Rumah Rata Disapu Luapan Sungai Cidadap, Gubernur Jabar Janjikan Relokasi Warga

Sukabumiupdate.com
Sabtu 20 Des 2025, 14:25 WIB
Rumah Rata Disapu Luapan Sungai Cidadap, Gubernur Jabar Janjikan Relokasi Warga

Kondisi para penyintas bencana luapan sungai cidadap Sukabumi saat berada di pengungsian. (Sumber: SU/Ilyas Supendi)

SUKABUMIUPDATE.com - Harapan warga Kedusunan Kawungluwuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, yang terdampak banjir dan longsor akhirnya mendapat jawaban langsung dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM). Warga yang kehilangan rumah kini dijanjikan relokasi ke tempat aman.

Hal itu diunggah melalui video di laman media sosial pribadinya, dalam hal ini KDM membuat pernyataan tegas terkait penanganan bencana banjir dan longsor yang menerjang Desa Loji dan Desa Cidadap. Ia menjanjikan rencana relokasi bagi warga terdampak pada Jumat (19/12/2025).

“Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengambil opsi pada rumah-rumah yang memiliki potensi terjadi lagi banjir dan longsor. Kami memilih relokasi atau memindahkan ke tempat yang aman, membangun kampung yang baru,” ujar KDM dikutip dari akun media sosial pribadinya pada Sabtu (20/12/2025).

Ia memastikan seluruh biaya pembangunan rumah baru di lokasi relokasi akan ditanggung penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Tak hanya itu, Dedi juga mengambil kebijakan taktis demi kenyamanan warga terdampak. Ia memutuskan untuk meniadakan penggunaan tenda darurat.

Baca Juga: Secercah Harapan Warga Bangun Jembatan Darurat di Ruas Cibugel-Bangbayang Sukabumi

“Saya memutuskan untuk tidak usah bikin tenda darurat. Sebaiknya mengungsi ke rumah saudara atau teman dekat. Mulai besok, Pemprov Jabar akan memberikan uang untuk kontrak atau sewa rumah selama rumah permanen belum disiapkan,” tegasnya.

Dana sewa rumah tersebut, lanjut Dedi, diproyeksikan cukup untuk menanggung kebutuhan tempat tinggal warga selama satu tahun ke depan hingga hunian permanen rampung dibangun.

Selain fokus pada penanganan korban, Dedi Mulyadi juga melayangkan ultimatum keras kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Sukabumi terkait kerusakan lingkungan. Ia menyoroti maraknya galian ilegal dan aktivitas perusakan alam yang diduga memperparah bencana banjir dan longsor.

“Saya mengingatkan seluruh jajaran Pemkab Sukabumi untuk ikut serta menjaga alam. Bersama-sama menghentikan berbagai galian ilegal yang berdampak banjir dan longsor,” ucapnya.

Ia juga menegaskan agar penebangan pohon dan penggundulan hutan segera dihentikan. Bahkan, terhadap aktivitas pertambangan yang memiliki izin resmi namun berpotensi menimbulkan bencana, Dedi meminta agar segera dilaporkan.

Baca Juga: Baru Diperbaiki Pasca Bencana, Jembatan Penghubung Antarkampung di Sukabumi Kembali Roboh

“Kami akan segera melakukan penghentian karena kebutuhan mendesak adalah keselamatan warga,” tegas dia.

Sementara itu, warga penyintas bencana luapan Sungai Cidadap di pengungsian menceritakan kisah pahit selama hidup di pengungsian usai rumahnya hancur tersapu luapan Sungai.

“Ya apa adanya, terpaksa karena tempat tinggal saya sudah tidak ada lagi. Rumah saya hancur sama sekali dilalap air Sungai Cidadap. Mau ke mana lagi selain ke tempat penampungan,” ujar Didin (51 tahun) penyintas bencana di Pengungsian SDN Kawungluwuk kepada sukabumiupdate.com. Sabtu (20/12/2025).

Didin menegaskan, kawasan tempat tinggalnya kini sudah tidak layak dihuni. Ia bersama warga lainnya berharap pemerintah segera melakukan relokasi. “Harapannya minta direlokasi tanah, karena di sini sudah tidak bisa ditempati lagi,” katanya.

Saat ditanya berapa lama akan bertahan di posko pengungsian, Didin mengaku pasrah.

“Enggak tahu, karena tidak bisa ke mana-mana. Mengharapkan di sini saja, kecuali pemerintah peduli. Untuk ditempatkan di mana saja kami siap,” ucapnya.

Berita Terkait
Berita Terkini