Putra Global (NUTRAL) sebagai upaya memperkuat kompetensi mahasiswa dalam menyusun asesmen diagnostik yang adaptif terhadap tantangan pendidikan era digital.

Ketua Program Studi PGSD, Utomo, S.Pd., M.M., menegaskan bahwa workshop ini menjadi langkah konkret untuk merespons pergeseran pembelajaran tradisional ke arah digitalisasi. Menurutnya, pendekatan Deep Learning perlu mulai diintegrasikan dalam kurikulum sebagai bagian dari transformasi pendidikan dasar.

“Workshop ini adalah upaya awal untuk mengenalkan konsep Deep Learning kepada para calon guru. Ke depan, kita akan mencoba mengembangkan pendekatan ini dalam struktur kurikulum, baik terintegrasi maupun sebagai mata kuliah tersendiri, tentu dengan koordinasi bersama pihak terkait,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (30/4/2025).

Baca Juga: Nusa Putra University Pimpin Gerakan Hijaukan Sukabumi & Cianjur Melalui PTMGRMD 2025

Dalam sesi utama workshop, Yusup Buhori Maulana, S.Psi., M.Psi., Psikolog., C.H., hadir sebagai pemateri. Ia mengapresiasi antusiasme peserta dan menilai pemahaman mereka terhadap konsep yang relatif baru ini sudah cukup baik.

“Nilainya sudah bisa dikatakan mencapai 80 hingga 90. Ini awal yang bagus. Kalau dilatih lebih lanjut, saya yakin hasilnya akan jauh lebih maksimal,” ungkapnya.

Yusup juga berharap durasi workshop di masa mendatang bisa diperpanjang agar sesi praktik dapat berlangsung lebih optimal.

Salah satu peserta, Siti Windayani, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. Ia merasa mendapatkan wawasan baru yang sangat relevan dengan perannya sebagai calon pendidik.

“Saya jadi tahu bahwa Deep Learning terdiri dari tiga unsur: meaningful, mindful, dan joyful. Meaningful itu pengalaman yang bermakna, mindful adalah pembelajaran yang penuh kesadaran, dan joyful berarti pembelajaran yang menyenangkan. Dalam pendekatan ini, guru diajak untuk mengkolaborasikan berbagai metode agar proses pembelajaran tidak bersifat monoton dan lebih sesuai dengan karakteristik anak,” ujar Siti.

Workshop PGSD 2025 dinilai berhasil meningkatkan pemahaman peserta dalam merancang asesmen diagnostik berbasis pendekatan Deep Learning. Dengan dukungan dosen, pemateri, serta antusiasme mahasiswa, kegiatan ini menjadi langkah awal penting menuju integrasi pendekatan inovatif ke dalam kurikulum pendidikan dasar. (adv)

Berita Terkait
Berita Terkini